Propolasi skripsi biasanya mirip dengan proposal lain karena tujuan mereka adalah meyakinkan orang lain bahwa proposal mereka berharga. Akibatnya, penulisan proposal memerlukan ketrampilan menulis yang tidak selalu dimiliki setiap orang, bahkan mereka dengan IPK 4.00.
Bagian dari literasi yang dilatih dan diajarkan melalui mapel bahasa Indonesia yang sering diabaikan adalah menulis. Mengapa orang Indonesia yang lahir dan dibesarkan di Indonesia harus belajar bahasa Indonesia? Satu kata adalah jawabannya: literasi.
Literasi mencakup lebih dari sekedar kemampuan membaca dan berkomunikasi secara lisan; itu mencakup menafsirkan apa yang dibaca dan ditulis. UNESCO bahkan menjadikan aritmatika sebagai komponen literasi.
Mengintegrasikan apa yang telah Anda pelajari dari berbagai mata pelajaran adalah hal lain yang sering menjadi hambatan saat menulis proposal. Bukankah mata pelajaran seperti puzzle yang harus disatukan saat menulis proposal skripsi?
Kemampuan mengintegrasikan berbagai mapel ini berkaitan juga dengan pemahaman materi yang ada, bukan sekedar hafal. Semakin kompleks sebuah skripsi, semakin kompleks juga relasi yang diperlukan untuk menjalin materi dari berbagai matkul menjadi sebuah cerita yang nyambung satu sama lain.
Sebuah pertanyaan refleksi:
- Apakah Anda benar-benar menguasai materi kuliah atau hanya sekedar hafal?
- Apakah Anda benar-benar mengerti bagaimana menulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk meyakinkan orang lain?