Jawaban saya mungkin terdengar seperti jawaban ekonom klasik—”itu tergantung.”
Harvard adalah universitas besar dengan dua belas sekolah yang berbeda, jadi tidak mungkin memberikan jawaban yang berlaku untuk semua mahasiswa tanpa survei menyeluruh. Saya bisa berbagi pengalaman pribadi saya sendiri. Mohon maaf sebelumnya jika jawaban ini lebih bersifat subjektif.
Sebagai mahasiswa Magister Administrasi Publik (MPA) di Harvard Kennedy School, jadwal belajar saya bervariasi. Saya biasanya menghadiri kelas, menyelesaikan tugas, dan menghabiskan waktu berjam-jam saat mendekati tenggat waktu pengumpulan makalah atau ujian akhir. Selama beberapa minggu terakhir semester, saya sering belajar hingga 10-12 jam sehari. Pada beberapa minggu awal semester, saya hanya menghadiri kelas tanpa banyak belajar. Namun, ketika kuis, tugas, atau ujian akhir mendekat, saya menghabiskan banyak waktu di perpustakaan Lamont.
Di sisa waktu semester, Anda bisa menemukan saya di COOP (Co-Operative) Harvard, mencari buku-buku yang tidak berhubungan langsung dengan studi saya.
Program saya di Harvard secara akademis tidak terlalu ketat; sebagian besar adalah gelar profesional yang fleksibel, memungkinkan saya untuk memilih mata kuliah sesuai minat pribadi. Saya juga mengikuti kelas di Harvard Business School, Harvard Divinity School, dan MIT. Kelas di MIT cukup menantang, tetapi sangat memuaskan dari segi pertumbuhan intelektual. Jika Anda tidak berniat menjadi pembicara perpisahan, menghadiri kelas dan belajar sedikit sebelum ujian biasanya cukup untuk lulus dengan baik.
Saya sempat khawatir tentang IPK saya karena nilai saya di MIT tidak terlalu tinggi. Namun, saya menemukan bahwa transkrip di Harvard tidak mencantumkan IPK; hanya mencantumkan mata kuliah yang diambil dan nilainya. Selama Anda mendapatkan nilai B minus atau lebih baik di semua program yang diperlukan, Anda dapat lulus. Harvard lebih fokus pada pembelajaran daripada pada nilai-nilai, berbeda dengan sistem di sekolah menengah.
Ini adalah perbedaan budaya besar bagi saya, terutama karena latar belakang Asia saya.
Semoga ini memberikan gambaran tentang bagaimana sistem di Harvard bekerja.