Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
We want to connect the people who have knowledge to the people who need it, to bring together people with different perspectives so they can understand each other better, and to empower everyone to share their knowledge.
Apakah kamu memblokir kontak mantan kamu? Mengapa?
Lebih tepatnya saya menghapus nomor mantan, memang benar pernah memblokir tetapi tidak lama saya membuka blokir tersebut. alasan memblokir mantan sebenarnya bukan karena saya membenci dia, tetapi lebih untuk menjaga hati saya agar tidak berharap dan menyukainya lagi. Saya sering terluka sendiri kareRead more
Lebih tepatnya saya menghapus nomor mantan, memang benar pernah memblokir tetapi tidak lama saya membuka blokir tersebut. alasan memblokir mantan sebenarnya bukan karena saya membenci dia, tetapi lebih untuk menjaga hati saya agar tidak berharap dan menyukainya lagi. Saya sering terluka sendiri karena melihat postingan mantan yg terlihat bahagia tanpa adanya saya di dalam hidupnya, ketika dia memposting entah itu bersama teman perempuan atau bahkan pacar barunya saya sangat terluka melihatnya. Disini posisi mantan ingin terus berhubungan baik dengan saya sebagai teman.
Sesekali dia menghubungi saya dengan menanyakan kabar, berujung telfon dengan membahas masa lalu, menanyakan perasaan saya apakah saya sudah punya pacar, apakah saya sedang dekat dengan pria, dengan pria mana saya keluar, menanyakan apakah saya masih menyukainya dan masih banyak lagi. Kemudian seketika move on yang saya usahakan bertahun2 hanyut begitu saja.
Saya hanya bingung, kenapa dia masih saja menghubungi saya dan berujung menghilang, kejadian ini tidak terjadi 1 – 2 kali, tapi sudah berulang2 kali. Pertanyaan saya, kalo memang dia masih peduli dengan saya, mengapa tidak mengajak saya untuk balikan. Sering juga dia berkata AKUSIHMAUNIKAHSAMAKAMUAKUSIHMAUNIKAHSAMAKAMU tapi apakah ini kata2 yg pantas untuk menunjukkan bahwa dia menginginkan seseorang, atau mungkin hanya sebatas ucapan dimulut saja.
See lessApa perbedaan paling mendasar dari si kaya dan si miskin?
Yang paling terlihat jelas adalah bagaimana dia di perlakukan oleh orang lain. Jika anda kaya,kemungkinan besar anda akan menjadi magnet di sekeliling anda.orang2 akan bicara sopan dan penuh hormat apalagi jika dia membutuhkan pekerjaan dari anda.. Jika anda miskin,anda harus siap dengan segala ketiRead more
Yang paling terlihat jelas adalah bagaimana dia di perlakukan oleh orang lain.
Jika anda kaya,kemungkinan besar anda akan menjadi magnet di sekeliling anda.orang2 akan bicara sopan dan penuh hormat apalagi jika dia membutuhkan pekerjaan dari anda..
Jika anda miskin,anda harus siap dengan segala ketidak adilan dan ketidak mampuan anda membela diri.anda akan seringkali di posisi ada dan nyata namun tidak terlihat,hanya orang2 yg memiliki hati yg mulia yg akan memperlakukan anda dengan baik dan layak..sisanya hanya akan menganggap anda bukan hal yg perlu di perhatikan..
Ini hanya analisa saya setelah sekian lama melihat tingkah laku penduduk bumi..semoga membantu
See lessApa jawaban yang kamu berikan terhadap mantan, jika dia mengajak balikan?
Mendingan cari cowok lain aja yg lebih kuat dan lebih tahan kalo di anjing2in sama km. Soalnya aku udh ga kuat udah bener-bener ga sanggup selama ini di gituin km, padahal aku aja ga pernah ngatain km bego bahkan bentak km aja ga pernah. Aku ini cowok tp ga pernah kasar ke km, malah km yg kasar bangRead more
Mendingan cari cowok lain aja yg lebih kuat dan lebih tahan kalo di anjing2in sama km. Soalnya aku udh ga kuat udah bener-bener ga sanggup selama ini di gituin km, padahal aku aja ga pernah ngatain km bego bahkan bentak km aja ga pernah. Aku ini cowok tp ga pernah kasar ke km, malah km yg kasar banget sama aku.
Kita sama-sama tau kalo aku cuma pelampiasan doang buat km. Dan km udh bisa lupain dia kan yg nyia2in km jd mendingan gausah sama aku krna tugas aku udah selesai buat nemenin km selama setahun lebih waktu itu. Semoga km berubah krna cewek ga pantes ngomong kasar ke cowok dan apalagi aku sama skali ga pernah ngomong kasar ke km dan semoga juga kehidupan km Lbh baik lg. Aamiin
See lessBagaimana cara terbaik membalas teman yang sombong dan suka pamer?
Sebenarnya pamer itu seperti apa? Apakah dengan memposting makan steak di resto yang memang sering kita datangi adalah bentuk pamer? Atau menggunakan sepatu nike yang memang di gemari dan di koleksi merupakan bentuk pamer? Banyak orang yang berpikir bahwa, ketika seseorang menunjukkan barang-barangRead more
Sebenarnya pamer itu seperti apa? Apakah dengan memposting makan steak di resto yang memang sering kita datangi adalah bentuk pamer? Atau menggunakan sepatu nike yang memang di gemari dan di koleksi merupakan bentuk pamer?
Banyak orang yang berpikir bahwa, ketika seseorang menunjukkan barang-barang yang mewah di matanya, ia langsung menafsirkan bahwa perilaku orang tersebut tergolong pamer. Padahal, orang tersebut memandang barang-barang yang dia punya itu adalah hal yang biasa karena dia punya beberapa bahkan banyak.
Bagi saya, kita tidak pernah tau isi hati seseorang, apakah saat dia melakukannya ada rasa sombong dalam dirinya, atau dia melakukannya karena itu adalah kebiasaannya.
Saya akan menilai dan menganggap seseorang itu pamer ketika dalam perkataannya, dia membanggakan diri dan menjatuhkan orang lain di saat yang bersamaan.
Jadi, bagaimana cara membalas teman yang suka pamer?
Kalau saya biasanya akan ngomong gini,
“Seberapa yakin kah kamu kalau kekayaanmu itu akan bertahan hingga esok hari?”
Saya akan mengatakan itu sambil tertawa.
See lessApakah penyakit “fatty liver” itu dan apakah bisa disembuhkan?
Nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD) adalah akumulasi kelebihan lemak dalam sel hati, yang mengambil 5 hingga 10 persen dari seluruh organ hati. Biasanya mengonsumsi terlalu banyak alkohol adalah penyebab utama penumpukan lemak di hati, tetapi mereka yang memiliki NAFLD mungkin tidak minum banyaRead more
Nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD) adalah akumulasi kelebihan lemak dalam sel hati, yang mengambil 5 hingga 10 persen dari seluruh organ hati.
Biasanya mengonsumsi terlalu banyak alkohol adalah penyebab utama penumpukan lemak di hati, tetapi mereka yang memiliki NAFLD mungkin tidak minum banyak alkohol sama sekali.
Meskipun tidak menyebabkan kerusakan permanen, NAFLD dapat berkembang menjadi steatohepatitis non-alkohol (NASH), yang dapat menyebabkan sirosis (jaringan parut ireversibel pada hati) atau kanker hati.
Menurut Dr Harmeet Malhi, seorang gastroenterologist di Mayo Clinic, lemak berlebihan pada hati adalah penyebab utama penyakit hati kronis di seluruh dunia.
Hasil data medical check up di RS Medistra tahun 2013 menunjukkan bahwa 56 persen dari 1.054 pasien memperlihatkan perlemakan hati yang disertai hipertensi dan kenaikan kadar lemak.
Data juga menunjukkan bahwa 33 persen penderita kanker hati bukan disebabkan mengidap virus hepatitis B maupun C, namun dicurigai karena fatty liver.
Pengobatan
Sebagai bentuk pencegahan sekaligus pengobatan, fatty liver bisa dihindari dengan melakukan diet rendah lemak dan karbohidrat, serta olah raga secara teratur 30 menit sebanyak 5 kali seminggu.
Peningkatan aktivitas sehari-hari juga sangat disarankan. Jangan hanya duduk sepanjang hari.
Catatan Kaki
[1] Gejala-gejala Penyakit Pelemakan Hati
See less[2] Kenali Penyakit Hati Fatty Liver dan Pencegahannya
Apakah obat Amplodipine 5 mg aman untuk diminum oleh orang yang usianya di atas 65 tahun?
Tergantung kondisi pasiennya. Amlodipin merupakan golongan Calcium-channel blockers (CCB) yang boleh digunakan oleh pasien hipertensi usia di atas 65 tahun. Bisa dilihat dari guideline JNC mengenai tata laksanan pengobatan pada pasein hipertensi sebagai berikut: foto dari google Amlodipin dikontrainRead more
Tergantung kondisi pasiennya.
Amlodipin merupakan golongan Calcium-channel blockers (CCB) yang boleh digunakan oleh pasien hipertensi usia di atas 65 tahun. Bisa dilihat dari guideline JNC mengenai tata laksanan pengobatan pada pasein hipertensi sebagai berikut:
foto dari google
Amlodipin dikontraindikasikan pada pasien yang:
Cr
JNC
PIONAS
See lessApa tanggapanmu tentang warga yang menolak di vaksin?
(Ilustrasi para warga sedang divaksinasi) "Efikasi, kok cuma 50an%, buat apa vaksin kalo ga bisa kasih proteksi penuh?" "Apa gunanya vaksin kalo ternyata masih bisa kena positif COVID-19 juga?" Dua jenis pertanyaan (baca: keluhan) yg saat ini sering terdengar dari warga Indonesia sehingga muncul segRead more
(Ilustrasi para warga sedang divaksinasi)
Dua jenis pertanyaan (baca: keluhan) yg saat ini sering terdengar dari warga Indonesia sehingga muncul segelintir orang yg pesimis dan bahkan tidak percaya dengan vaksin.
Sebenarnya masih ada lagi, tapi kurang lebih nadanya sama seperti yg di atas.
Sebelum masuk ke pembahasan makna vaksin COVID-19 secara spesifik, mari kita pahami vaksin secara luas dan dari dasarnya dulu.
Pertama, sebagai netizen kita harus paham bahwa penciptaan vaksin jenis baru untuk melawan sebuah pathogen (virus/bakteri) bisa memakan waktu hingga 10 tahun lebih.
Kenapa lama sekali?
Karena para ahli medis butuh mempelajari, mengkaji lebih dalam, dan memahami pengetahuan dari sifat pathogen tsb. Ditambah pula harus melewati beberapa tahap uji klinis dahulu, dari hewan hingga nanti cukup aman dipakai manusia. Butuh waktu yg sangat lama mengingat virus pun bisa bermutasi (evolusi) terus seiring waktu.
Sebagai contoh:
– Vaksin flu: butuh 27 thn
– Vaksin polio: 13 thn
– Vaksin cacar air: 28 thn
– Vaksin HPV (papiloma): 17 thn
Sedangkan COVID-19 adalah special case.
Mungkin bagi kita netizen awam masih berpikir dunia ini masih relatif aman-aman saja. Namun, tahukah kalian bahwa saat ini para health experts seluruh dunia sedang bertarung dengan ‘invisible enemy’ yg mampu mengancam keberlangsungan hidup umat manusia di Bumi?
Oleh karena itu tanpa kita sadari, saat ini mereka sedang berjibaku tak kenal lelah siang dan malam demi melawan virus ini dengan cara menciptakan vaksin baru.
Vaksin COVID-19 dikembangkan hanya dalam sekitar 1 tahun.
Sangat luar biasa sekali cepatnya. Ya tentu harus cepat karena pandemi ini sudah terlalu berdampak parah pada manusia.
Namun, proses cepat itu bukan berarti tanpa ada konsekuensi, atau bisa dibilang masih belum sempurna.
Lihat diagram di atas.
Gambar 1 menunjukkan proses pengembangan vaksin pada umumnya, yaitu melalui banyak tahapan uji klinis yg bisa memakan waktu 5–10 tahun.
Gambar 2 menunjukkan proses pengembangan vaksin COVID-19.
Terlihat tahap ‘Discovery & Development’ lebih cepat dan tahap lainnya pun dipersingkat dengan ilustrasi tumpang tindih.
Sumber: https://youtu.be/mvA9gs5gxNY “mRNA vaccines, explained” by Vox
Memang belum sempurna vaksinnya, tapi…
untuk menjawab 2 pertanyaan (keluhan) di awal, justru yg harus kita pahami betul bahwa SAAT INI…
.
.
“Prinsip vaksin = Prinsip safety/seat belt”
Bayangkan diri kalian saat berkendara mobil.
(Pakai seat belt bukan karena takut ditilang polisi ya, tapi karena sayang sama badan sendiri. Ini mindset orang kita yg sering ngawur).
Perlu dipahami bahwa sudah pakai seat belt pun tidak akan menjamin kalian 100% terbebas dari kecelakaan, bukan?
Why?
Sehebat-hebatnya kalian menyetir, sopan berkendara, dan bahkan sudah taat peraturan pula, tapi tetap saja di luar sana masih ada orang-orang yg nyetirnya sembrono, kan?
Jadi ada kemungkinan bukan kita yg menabrak, tapi justru malah kita yg ditabrak.
Intinya adalah tetap sama kecelakaan.
Nah, justru di sinilah peran seat belt yg sesungguhnya.
Ia bisa melindungi diri kita dari luka fatal akibat kecelakaan tsb. Setidaknya meminimalisir agar kita tak masuk RS atau bahkan lebih parahnya tewas seketika.
Sama seperti prinsip vaksin COVID-19 saat ini.
Memang belum bisa beri perlindungan 100%, tapi setidaknya ada proteksi.
Lalu pertanyaan ini muncul kembali,
“Jadi apakah kita masih bisa positif meski udah divaksin?”
Ooo, tentu saja bisa~
Maka dari itu setelah divaksin kita tidak boleh meleng. Harus tetap taat prokes.
Karena motivasi vaksin untuk saat ini adalah meminimalisir penularan antar manusia, BUKAN membuat badan kita kebal 100% dari virus.
Pulmonologist (ahli paru-paru) dan leading advisor penanganan krisis pandemi COVID-19 di China, Zhong Nanshan sempat memberikan sebuah statement di sebuah wawancara.
A simple statement, but so deep if you rethink it again,
“Pandemi ini sangat menyulitkan umat manusia di seluruh dunia. Semakin kau menunda vaksin, maka kau akan makin sulit juga kedepannya…”
Mengapa demikian?
Karena COVID-19 ini kian hari terus bermutasi makin ganas.
Ibarat virus baru yg menyerang sebuah komputer (PC). Jika antivirus di PC itu tidak diupdate, maka software-nya bisa rusak.
Begitu juga dengan kita, “software” di dalam tubuh manusia yg bernama antibody ini harus segera diupdate guna melawan virus.
Beruntunglah bagi kalian yg sejak lahir sudah punya antibody yg kuat. Lantas bagaimana dengan mereka yg antibody-nya cenderung lebih lemah?
YA HARUS DIVAKSIN, atuh!!!!
Ini satu-satunya jawaban guna mengupdate antibody kita.
Divaksin bukan cuma sekadar untuk mendukung program pemerintah dan mempercepat pemulihan ekonomi negara saja, tapi juga untuk:
– Diri sendiri:
Antibody meningkat sehingga jika (amit-amit) terinfeksi, yg muncul paling cuma flu atau demam biasa.
– Orang-orang tercinta di sekitar:
Meminimalisir penularan. Jadi jika (amit-amit) kamu positif, diharapkan virus hanya berhenti di dirimu sendiri saja. Keluarga dan teman-teman tidak tertular.
Lihat gambar di atas.
Lingkar kuning adalah harapan jika kita sudah menerima vaksin. Jika positif hanya gejala ringan atau OTG saja. Setidaknya menjauhkan kita dari RS dan kematian.
Jika program vaksin untuk golongan usia kalian sudah tersedia, disarankan segara daftar. Lebih cepat lebih baik.
Pertanyaan tambahan yg juga sering muncul,
“Kenapa sekarang malah jadi banyak orang yg ragu divaksin ya? Padahal zaman dulu pada mau aja, tuh”
Jelas ini semua ulah media atau pihak yg tidak bertanggung jawab.
Zaman dulu media hanya sebatas radio dan TV doang, sehingga seluruh pihak hanya mengikuti satu narasi saja. Jadi kita hanya terima-terima aja tanpa banyak komentar.
Sedangkan di era digital ini seluruh informasi bisa diperoleh dengan sangat cepat hanya dengan sentuhan jari. Memang sangat bagus, tapi efek negatifnya arus info yg terlalu cepat ini seringkali tidak terfilter, sehingga cukup banyak netizen yg masuk golongan rendah literasi dengan mudahnya percaya suatu info tanpa mempertanyakan (mengkritisi) keabsahannya.
Daya pikir otak semestinya harus terus berkembang seiring kemajuan zaman. Jadi bukan cuma phone aja yg smart, tapi otak juga harus smart.
Saat ini sudah tersedia berbagai macam vaksin COVID-19.
Tugas kita sebagai netizen budiman adalah terus update berita dari sumber-sumber yg valid. Tujuannya adalah supaya kita bisa merubah mindset pertanyaan yg awalnya:
“Vaksin apa yg paling bagus?”
menjadi…
“Vaksin apa yg paling ampuh?” atau “Vaksin apa yg paling aman untuk saya?”
Seharusnya inilah pertanyaan yg paling tepat dibandingkan pertanyaan yg pertama.
Karena yg paling mengetahui kondisi tubuh kamu, ya tentu kamu sendiri, bukan?

See less