Jangan membawa “virus” dari Amerika Serikat dan India ke Indonesia. Tidak hanya saya, yang mengikuti kuliah di bidang ISIP (FISIP), merasa tersinggung tentang alasan mengapa hanya bidang sains dan keagamaan yang dianggap penting.Memangnya ilmu-ilmu seperti ekonomi, seni, politik, hukum, dan tata negara tidak penting?
Kalau ada yang menjawab Sains lebih penting, saya pun terkejut. Apakah berarti yang memahami Ilmu SELAIN SAINS dianggap sebagai manusia yang sia-sia? Lebih-lebih lagi kalau ada yang menjawab ilmu Ketuhanan jauh lebih penting. Justru karena orang sekarang kurang memahami Ilmu Sosial dan Hukum lah, Pancasila mulai diabaikan dan intoleransi mulai meningkat. Ingat sekali lagi, Pancasila diabaikan! Buat apa pintar dalam ilmu Sains atau Agama tetapi tidak bisa mengelola apa yang kita miliki, tidak mengerti kesepakatan yang ada di negara kita, tidak taat dengan peraturan. Buang jauh-jauh fanatisme satu Ilmu, semua Ilmu itu penting! Tetapi Ilmu Ekonomi sepertinya jauh lebih penting mengingat manusia adalah makhluk ekonomi yang membutuhkan makanan. Uang sendiri yang sering kita pegang selain menjadi alat tukar adalah tanda kekuatan kedaulatan negara.
Sebenarnya, Amerika Serikat dan India adalah tempat asal meme-meme tentang sains dan agama. Keadaan di sana tidak sebanding dengan Indonesia. Tidak ada kisah yang membadingkan dan mengunggulkan ilmu ini di Indonesia selama puluhan tahun, dari Orde Baru hingga tahun 2000an.Itu juga terjadi di sekolah saya. Di sekolah, semua hal ini diajarkan dan dianggap sama pentingnya!Selain agama, mereka juga diajarkan tentang Pancasila dan menjadi warga negara yang taat hukum. Mereka juga diajarkan tentang ilmu pengetahuan seperti evolusi, hukum timbang-ukur, dan matematika. Mereka juga diajarkan apa itu uang kertas dan giral, apa itu bank, dan fungsinya. Mereka juga diajarkan tentang lagu-lagu asli Indonesia, tarian khas Indonesia, puluhan Provinsi Indonesia dan hasil alamnya. Tidak ada yang mempeributkan ini penting itu penting, semuanya riang gembira bersama-sama. Kuliah pun begitu akhir-akhir ini.
Terimakasih.