Menurut informasi yang saya peroleh dari media sosial, pusat kebugaran di Indonesia hampir tidak pernah diisi oleh orang-orang LGBT. Sebagian besar orang di sana adalah orang biasa, pekerja kantoran, mahasiswa, dan bahkan sedikit orang yang berolahraga. Kenapa Anda bisa mengetahui? Karena orang-orang berusia 18 hingga 24 tahun hampir tidak ada di media sosial yang memiliki tubuh atletik.
Memang, gaya mereka mirip dengan orang-orang muda yang sering mengupload konten di Tiktok. Namun, hanya segelintir orang yang terlihat di pencarian aplikasinya untuk perawakan gym. Mungkin karena mereka sering menerima permintaan aneh, ghosting, atau hal-hal lainnya, beberapa orang di aplikasi LGBT mengatakan mereka malah tidak suka orang gym.
Mereka lebih menyukai mahasiswa sama pekerja yang sering waktu luang. Permintaan engga aneh aneh dan gampang dihubungi. (Info berdasarkan riset kecil-kecilan dengan beberapa orang dengan status Gay dan BI umur 18–51 tahun dengan 3 medsos lgbt dan 2 medsos populer biasa)
Malahan, orang dari negara pro LGBT yang seringkali menjadikan gym sebagai tempat untuk nyari orang selain bar/cafe. Jika dilihat dari standar orang lgbt pada parade pride month kemarin, hampir kebanyakan dari mereka dengan umur 20+ memiliki kondisi tubuh yang bagus hasil dari nge gym. Bahkan orang dengan usia lanjut 50+ sering kali terlihat bersama dengan partner nya.
Menurut pendapat saya, postingan dari orang asing atau orang Indo memiliki perbedaan yang sangat mencolok dalam biografi dan konten mereka. Orang-orang Gay atau Bi memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Jika orang Indonesia menggunakan aplikasi dating, mereka biasanya memberikan informasi yang beragam, yang akhirnya menghasilkan pencarian fwb tanpa melanjutkan. Dan kalian pasti mengetahuinya, bukan? Mereka benar-benar hanya ingin “bersenang-senang”.
Intinya, gym bukanlah tempat untuk orang Indo yang lgbt. Sebaliknya, tempat-tempat seperti kafe, restoran, taman, dan beberapa tempat publik lainnya adalah tempat di mana orang-orang dengan status lgbt sering muncul.
Tidak terlalu susah untuk menemukan orang seperti itu, hanya saja seperti kata pepatah yang entah dari mana “Don’t judge a book by it’s cover” Yahh begitu dah 👌🏽.