Dalam ajaran agama Abrahamik, diceritakan bahwa Adam dan Hawa adalah manusia pertama yang ada di dunia. Mereka kemudian percaya bahwa mereka harus diusir dari tempat mereka tinggal (surga) dan tinggal di Bumi, beranak pinak sehingga menjadi kita-kita yang sekarang ini. Itu kira-kira gambaran besarnya.
Namun apakah cerita yang sebenarnya seperti itu? Saya tidak akan menceritakannya secara detail, ada beberapa sumber yang mungkin sudah menceritakannya, namun saya belum menemukan yang benar-benar akurat (masih terdapat kekeliruan).
Dalam Kitab Suci diceritakan ada 3 pihak yang terlibat yaitu Adam, Hawa dan si ular. Dikatakan bahwa si ular inilah yang menjebak Hawa kemudian Adam untuk memakan buah terlarang sehingga membuat Tuhan murka, sehingga mengusir mereka dari Taman Eden. Apakah benar demikian ? Menurut yang saya temukan ceritanya sangat berbeda sekali. Banyak hal-hal yang perlu diluruskan di dalam cerita ini.
Adam dan Hawa adalah sepasang Roh yang sedang belajar
Seperti yang pernah saya katakan di jawaban-jawaban saya sebelumnya Taman Eden adalah sekolah bagi Roh-Roh yang ingin mengembangkan ilmu dan pengetahuan spiritual serta kemampuan/skill sebagai Roh. Taman Eden dan Firdaus terletak di dimensi ke 7, wilayah ini adalah wilayah dimana banyak sekolah-sekolah berada, banyak Roh belajar di sana dipandu oleh guru-guru dari kalangan Roh yang lebih tinggi tingkat warna jiwanya dan juga para malaikat. Adam dan Hawa adalah murid di Taman ini.
Taman Eden belum termasuk wilayah yang dimaksud “surga”
Dimensi 7 terletak di wilayah luar dari “kerajaan” semua roh yang ingin belajar ketrampilan dan pengetahuan haruslah melewati dimensi ini terlebih dahulu.
Adam dan Hawa bukanlah manusia pertama
Saya tidak tahu siapa orang pertama yang tinggal di Bumi ini, tetapi itu mungkin terjadi bermilyar-milyar tahun yang lalu. Usia Bumi diperkirakan 4,5 milyar tahun. Namun, sejauh yang saya ketahui, sudah banyak percobaan terhadap peradaban manusia yang dilakukan di planet ini. Peradaban Lemurian dan Atlantis musnah sebagai akibat dari perang; keduanya adalah peradaban yang paling terkenal dan paling terakhir sebelum kita. Kita bukanlah hasil evolusi kera; kita adalah hasil eksperimen manusia Pleadian dan keluarga bintang lain yang berasal dari galaxy lain yang sangat maju. Peradaban manusia modern seperti sekarang ini diciptakan setelah evolusi.
Oleh karena diciptakan dari hasil percobaan banyak keluarga bintang dari galaxy yang berbeda-beda, untuk peradaban sekarang ini kita memiliki banyak ras seperti Caucasoid, Mongoloid, Negroid, Australoid, dsb. Jadi menjelaskan ya kenapa kita ada banyak ras. Kenapa monyet dan kera masih ada, tidak ikut berevolusi. Sekali lagi DNA kita manusia modern bukanlah DNA kera yang berevolusi.
Kisah Adam dan Hawa
Salah satu dari sepasang roh, Adam dan Hawa, mendapatkan pelajaran di sekolah di dimensi atas yang sekarang disebut Eden. Di sana, para roh lain, bersama dengan makhluk lain yang diciptakan oleh Tuhan, mendapatkan pelajaran yang sama. Anda semua yang telah mengikuti saya sejak awal pasti tidak asing dengan istilah Binatang Roh yang disebutkan dalam kitab suci bahwa mereka tinggal di sana bersama binatang yang tidak makan daging dan dapat berbicara.
Sebenarnya ada empat entitas yang terlibat dalam cerita ini: Adam, Hawa, Iblis, dan Malaikat. Diceritakan bahwa iblis dan malaikat melayani Tuhan di dimensi atas; keduanya diciptakan untuk melakukan pekerjaan yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sebut saja S, si iblis, dan L, si malaikat.
Si S ini adalah salah satu yang ditugaskan untuk menjaga dan merawat Taman Eden, sedangkan si L adalah malaikat pemimpin yang berasal dari divisi militer. Tanpa disangka-sangka si S ini memendam perasaan suka ke Hawa. Sebelum saya teruskan, saya sekedar ingin mengingatkan ada baiknya membaca tulisan kak Lexia Rein ini, supaya bisa lebih memahami aturan dimensi atas.
Si S yang suka kepada Hawa ini lantas sering berjumpa dan mendekati Hawa, namun Hawa tidak menunjukkan rasa yang sama. Ternyata selain si S ada juga si L yang mendekati Hawa, sebagai seorang malaikat tidaklah memiliki hawa nafsu. Seperti yang diceritakan kak Lexia Rein , mungkin dia juga hanya ingin merasakan apa itu “hawa nafsu”. Berbeda dengan si S, Hawa menunjukkan kedekatan dengan si L ini. Mereka juga menjadi saling bertemu dan berbincang-bincang ketika Adam tidak ada.
Si S yang melihat itu menjadi marah dan iri, sehingga si S sering melaporkan si L ini kepada malaikat yang berwenang. Si S ini sering mengkompor-kompori atasannya dan menfitnah untuk mengurus si L ini, karena pada dasarnya sifat si S ini adalah licik. Namun karena belum melakukan apa-apa, si L tidak diapa-apakan. Sampai suatu hari si L dan Hawa ini melakukan perbuatan yang melanggar aturan organisasi malaikat dan dimensi atas. Perbuatan yang melibatkan “hawa nafsu” yang seharusnya tidak boleh ada di sana.
Si S yang mengetahui hal itu segera melaporkan kepada yang berwenang di sana. Perintah penahanan segera dikeluarkan untuk si L ini dengan tujuan untuk disidang. Kemudian datanglah petugas untuk menangkap mereka semua yang terlibat, namun si L tidak ada di sana. Ditangkaplah Hawa beserta Adam, dan juga si S. Mereka semua disidang dan dijatuhi konsekuensi masing-masing. Adam dan Hawa harus menjalani reinkarnasi menjadi manusia lagi.
Selain itu, ada kemungkinan bahwa Adam dianggap lalai karena tidak mempertahankan Hawa sebagai pasangannya. Selain itu, ada kemungkinan bahwa Adam ingin bergabung dengan Hawa untuk menjalani reinkarnasi menjadi manusia bersamanya. Kemudian mereka turun sebagai pasangan manusia, dan mereka diberi waktu untuk eksperimen awal peradaban manusia kontemporer. Sudah jelas bahwa orang-orang dari keluarga galaksi lain telah melakukan eksperimen dengan manusia di Bumi.
Namun, si S, Tuhan Maha Tahu, diberi keputusan untuk belajar lagi dari bawah. Namun, si S tidak mau dan berontak, akhirnya lari dan bersembunyi di bumi (dimensi 3). Dia juga bersumpah untuk menunjukkan pada Tuhan bahwa dia salah, dan bahwa dia akan menghasut dan memporakporandakan manusia di dunia nyata. Sejak saat itu, si S telah berada di Bumi dan menunggu pertobatan Tuhan.
Bagaimana dengan si L? Dia kembali ke markasnya dan bingung atas apa yang dilakukannya, kemudian dia meminta nasehat kepada saudara-saudara dan sahabatnya yang lain. Mereka mengatakan untuk memohon ampun kepada Tuhan. Dan si L menyetujuinya, dia bersama pasukan dan simpatisannya bersama datang pada sidang tersebut. Namun seperti yang dijelaskan oleh kak Lexia Rein malaikat yang mendapatkan sanksi berat dari organisasi haruslah direset dan memulai dari nol lagi, namun si L tidak terima dengan keputusan itu. Dia merasa sudah berjasa banyak mengerjakan pekerjaan Tuhan, dan dia melawan bersama simpatisannya. Sebagian malaikat yang simpati pada si L berusaha melawan namun usahanya sia-sia saja karena dia dikalahkan oleh sosok yang dimuliakan Tuhan. Akhirnya dia pergi dan mengasingkan diri di Bumi. Alasannya kenapa, saya tidak diperbolehkan untuk mengungkapnya, mohon maklum.
Saat ini Adam dan Hawa sudah kembali ke dimensi atas. Mungkin jika ada yang mengatakan bahwa mereka atau salah satu dari mereka ada di Bumi, itu hanyalah manipulasi iblis saja dengan medianya. Saya merasa berkewajiban untuk meluruskan hal ini.
Morale Of The Story
Saya tidak pernah memaksakan saudaraku untuk mempercayai kisah versi saya ini, jika berkenan jadikanlah catatan pinggir saja, atau sekedar dongeng saja juga tidak masalah. Penggambaran Adam dan Hawa dalam kitab suci hanyalah sebuah metafora tentang dunia roh dan aturannya. Di sini kita bisa melihat bahwa ketika kita berada di dimensi atas bukanlah hanya bersenang-senang saja dan nganggur seperti yang didoktrinkan di beberapa kepercayaan tertentu. Kita di sana adalah hidup yang sebenar-benarnya yaitu belajar dan melayani Tuhan dan sesama. Adam dan Hawa adalah kisah sepasang Roh yang memilih untuk berkesadaran rendah sehingga mereka harus belajar lagi di dimensi rendah. Begitu pula dengan si S dan si L yang berpangkat tinggipun tidak lepas dengan aturan semesta, karena Tuhan Maha Adil. Namun mereka menolak pengampunan Tuhan dan lebih memilih ego mereka sendiri.
Ular licik adalah penggambaran dari sifat yang dimiliki oleh si S, sedangkan buah terlarang adalah penggambaran dari aturan yang dilanggar oleh mereka. Tuhan tidak pernah marah dan mengusir mereka, tidak ada pengusiran yang terjadi dalam kisah ini. Namun aturan semestalah yang berlaku, dan selalu ada solusi yang ditawarkan, hanya saja mereka mau atau tidak. Dari cerita ini Anda tidak akan bertanya-tanya lagi kenapa ada Tuhan yang murka dan mengusir ciptaanNya sendiri dari surgaNya, tidak ada lagi hal-hal semacam itu. Tuhan adalah Maha Pengampun, Dia hanya ingin kita semua belajar.
Apapun yang terjadi pada kita, seringkali kelihatannya buruk. Namun kita tidak mengerti rencana besar Tuhan di balik apa yang kita anggap buruk itu, oleh sebab itu kita seringkali menuduh Tuhan. Semua yang direncanakan Tuhan adalah baik adanya, kita hanya perlu menjalaninya dengan berserah dan penuh sukacita. Inilah pelajaran yang bisa kita petik dari kisah Adam dan Hawa ini. Mudah-mudahan bisa dipahami oleh saudaraku terkasih sekalian. Terima kasih dan Salam Cahaya !