ah gak juga, syiah masih islam kok, buktinya iran masih jadi anggota OKI, di al azhar mesir syiah juga dipelajari, haji pun masih di terima di mekah. ingat syiah itu ada banyak mazhab, ada yang radikal membenci sahabat nabi, tapi ada banyak mazhab syiah yang tetap mengakui sahabat nabi.

Yang saya heran, MUI bisa melabeli syiah itu sesat dan kafir. Padahal propaganda Adu domba syiah sunni ditebar oleh kaum takfiri dari timur tengah ( yang melabeli syiah sesat adalah sebagian besar ulama wahabi ), kenapa ulama MUI di sini bisa ikut-ikutan. Padahal banyak professor-professor dari golongan ahlusunnah di timur tengah yang tidak pernah meng”sesat-sesat” dsn mengkafirkan syiah. Kenapa MUI bisa disusupi faham takfiri tanpa mau mengindahkan ulama-ulama besar timur tengah yang masih menganggap bahwa syiah itu masih seiman.

Bisa jadi level ulama-ulama MUI di sini cuma sekelas politisi oportunis yang ilmu agamanya dangkal, dapat jabatan di MUI bukan karena pintar tapi karena politis. alhasil fatwanya pun tanpa dasar, atau memang beneran MUI sudah disusupi faham takfiri ala wahabi yang doyan adu domba dan mengkafir-kafirkan.