Pada dekade 1950an perekonomian AS meroket dan melejit setelah mereka keluar sebagai pemenang Perang Dunia II, itu tandanya banyak negara yang mereka bantu kemudian harus mengembalikan bantuan tersebut beserta bunga yang telah ditentukan. Akhirnya AS mengalami surplus anggaran dan kesejahteraan masyarakat begitu tingginya pada saat itu.

Namun rasisme dan ketimpangan gender masih cukup tinggi. Bagi Pria Kauskasia pada masa tersebut adalah masa sempurna, karena bisa menikmati istri yang tidak banyak tingkah dan banyak mengeluh, rumah dengan pekarangan lebar, kendaraan yang sangat berbentuk futuristik, sampai industri hiburan macam musik yang terdengar begitu melankolis dan menenangkan. Sangat surgawi bukan? Tapi lain cerita jika misalnya anda telahir sebagai pria Negro atau kulit hitam, pria Amerika Selatan, pria Asia, pria suku lokal, atau wanita.

Maka anda akan sering sekali dipandang rendah, diperlakukan secara rasis, didiskriminasi secara hukum dan sosial, sampai dengan pembatasan hak — hak sipil macam ikut serta dalam pemilihan suara. Jadi sayangnya memang pandangan AS yang begitu indah, enak, sejahtera, dan sempurna pada dekade 1950 hanyalah bersifat terbatas pada mereka yang terlahir sebagai pria Kauskasia saja.