Korea Selatan saat ini sedang membangun ibu kota baru bernama Sejong City, yang terletak di wilayah Chungcheong, sekitar 125 kilometer sebelah selatan Seoul.
Kota ini mulai dibangun pada tahun 2007 dan resmi berdiri sebagai kota mandiri pada 1 Juli 2012. Tujuan dari pembangunan Sejong City adalah untuk mengurangi kemacetan di Seoul, mendorong investasi di kawasan tersebut, serta mengurangi konsentrasi kekayaan dan ekonomi nasional di ibu kota. Sejong City memiliki luas 465,2 kilometer persegi, yang diambil dari sebagian wilayah provinsi Chungcheong Utara dan Chungcheong Selatan.
Nama Sejong diambil dari Raja Sejong Yang Agung, yang memerintah selama periode Joseon antara 1397 dan 1450.
Sejak 2012, sebagian kantor pemerintahan Korea Selatan telah dipindahkan ke Sejong, dan hingga 2019, sekitar 40 lembaga pemerintahan telah berpindah. Pembangunan kota ini ditargetkan selesai pada tahun 2030.
Sejong City terdiri dari 1 eup (kota kecil dengan populasi antara 20.000 hingga 500.000 jiwa), 9 myeong (kota kecil dengan populasi antara 6.000 hingga 20.000 jiwa, semacam kecamatan), dan 9 dong (kelurahan).
Saat ini, populasi Sejong adalah 320.000 jiwa dan direncanakan dapat menampung hingga 500.000 jiwa pada tahun 2030.
Seoul dijadikan ibu kota Korea Selatan pada tahun 1948 karena merupakan ibu kota dari Dinasti Joseon.