Hampir tidak ada ide yang menarik. Ide “iklan kecap dan unjuk gigi” tetap sama hingga hari ini.
Selama kampanye, iklannya sangat menarik. Mereka ingin membuat ini menjadi hal yang baik bagi rakyat jika mereka terpilih.
Menurut perspektif saya, tidak ada yang membuat iklan jika penghasilan mereka akan disumbangkan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Mereka telah berkomitmen untuk negara, tanpa menerima bayaran satu milyar dolar, yang penting adalah mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka selama menjabat. Mereka juga menerima fasilitas yang bagus untuk meningkatkan semangat mereka untuk membela kepentingan rakyat mereka.
POV para caleg : apa yg bakalan aku dapat kalau dapat posisi ini, adalah sebuah awal yg bagus, bisa dapat keuntungan sebesar-besarnya, nanti dimasa mendatang, gpp nyolong dikit² asal ga ketahuan aman lah, yg penting tugas lancar, makanya kucari modal buat acara ini, jual harta benda kesayangan, gpp nanti balik modal beberapa tahun kedepan lah.
Cari tetua adat kampung yang menjadi pendiri atau panutan untuk lebih mudah menarik pengikutnya untuk mendukung Anda, dan hubungi konstituen Anda agar mereka tertarik untuk mendukung Anda. Beri mereka beberapa uang untuk cidera mata, sembako murah, dan kaos iklan untuk menunjukkan dukungan Anda kepada teman-teman mereka. Mungkinkah model 10 M cukup? Untuk partai A, mahar politik yang diminta sangat tinggi; untuk partai B, tidak ada syarat, tetapi gaji wajib disetor 50%; dan untuk partai C, tidak ada syarat, tetapi partai itu gurem. Pilih yang mana?
Kondisi tetap sama dari tahun ke tahun. Sangat sesuai—para legislator memberi sumbangan, dan rakyat memberi sumbangan.
Rakyat Indonesia, termasuk legislatif, eksekusi, dan lainnya, dan jika Indonesia ingin berubah, rakyatnya juga.