Sepengetahuan saya ada negara Arab yang terlihat mendukung Hamas, yaitu Qatar. Hal ini tidak mengherankan. Para petinggi Hamas tinggal aman di Qatar. Ini karena lobi gerakan Ikhwanul Muslimin sangat kuat di negara ini, sama halnya dengan kuatnya lobi Yahudi di Amerika.
Tapi negara-negara Teluk secara umum kebanyakan tidak mendukung Hamas karena mereka termasuk Ikhwanul Muslimin. Bagi kebanyakan negara Arab, IM ini adalah gerakan yang berpotensi menciptakan instabilitas politik di negara manapun mereka berbasis.
Cirikhas metode perubahan yang IM gunsjan seperti gerakan-gerakan demonstrasi, kritikan-kritikan tajam di muka publik dari mulai di media hingga di mimbar-mimbar dipandang sebagai bentuk agitasi yang menciptakan mosi tidak percaya rakyat kepada para pemerintahnya sendiri. Inilah yang tidak mereka inginkan. Gerakan IM ini dipandang selalu menjadi oposisi di rezim mana pun yang berkuasa.
Ini belum didukung dengan fatwa-fatwa ulama Salafi di negara itu tentang haramnya mengumbar kritik terhadap pemerintah di depan umum, karena bagi mereka kritik atau nasihat haruslah disampaikan secara privat.
Para tokoh-tokoh IM juga umumnya berpandangan bahwa adalah sah-sah saja melakukan perlawanan terhadap pemerintah sendiri yang dipandang zhalim atau tidak menerapkan hukum syariat, baik perlawanan dengan narasi yang frontal maupun perlawanan dengan mengangkat senjata. Ini tentu sangat kontras dengan pandangan umum salafi bahwa selama pemimpin tertinggi negara dan pemerintahnya didominasi oleh Muslim, adalah haram meskip perlawanan itu hanya berupa agitasi, apalagi kudeta.
Sayyid Quthb, salah satu tokoh penting IM yang berpandangan tidak ada lagi negara Islam saat ini. Yang ada adalah masyarakat jahiliyah. Sebuah pandangan yang dinilai sebagai bentuk takfir (pengkafiran) terhadap pemerintah-pemerintah negara Muslim.
Dengan mengingat semua ini, tidak mengherankan bahwa banyak dai yang berhaluan IM dipenjara. Bahkan di negara-negara yang masih menerapkan hukum syariah, seperti Arab Saudi Mereka tidak ingin budaya ini berkembang di negara mereka. Karena hal ini sangat sensitif, mereka akan segera mengambil tindakan jika ada indikasi tindakan yang menyerupai Ikhwanul Muslimin.
Ini berkaitan dengan banyak negara Arab. Untuk negara Barat, saya pikir jawabannya cukup jelas.