Siapakah Mr. Assaat?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Assaat pernah menjadi presiden sementara RI saat RI masih berada dalam naungan RIS. Semasa perjuangan kemerdekaan, dia juga pernah menjadi bendahara Pemuda Indonesia di 1939 dan bendahara Indonesia Muda 1941-1942.
Pada tahun 1948-1949 ia menjadi Ketua BP-KNIP (Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat). Ia terpilih menjadi Ketua KNIP terakhir hingga KNIP dibubarkan, kemudian ia ditugasi sebagai Acting/Pelaksana Tugas Presiden RI di kota perjuangan di Yogyakarta. Sebelum ibukota RI kembali lagi ke Jakarta, demi mengenang Yogyakarta sebagai kota perjuangan, Assaat memprakarsai pembangunan Masjid Syuhada. Selain itu, beliau menjadi tokoh penting dalam penandatanganan statuta pendirian Universitas Gadjah Mada (UGM).