Museum ini bernama Kunstsammlung di Düsseldorf, yang merupakan ibu kota negara bagian Rhine-Westphalia Utara, Jerman. Jadi museum ini terdiri dari tiga tempat:.
- K20
- K21
- Schmela-Haus
Kami sendiri pergi ke K21. Apa yang membuat museum ini aneh? Anehnya, koleksi tersebut merupakan karya seni modern. Bukan gedung museumnya sendiri, karena gedungnya sendiri merupakan bekas gedung DPRD Rhine-Westphalia Utara.
Pemandangan dari samping. Foto koleksi pribadi.
Patung Neptunus di depan museum. Foto koleksi pribadi.
Dari depan dengan tulisan karya pameran terpenting museum ini. Foto koleksi pribadi.
Ada sebuah karya seni yang merupakan karya seni interaktif dan bisa dinaiki para pengunjung. Karya seni ini disebut dengan nama “in orbit” dan diciptakan oleh Tomás Saraceno, seorang seniman Argentina. Luasnya 2500 meter persegi dan meliputi seluruh atap museum ini. Karya seni ini berbentuk jaring dan beberapa bola-bola besar. Kita bisa berjalan di dalamnya.
Menurut Wikipedia, karya Saraceno memadukan bentuk jaring laba-laba dengan visi Kota Surga. Lebih dari 400.000 pengunjung pameran berjalan, memanjat, dan berbaring di jaring seluas 2.500 meter persegi yang dihiasi bola PVC besar. Pergerakan setiap peserta dirasakan oleh orang lain, yang menunjukkan potensi bentuk komunikasi manusia yang baru.
Atau seperti ditulis pada keterangan karya ini:
Penjelasan karya ini.
Ditautkan pada ketinggian lebih dari 25 meter di atas lantai atrium K21 adalah lanskap surealis dari instalasi “inorbit” oleh Tómas Saraceno. Karya yang dapat diakses secara fisik ini mengingatkan pada lautan awan atau benda-benda planet yang mengambang. Karya ini dibangun dari jaringan baja transparan yang menciptakan tiga tingkat terkait yang membentang melintasi Lima “bola” besar membuka lapisan struktur jaring, yang meliputi wilayah seluas 2.500 meter persegi.
Diciptakan oleh Saraceno bersama dengan para insinyur, arsitek, dan ahli biologi, “in orbit” adalah salah satu karya seni n yang paling rumit dan menggemakan penelitiannya ke dalam bentuk-bentuk hibrida komunikasi dan hidup bersama yang baru. Karya seni ini sendiri beratnya tiga ton, dan bola yang terbesar adalah 300 kilogram.
Namun, karya tersebut, yang dibuat dengan presisi spesifik lokasi yang cermat, sangat ringan, kehalusan dan stabilitasnya mengingatkan kita pada struktur jaring laba-laba.
Pengunjung diundang untuk meninjau isinya dan menggabungkan diri mereka ke dalam ekosistem yang luas di mana setiap peserta memiliki pengaruh yang sama. Ketika digerakkan, tegangan kabel baja dan jarak antara tingkat jaring yang terjalin mulai berubah sesuai dengan energi gerakan. Seperti laba-laba dalam jaring, pengunjung merasakan kehadiran orang lain melalui getaran.
Interaksi manusia dimungkinkan oleh situasi, yang membentuk dan dibentuk oleh pertemuan-pertemuan yang terjadi di dalam dan melalui pengalaman yang diwujudkan. Dengan demikian, arsitektur jaring yang ditautkan ini menyediakan model untuk perumahan udara, mirip dengan karya “Cloud Cities” dan “Aerocene” Saraceno. Kedua proyek jangka panjang ini adalah visi masa depan unsur baru di mana atmosfer menjadi media era pasca bahan bakar fosil dan praktik ekologi antarplanet baru.
Dalam analogi dengan jaring sebagai perpanjangan dari sistem sensorik dan kognitif laba-laba, dalam “in orbit” panca indera dan jalur komunikasi bergabung dan terhubung sebagai alat kognisi yang diperluas di mana persepsi biasa dipindahkan dan ditingkatkan. Dari sudut pandang ini laba-laba dan jaring menyediakan model untuk bergerak secara simultan antara mikrokosmik ke tingkat makrokosmik dengan cara non-skalar Dalam rangkaian getaran instalasi, benda bergerak seperti molekul, planet, dan lubang hitam, mengingat jaring kosmik tak terlihat seperti yang diteorikan oleh astrofisikawan.
Arsitektur jaring yang ditautkan ini mencerminkan ambisi Saraseno untuk mewujudkan imajinasi dan praktik interdisipliner yang diinformasikan oleh ekologi lingkungan, sosial, dan mental yang baru.
Seperti dalam kasus K21, apa yang tersirat dalam metodologi ini adalah upaya untuk mencapai kepekaan etis terhadap fenomena-fenomena yang membentuk keberadaan kita di dunia dengan membuatnya dapat dipahami melalui pengalaman yang melibatkan semua indera.
Di bawah ini saya sajikan foto-foto jaring “in orbit” karya Tomás Saraceno ini:
Di sini kita bisa melihat beberapa orang sedang menaiki karya “in orbit” ini. Foto koleksi pribadi.
Kesimpulan
Museum paling aneh yang saya tahu, dan tentu saja saya kunjungi, adalah Museum Kunstsammlung, gedung K21 di Düsseldorf, Rhine-Westphalia Utara, Jerman. Museum ini memiliki pameran permanen karya “orbital” Tomás Saraceno. Karya seni yang menyerupai taman bermain di dalam pohon yang bisa dipanjat ini juga dipanjat oleh para tamu.
Jadi karya seni modern ini aneh bukan hanya karena bentuknya yang mungkin tidak sesuai dengan definisi umum seni sebagai sesuatu yang indah, tetapi juga karena karya seni di museum ini bisa dikatakan interaktif dan taktil. bermain di dalamnya.
Pranala luar
- https://www.youtube.com/watch?v=ROqL-8h_7DM (Di Youtube).
- Tomás Saraceno – in orbit (Situs web resmi K21 dan “in orbit”).
Catatan Kaki