Sebenarnya, baik gim luring maupun daring akan mencapai titik jenuhnya ketika para pemainnya mengetahui atau menyelidiki seluruh konten gim. Pemain akhirnya akan bosan dengan permainan dan mungkin mulai berbicara di internet tentang bagaimana permainannya terasa repetitif setelah beberapa jam bermain.
Namun, beberapa komponen gim dapat menyebabkan penilaian repetitif:
- Gim terlalu linear dan tidak banyak memberikan pilihan kepada pemain
- Mekanisme bermain yang sangat terbatas atau kurang variatif
- Suasana atau lingkungan tempat bermain yang itu-itu saja
- Cobaan atau musuh yang kurang menantang
Walaupun repetitif di atas terkesan negatif, namun beberapa di antara gim, baik online maupun offline mampu menghindari cap buruk walaupun tergolong dalam kriteria di atas. Biasanya gim-gim ini adalah Role-playing game yang berisikan berbagai macam grind dan puzzle yang memiliki cobaan yang terbilang simpel namun terasa sangat sulit setelah melalui beberapa level.
Mengingat pertanyaannya adalah gim luring terasa repetitif…
Dalam gim luring, repetitif, lagi, bukanlah merupakan hal yang benar-benar buruk. Apalagi gim luring itu adalah gim yang tergolong sebagai gim kompetitif. Contohnya, adalah “seri” Counter Strike. Namun untuk mempermudah penjelasannya, maka pembahasan dibatasi pada Counter Strike: Global Offensive atau yang lebih dikenal dengan nama CSGO.
Gim ini tergolong repetitif: map yang itu-itu saja (walau ada rotasi map juga dalam masa tertentu, dengan pengecualian map dari komunitas) dan variasi senjata yang tidak banyak (30+ senjata yang kemudian dibagi dua untuk kedua faksi, walau pemain tak bisa membeli senjata milik musuh, namun pemain bisa menggunakan senjata musuh dengan melakukan looting).
Namun karena sifat repetitif inilah, maka pemain dapat familiar dengan mekanisme gim ini dengan cepat dan CSGO menjadi salah satu gim dengan jumlah pemain paling banyak (di samping kenyataan bahwa gim ini free to play). Meski mekanisme permainannya itu-itu saja, gim ini tergolong gim yang kompetitif dengan urgensi bahwa strategi sangat penting dalam bermain CSGO dan memiliki kesan easy to learn, hard to master. Dengan kesan gim seperti itulah, muncul kompetisi CSGO yang digelar di berbagai belahan dunia.
Kemudian, jika dibandingkan dengan gim-gim single player (kecuali gim yang memiliki map MP untuk dimainkan sendiri melawat bot seperti seri Counter Strike, DOOM 2016, atau seri Battlefield sebelum memasuki masa console-exclusive) terutama yang story-driven, gim multiplayer tidak memiliki script khusus yang menahan jalannya permainan seperi cutscene, tutorial, ataupun eksposisi mengenai apapun di dunia gim tersebut. Walaupun pada akhirnya gim SP jatuh menjadi repetitif (seperti Assassin’s Creed pertama), setidaknya cerita di dalam gim menjadi daya tarik dalam gim tersebut dan menghadang kata “repetitif” sedikit lebih lama.