Tentu ada banyak alasan mengapa mereka ingin minum teh sejak kecil. Salah satunya tentu saja karena iklimnya yang mendukung dan tanaman teh cocok untuk dibudidayakan di China. Selain itu teh juga mudah dalam penyajiannya, tidak perlu melalui proses yang lebih ribet seperti membuat minuman beralkohol. Teh juga bisa dinikmati setiap pagi, siang atau malam, apapun musimnya.
Kebiasaan minum teh telah menjadi tradisi dari zaman dahulu hingga saat ini, antara lain dapat ditelusuri dari sebuah puisi karya Li Bai (李白), penulis terbesar Dinasti Tang, yang sering mengungkapkan kegembiraannya sambil menikmati teh dia Mengerjakan pemandangan alam.
Kebun teh di Tiongkok.
Kegemaran orang Tionghoa dalam minum teh bahkan telah mempengaruhi adat istiadat bangsa lain di dunia, seperti upacara minum teh di Jepang.
Saya juga membuat aksesoris kecil di Rusia, misalnya teko yang disebut samovar. Bahkan teh, yang dalam bahasa Cina adalah chhá(茶), juga mempengaruhi kosakata bahasa lain, termasuk bahasa Rusia, yang disebut chay (Чай).
Ada banyak jenis teh yang populer di China sendiri. Jenis teh yang dikenal di negeri naga ini adalah Oolong Cha (乌龙茶), 普洱茶 (pu’er cha), 铁观音 (ligi guanyin) dan lain sebagainya. Uniknya, berbagai jenis teh juga bisa disajikan secara berbeda.
普洱茶 (pu’er cha)
Teh sudah mendarah daging di Tiongkok sehingga mereka membawa termos kecil dan daun teh yang bisa dibuat kapan saja. Oleh karena itu, saat menjamu tamu di rumah, yang ditawarkan adalah teh, bukan air mineral, sirup, atau minuman kemasan.