Karena semua merek fokus menjual smartphone, namun HMD Global kesulitan menjual ponsel berkualitas yang terlihat kuno dan murah.
Pada tahun 2020 saja, feature phone Nokia terjual sebanyak 12,7 juta unit. Anda bisa mengetahui harga sebuah handphone jika 1 unitnya berharga 200 ribu 450 ribu. Jadi omzet minimal Nokia adalah Rp 3 triliun. Ini hanya jumlah minimum, karena harga produk feature phone Nokia berbeda-beda. Pada tahun 2012, Nokia telah menjual 200 juta perangkat Nokia 105. Kalau harganya 200 ribu x 200 juta unit, omzet Nokia 40 triliun. Ini hanya satu seri.
Bahkan di lapak official store nya Nokia, feature phone adalah produk paling laris diantara semua produk yang mereka jual.
Bagi HMD Global, feature phone Nokia adalah bisnis besar dan salah satu pendorong terbesar kelangsungan bisnis. Masih mengincar pangsa pasar yang besar, HMD Global memberanikan diri membangun pabrik baru di Indonesia untuk produksi feature phone Nokia.
Di Asia dan Eropa, HMD Global terus menjadi pemimpin pasar.
Tak hanya itu, HMD Global membantu generasi tua yang terbiasa dengan ponsel multifungsi untuk beralih ke ponsel pintar, salah satunya dengan diperkenalkannya KaiOS. fungsi kelistrikan telepon.
Sepertinya telepon jadul biasa. Namun, itu adalah Nokia 6300 4G dengan spesifikasi Qualcomm Snapdragon 210 SoC, RAM 512MB, penyimpanan internal 4GB, dan KaiOS. Ponsel andalan ini sengaja dirancang untuk menjembatani transisi generasi tua ke smartphone. Setelah Anda terbiasa dengan ponsel ini, menggunakan ponsel cerdas akan menjadi lancar.
Selagi pasarnya masih ada dan menguntungkan, mengapa tidak mencobanya. Lagipula, HMD Global kalah bersaing dengan penjualan smartphone saat ini. Bahkan, jauh berbeda dengan merek China yang baru beberapa tahun terakhir memproduksi smartphone.
Bisnis feature phone ini bukanlah bisnis kasual yang murahan. Dari segi harga satuan memang murah dan ditujukan untuk kalangan bawah. Namun jika kita melihat ke tengah, sistem operasi yang digunakan ponsel andalan ini didukung oleh banyak perusahaan besar dengan sumber daya besar.
Misalnya, KaiOS didukung oleh WhatsApp, Facebook, Google, Qualcomm Chip Factory, Unisoc, jaringan operator seluler besar, dan banyak pengembang aplikasi. Banyak perusahaan patungan besar mengembangkan telepon seluler berkualitas rendah. Mereka menghabiskan lebih dari 100 juta dolar untuk mengembangkan sistem operasi ini. Di India saja, 23 juta smartphone KaiOS terjual pada tahun 2018. Nokia dan HMD Global, legenda ponsel jadul, jika Anda tidak ikut serta, Anda ketinggalan.
Catatan Kaki
[1] INFOGRAPHIC: Q3-2020 | MOBILE MARKET MONITOR
[2] Infographic: In Q4 2020, Nokia increased its feature phone marketshare | Nokiamob
[3] Erajaya Group Produksi Feature Phone Nokia | merdeka.com
[4] The second-largest mobile OS in India rhymes with iOS, but isn’t iOS