Mudah, cukup perhatikan bagaimana seseorang memperlakukan pelayan dan hewan. Jika mereka tidak menghormati pelayan dengan membuat permintaan aneh-aneh atau membuat mereka merasa tidak nyaman, maka dapat disimpulkan bahwa mereka bukanlah orang yang benar-benar baik. Mungkin terdengar berlebihan, tetapi faktanya hanya orang yang tulus yang memperhatikan hal ini.
Selain itu, perhatikan juga bagaimana mereka memperlakukan hewan. Ini adalah indikator yang jelas. Hanya orang yang baik hati yang peduli terhadap hewan (seperti yang ditunjukkan dalam film dokumenter Turki tentang Kucing berjudul Kedi). Jadi jika Anda bertemu seseorang yang benar-benar peduli dengan hewan, maka dapat dipastikan bahwa mereka memiliki hati yang tulus.
Saya tidak menggunakan ukuran lain seperti agama atau hormat kepada orang tua. Menurut pendapat saya, kebanyakan orang yang terlalu taat beragama hanya memikirkan kesucian diri sendiri dan tidak mau berkorban untuk orang lain yang berbeda keyakinan. Pikiran mereka hanya terfokus pada pahala dan mereka bahkan membiarkan orang lain menderita di depan mata mereka.
Tentang hormat pada orang tua, menurut saya, tidak selalu berarti harus mengikuti semua keinginan mereka. Menurut saya, itu adalah pemikiran yang tidak masuk akal. Bayangkan jika kamu sudah menikah dan pasanganmu hanya mengikuti perkataan orang tua mereka, meskipun kamu sebenarnya benar. Akhirnya kamu akan ditinggalkan sendirian, tentu saja itu sangat menyedihkan. Menurut pandangan saya, sebagai anak yang berbakti, kita seharusnya mengoreksi kesalahan orang tua kita agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar. Artinya, kamu harus yakin bahwa kamu benar dalam melakukan hal ini. Namun, jika kamu tidak setuju, itu juga tidak masalah.