Facebook.
Meskipun ini adalah jawaban yang tidak populer, media sosial memberi saya banyak informasi yang penting. Saya sering menyukai dan mengikuti situs web seperti Insider, Tasty, BBC, What If, Hashem al-Ghaili, Riddle Me This, dan lainnya. Laman-laman ini sangat bermanfaat karena memiliki banyak informasi dan konten berkualitas tinggi. Di Facebook, situs media seperti Tirto dan Vice lebih menarik untuk dibaca karena komentarnya biasanya lebih panjang dan menghasilkan perdebatan yang menarik. Laman lucunya juga lucu, dan beberapa di antaranya agak informatif; contohnya adalah 9gag, TwoSet Violin, dan Smile with Markian (atau Jalals jika Anda ingin yang lebih ekstrim). Beberapa dari mereka juga membagikan konten mereka di media sosial lain, seperti IG, tetapi menurut pendapat saya Facebook lebih menarik untuk dilihat.
FB juga sarangnya shitposting. Pemakai FB milenial tentu tidak asing dengan page Penahan Rasa Berak. Lalu muncul lagi laman shitposting yang temanya lebih spesifik dan aneh bin ajaib seperti seputar dunia kuliah, anime, gaming, televisi, Spongebob, Anies-Sandi, FTV Religi, sampai ada yang namanya Makanya Kuliah di Dresden Dulu (menyindir salah satu pengguna FB yang sangat misoginis padahal sudah kuliah sampai Dresden, Jerman). Selain di Twitter, info dan trending di laman shitposting ini juga cepat sekali update-nya. Laman shitposting inilah alasan utama kenapa beberapa generasi milenial masih bertahan di FB.
Yang kedua Instagram. Saya tidak peduli perkara para pengguna IG banyak yang hobi pamer atau tidak, tapi saya biasanya pakai IG karena senang melihat foto-foto alam, fashion, hiasan kamar, dan masih banyak lagi. Biarpun jujur saya suka sering belanja online juga gara-gara kepincut produk yang di-share di IG sih.
Saya sampai sekarang ingin pakai Twitter, tapi entah kenapa sudah malas duluan wkwk. Yang penting selama kita pakai medsos untuk follow atau like akun-akun yang kontennya layak atau orang yang memang kita kenal, kita jarang ketemu stereotip seperti ‘FB medsosnya bapak-bapak’ atau ‘pemakai IG biasanya tukang pamer’ kok.