Tidak ada uang, tidak ada otak, tidak ada adab
Mari kita kuliti:
- Tidak ada uang, ciri-cirinya adalah:
- Bergaya dengan uang orang tua/uang pinjaman
- Sudah miskin, banyak gaya
- Tindakan ini menunjukkan bahwa seseorang memiliki terlalu banyak waktu luang, kurang pekerjaan, atau melakukan sesuatu yang tidak produktif. Contohnya termasuk menghabiskan waktu secara terus menerus di internet (menghabiskan waktu di internet), sok sibuk (mengalami pekerjaan yang sibuk), ngapel setiap hari (berada dalam keadaan tidak jelas), atau kumpul-kumpul yang tidak jelas.
- Tidak ada otak, ciri-cirinya adalah:
- Planga-plongo seperti Pak Dhe Indon atau kakek Sugiono dari AmeriKKKunt, tidak memahami topik pembahasan
- Sok pintar, sok tahu, bahkan nada bicaranya seakan menggurui (beririsan dengan tak ada adab)
- Terlalu sering mengalihkan pembicaraan
- Mental menerabas (lebih suka mencari jalan tikus dibanding memikirkan solusi yang tepat)
- Penalarannya kacau balau/logika ngawur/penuh dengan logical fallacy (beririsan dengan tak ada adab)
- Topik pembicaraan selalu dangkal, penuh basa basi yang basi banget
- Tidak ada adab, ciri-cirinya adalah:
- Tidak bisa berpendapat tanpa menggunakan caci maki atau ad hominem (beririsan dengan tak ada otak)
- Tidak bisa membaur, selalu ingin tampil, ingin menonjol, ingin beda sendiri
- Tidak tahu kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana untuk berhenti dan STFU. Orang Sunda menyebutnya sakit TBC.
- Terlalu banyak beralasan
- Terlalu ringan untuk berhutang
- Norak
- Merangsek masuk ke kehidupan orang, tidak menghargai privasi alias kepo (beririsan dengan “tidak memiliki batasan” di poin mesum dan “tidak punya uang” di bagian “terlalu banyak waktu luang”)
- Rasis
- Nada bicaranya selalu menggurui (beririsan dengan tak ada otak)
- Tidak bertanggung jawab
- Otot didahulukan dari otak (mudah tersinggung, sumbu pendek, pantat tipis, baperan, temperamental)
- Narsisistik, sok, merasa dunia berputar mengelilinginya
- Micromanager
- Mesum:
- Genit, sana sini mau
- Punya koleksi pornografi (atau konten bernada fetish) yang jumlahnya bikin geleng-geleng kepala
- Suka catcalling
- Apapun masalahnya, pelariannya pornografi, masturbasi (catatan: kamu bisa masturbasi tanpa harus mengakses pornografi), atau hubungan badan
- Dia tidak menghormati batasan, karena dia sendiri tidak memilikinya. Misalnya, dia dapat menelepon orang di jam malam tanpa alasan yang jelas; dia berani meminta foto, termasuk yang berpakaian (jika orang yang memintanya memiliki fetish), telanjang dada, telanjang atas, atau telanjang bawah (dengan selangkangan), atau telanjang bulat. Dia bahkan dapat mengeksplorasi seluruh tubuh Anda dengan tangannya.
- Orang mesum cenderung agresif karena “tidak menghargai batasan”. Contohnya, saat seorang laki-laki melakukan hubungan intim dengan seorang perempuan atau pria di bawahnya, dia mengabaikan permintaan perempuan atau kata-kata aman, atau dia bahkan mengakses pornografi atau melakukan aktivitas intim di tempat yang tidak pantas.
- Tidak bisa membedakan mana “seks”, mana “cinta”
Harap dicatat bahwa orang yang tidak punya otak itu sepaket dengan tidak punya adab.
Dan hati-hati, lelaki mokondo bisa menyasar gadis di bawah umur (atau anak di bawah umur) sebagai target operasi, kenapa?
- Anak di bawah umur masih terlalu polos, masih mudah untuk ditipu
- Semua sifat mokondo, seperti tidak memiliki uang, akal, dan adab, membuat rekan sebayanya menjauh karena dianggap sebagai tanda bahaya atau kelakuan yang buruk. Si mokondo ini hanya akan menjadi babu di pergaulan jika dia diterima dalam masyarakat. Akhirnya, mokondo dapat mendapatkan kekuasaan penuh atas anak di bawah umur yang tidak bercela.