Mari kita mulai.
Banyak orang sangat tertarik dengan hal-hal mistis dan supranatural, jadi mereka sering mengaitkan hal-hal di sekitar mereka dengan hal-hal mistis.
Contoh pertama adalah sebagai berikut:
Mantan ibu mertuaku biasanya pergi ke dukun daripada berobat ke dokter atau membeli obat di apotek.
Bagaimana? Apakah ini terlihat lucu atau menyedihkan?
Untuk alasan apa pergi ke dukun? Masa orang sakit meminta bantuan dukun? Apakah ini tidak masuk akal?
Dukun itu bilang kalau sakitnya itu karena ada ‘sesuatu’ yang masuk ke rumahnya, dan tidak sengaja melangkahi kepalanya ketika dia sedang tidur. Atau karena dia pergi ke sebuah tempat, tapi menginjak sesuatu milik ‘penunggu’ di sana. Karena itu ‘penunggu’ di tempat itu marah dan membuatnya sakit.
Nah, bagaimana? Semua alasan-alasan yang disebutkan di atas terasa familier, kan? Karena itu adalah alasan-alasan yang sering disebutkan oleh para dukun. Yang menyesatkan manusia-manusia yang percaya kepada mereka.
Jadi, apa yang harus dilakukannya? Dukun itu biasa memberinya jimat. Yang harus dibakarnya, lalu dicampurkan dengan sedikit garam ke dalam air, dan diminum.
Contoh keduanya adalah:
Dulu, setiap kali anakku menangis malam-malam, pasti disuruh untuk dibawa ke dukun. Anak kecil yang menangis malam-malam biasanya kalau bukan karena lapar, pasti sakit perut, atau mimpi buruk. Jadi solusinya adalah memberinya susu atau mengoleskan minyak telon ke perut, punggung, serta kedua betisnya. Ataupun kalau itu hanya mimpi buruk, bisa dipeluk dan ditenangkan.
Tapi, setiap kali dia mendengar anakku yang belum genap berusia satu tahun itu menangis, dia selalu menggedor pintu kamarku, sekalipun itu tengah malam, dan mengambil anakku untuk diajak tidur bersamanya. Lalu keesokan harinya, pasti dibawanya ke dukun.
Kemudian dukun itu akan memberi jimat yang harus ditaruh di bawah bantal untuk tidur setiap malam, agar tidak diganggu.
Apakah kalian tahu jimat itu isinya apa?
Jimat itu isinya jin-jin tingkat rendah. Seperti apa jin-jin rendahan tersebut tidak perlu kami sebutkan lagi. Kalian semua pastinya memiliki gambaran sendiri. Yang paling sering adalah mba ‘kun-kun’ berkuku panjang dan berambut awut-awutan.
Apa yang harus saya lakukan dengan jimat-jimat ini?
Oh, jelas saya tidak bodoh. Saya menyadari bahwa jimat itu memiliki “isinya”. Energi negatifnya terasa segera ketika dipegang. Dan sejak lama, aku selalu menolak hal-hal negatif itu. “Isi” jimat juga tahu bahwa saya tidak menyukai “mereka”. Oleh karena itu, aku mengumpulkan semua jimat itu dan memasukkannya ke dalam sebuah kotak kecil, dan kutaruh di sejauh mungkin dari kamarku, alih-alih membakarnya. Rumah mantan mertuaku benar-benar luas. Akibatnya, aku dapat menyembunyikan kotak jimat tersebut dengan aman dan jauh dari tempat tinggalku.
Yang ingin kujelaskan di sini adalah, mantan ibu mertuaku itu bisa mengundang iblis dengan pikirannya sendiri. Karena selalu mengaitkan segala sesuatu yang terjadi dengan hal-hal yang berbau mistis. Kalian tidak akan pernah bisa membayangkan seperti apa rumah besar yang ditinggalinya. Rumah itu penuh dengan energi negatif. Apalagi lantai atas dimana kamarku berada, dulunya. Seluruh lantai atas itu, satu-satunya yang ditinggali hanya kamarku. Sisanya kamar-kamar tidur kosong. Energi manusianya kalah saing dengan energi mahkluk-mahkluk penghuni yang tidak kasat mata.
Mantan ibu mertuaku itu hanyalah salah satu contoh dari sekian banyaknya manusia di antara kita yang selalu mengaitkan segala sesuatu dengan kejadian mistis. Padahal bisa saja yang terjadi pada mereka sama sekali tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang berbau mistis. Jika pikiran kita selalu tertuju pada hal-hal negatif yang berbau mistis, salah-salah justru kita sendirilah yang akan mengundang mereka. Para jin negatif atau iblis yang kebetulan lewat, yang tertarik dengan pikiran negatif dari manusia. Pikiran negatif akan menghasilkan energi negatif, dan energi negatif inilah yang menarik perhatian para jin negatif dan iblis, sehingga mereka akan mendatangi manusia yang tidak sengaja mengundang mereka dengan pikiran-pikiran tersebut.
Salah satu contoh lain yang sederhana, adalah:
Ada satu temanku yang memiliki anak kecil. Dan anaknya itu memang badannya agak lemah sehingga mudah sakit. Bermain bersama teman sekolahnya yang flu saja, dia bisa tertular dan pulangnya langsung demam. Tapi temanku itu orangnya agak aneh. Bukannya memberi anaknya obat penurun panas atau membawanya ke dokter, temanku itu membawa anaknya ke dukun.
Astaga. Ketika dia memberitahuku sambil panik, rasanya aku ingin tertawa tapi kenapa kesannya aku ini jahat. Apa hubungannya anak demam dengan dukun?
Temanku yang satu ini mengetahui kalau aku bisa merasakan energi negatif. Jadi dia memintaku melihat anaknya dari jauh. Tapi aku tidak bisa melihat anaknya dari jauh. Aku tidak membuka praktek konsultasi supranatural dan jika ingin melihat anaknya dari jauh, itu membutuhkan energi yang sangat besar. Karena harus melakukan channeling. Lagipula, guru roh kami, Ibu M, tidak membenarkan hal itu. Jadi, aku meminta maaf dan menyarankannya untuk segera membawa anaknya ke dokter, bukan ke dukun.
Satu fakta penting lagi, temanku ini orangnya sangat tertarik dengan segala sesuatu yang bersifat mistis atau supranatural. Dia biasanya iri dengan orang-orang yang memiliki kelebihan seperti itu. Dan dia sering minta agar diajari kekuatan supranatural. Dia berharap bisa memiliki kekuatan supranatural.
Lihatlah. Itu adalah kesalahan terbesarnya.
Manusia tidak boleh mengharapkan hal-hal seperti itu. Mereka yang memiliki kelebihan-kelebihan itu biasanya karena dua alasan, karena terlahir dengan kelebihan-kelebihan itu atas ijin dari Tuhan, atau karena ketempelan dan kutuk turunan.
Orang yang lahir dengan kelebihan-kelebihan yang atas ijin dari Tuhan biasanya memiliki misi khusus di dalam hidup yang harus dipenuhinya. Sudah tertulis di dalam blueprint kehidupannya. Untuk membantu sesama yang memerlukan, juga tentunya atas ijin Tuhan dan sebagai perpanjangan tangan Tuhan. Dan orang-orang yang diijinkan Tuhan untuk memiliki kelebihan-kelebihan tidak setiap saat bisa melihat hal-hal gaib, dan ketika hal-hal gaib itu terlihat, tentunya tidak dengan mata telanjang, melainkan dengan hati.
Sedangkan orang-orang yang mencari ilmu gaib dan kesaktian dengan cara-cara yang ditentang oleh Tuhan biasanya adalah demi ego dirinya sendiri. Mereka tidak segan-segan melakukan perjanjian darah dengan jin negatif atau iblis. Mereka tidak tahu bahwa demi memuaskan ego mereka, mereka telah menyerahkan dan mengorbankan bukan hanya jiwa mereka sendiri ke tangan iblis, namun juga jiwa-jiwa keturunannya, jiwa anak cucunya yang bahkan belum terlahir ke dunia. Itu yang dinamakan dengan perjanjian darah yang berujung pada kutuk turunan seperti yang sudah dijelaskan oleh Ka Edwin-Koo.
Namun, mereka yang meminta dan memohon kekuatan supranatural tanpa ke dukun juga bisa mengundang jin negatif dan iblis ke dalam hidup mereka. Salah-salah diri mereka atau anak mereka sendiri yang akan jadi korban.
Jika ada iblis yang kebetulan lewat dan mendengar pikiran negatif mereka, iblis yang iseng akan melakukan persis seperti yang dimintanya.
Iblis akan berpikir, “Oh, kamu begitu berharap anakmu sakit atau demam karena pengaruh mistis, bagaimana jika aku benar-benar membuatnya sakit?”
Atau, “Kamu begitu menginginkan kekuatan supranatural. Aku tahu Tuhan tidak akan pernah memberimu. Bagaimana kalau aku yang memberikan semua kekuatan itu padamu?”
Maka iblis itu memberinya sedikit kekuatan supranatural.
Caranya?
Menempel pada tubuh manusianya. Itu yang membuat manusia bisa melihat hal-hal gaib dengan mata telanjangnya sendiri.
Namun dengan syarat jiwanya menjadi milik iblis. Jika seperti itu, malaikat yang bertugas tidak bisa menyelamatkan mereka. Karena itu adalah kehendak bebas manusia. Manusia itu sendiri yang meminta dan mengundang iblis ke dalam diri mereka sendiri, maka malaikat yang bertugas tidak bisa ikut campur.
Janganlah pernah memohon kekuatan supranatural. Tuhan tidak akan mendengarkan permohonan seperti itu. Iblis yang akan mendengar dan mengabulkan doamu.
Janganlah pernah memohon kekuatan supranatural ketika bermeditasi.
Karena ketika kita melakukan meditasi, biasanya pikiran kita kosong. Saat pikiran kosong inilah, akan mudah dimasuki oleh entitas negatif yang lewat, terutama iblis. Jika hendak melakukan meditasi, sebelumnya usahakan selalu berdoa terlebih dahulu untuk meminta perlindungan dari Tuhan.
Dan ketika bermeditasi, kosongkanlah semua pikiran kita.
Jangan berharap.
Jangan berdoa atau memohon.
Jangan berbicara kepada siapa-siapa di dalam hati.
Selalu usahakan untuk tidak memikirkan apa-apa ketika meditasi. Karena meditasi itu adalah menyatukan kesadaran kita dengan alam semesta. Jangan pernah bermeditasi dalam keadaan pikiran kacau. Kita tidak pernah tahu ‘siapa’ yang kebetulan lewat saat itu.
Karena bahaya sekali jika kita sampai mengundang iblis dengan pikiran sendiri. Iblis yang diundang sendiri dengan kehendak bebas manusia, Tuhan tidak akan ikut campur. Karena manusia sendirilah yang memintanya.
Kekuatan supranatural yang selalu dikejar dan diminta, tidak akan pernah diberikan oleh Tuhan. Namun iblis akan mendengar permintaan tersebut dan datang kepada manusia yang meminta.
Kami berharap informasi yang kami bagikan bisa menyelamatkan banyak jiwa yang membutuhkan.
Terima kasih sudah membaca hingga akhir.