Bagaimana caranya mendapatkan beasiswa S-2?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Ini penting pake banget! Capek-capek niat, berusaha, tapi kalau tanpa doa dan restu orang tua niscaya banyak kena Rahasia Ilahi. Ini serius! Karena kejadian di saya, baik itu daftar PPDS term Januari 2020 kemarin saat Emak masih setengah hati melepas anaknya sendirian, maupun daftar Beasiswa S-2 ini yang udah belajar meng-Ikhlaskan anaknya sekolah jauh.
2. Rajin baca informasi.
Hei Markonah! Niat hanyalah sebuah wasting time jika tidak ada action. Jikalau sudah niat maka mulailah kepo-kepo informasi. Jaman udah canggih pake banget. Informasi Beasiswa terhambur dari website, blog, twitter, instagram sampai channel telegram juga banyak. Dari beasiswa famous sampai yang jarang kita dengar juga ada. Beasiswa S-2 kesempatannya SANGAT SANGAT SANGAT BANYAAKKK.
Jadi tinggal kita saja yang mau bergerak.
Pengalaman saya, berbekal nonton series Thailand yang tiba-tiba saya minati, sampailah saya di Clinical Science Faculty of Medicine Chulalongkorn University [1] sebagai Chulalongkorn University’s Graduate programme for ASEAN or Non-ASEAN Countries awardee.
IYA!!!! Seabsurd itu memang jalan sekolah saya saat ini. Modal kepo-kepo dan pasrah serta meminjam slogan Tokopedia[2]
saya mendaftar active recruitment yang ternyata akan tutup 2 minggu lagi saat saya dapat infonya. Nekat juga saya! Hahaha..
disclaimer : TOLONG JANGAN DITIRU!!!! karena jika dilihat dari persiapan saya, SUNGGUH SANGAT MUSTAHIL SAYA BISA LOLOS KARENA PERSAINGAN JUGA KETAT DARI FAKULTAS-FAKULTAS LAIN, BELUM LAGI DARI NEGARA-NEGARA LAIN.
Cuma ya kembali lagi, Berusaha dan doa Emak Bapak adalah KOENTJI!
Saya diberi waktu untuk menyelesaikan TOEFL karen sertifikat saya akan keluar 3 minggu setelah ujian, alhamdulillah masih diberi keringanan. Berkas yang lain? Saya kerjakan Ngebut, 1 minggu selesai.
🗣 SEKALI LAGI! TIDAK UNTUK DITIRU!!!!!!
3. Kepo orang-orang yang sudah dapat beasiswa.
Nah! Ini penting sekali. Buat orang yang buta urusan beginian ditambah tidak ada orang dekat yang udah diluan, tentu pengalaman orang lain adalah hal yang paling dibutuhkan.
Hal yang saya lakukan bertanya kepada mbah Google.
Alhamdulillah lagi saya ketemu blog[3] yang sangat membantu saya mengenai seluk beluk beasiswa ini.
3. Sesuaikan dengan kemampuan fisik, mental, otak.
Ini penting sekali! Kenali dirimu. Kenali dirimu. Kenali dirimu.
Saya paham, Slogan Push your limit adalah benar adanya.
Tapi, mengenal kemampuan diri sendiri adalah hal yang terpenting. Karena dengan mengenal kemampuan diri sendiri, kita bisa siap dengan resiko-resiko baik yang bisa diprediksi maupun tidak. Kemampuan ini sudah diajarkan oleh orangtua saya sejak saya kecil. Tidak dibatasi, namun dipandu untuk mengenal kemampuan diri sendiri, orang tua hanya mendukung dan mengawasi.
4. JANGAN MENYERAH!
Karena mengurus beasiswa itu ribetnya minta ampun.
SEMANGAT!
Catatan Kaki
[1] บัณฑิตศึกษา คณะแพทยศาสตร์ จุฬาลงกรณ์มหาวิทยาลัย
[2] Google Image Result for http://raw.cdn.baca.co.id/7bf818e8-fee9-4c59-ac18-bc3ee345023c
[3] Belajarlah Hingga Ke Luar Negeri