Kejadiannya menurut saya ga terlalu unik, tapi bikin ga habis thingking hehehe….

Pagi itu saya masak seperti biasa. Sehabis masak baliklah saya ke kamar langsung pegang ponsel setelah menaruh masakan saya di meja. Demi apapun saat itu saya seperti tidak mau diganggu oleh siapapun. Bahkan mbak kos saya mencoba menggoda saya dengan mencolek pinggang saya, saya males noleh. Cuman bilang

“Mbak aku mau fokus nonton”

Udah itu saja, dicolek lagi ga mempan. Benar-benar fokus. Beberapa saat kemudian, ga sampe lima menit mbak kos teriak-teriak manggil-manggil saya.

Ternyata ada insiden kebakaran kecil di dapur. Dan ya, saya penyebabnya -_- Jujur, ga nyangka juga kog bisa sampe kebakaran kecil.

Ternyata usut punya usut, saya kelupaan matiin kompor 😭. Selama saya ngekos 4 tahun baru kali ini saya kelupaan matiin kompor dan taraa, tombol buat nyalain kompor gasnya sampe leleh 🙁

Habis kejadian langsung saya minta maaf di grup Kos atas ketidaknyamanan yang saya timbulkan. Eh, dibuat bercandaan dong sama adek kos 😂.

“Dee insecure mari digawe manasi kentang McD😂”

translate: Dia (wajan dan kompor) insecure sehabis dibuat manasin kentang McD.

Jadi ceritanya kemarin sorenya sebelum kejadian ini, wajan dan kompor ini habis saya gunain buat manasin kentang McD saya yang udah gak krispi lagi. Wkwk kalau kata adek kos saya, mereka semua pada insecure soalnya biasa digunain buat goreng tempe, tahu, sama telur dari pasar eh mendadak buat ngangetin kentang McD.

Semoga McD tidak apa-apa melihat kelakuan anak bangsa kali ini 😭🤦.

Gagang spatula sama saringan gorengannya sampe putus😬.

Sebelumnya, perlu ditekankan bahwa biaya kuliah ini nominalnya bisa berbeda-beda, bergantung pada:

• Tipe universitas. Biaya yang dibebankan kepada mahasiswa antara universitas negeri dan universitas swasta tentunya berbeda. Secara umum, universitas swasta akan mengenakan biaya yang lebih tinggi dibandingkan negeri.
• Akreditasi. Selain tipe, akreditasi universitas maupun program studi juga dapat mempengaruhi biaya kuliah. Akreditasi yang baik tentu akan memberikan nilai tambah bagi universitas sebagai penyedia layanan pendidikan yang lebih terpercaya.
• Program studi. Setiap program studi dalam universitas yang sama pun dapat membebankan biaya yang berbeda-beda. Hal ini juga berkaitan dengan kebutuhan masing-masing program studi yang berbeda serta akreditasi yang dimiliki setiap program studi.
• Jumlah SKS total. Setiap program studi akan menetapkan jumlah SKS total yang berbeda yang harus dipenuhi sebagai syarat kelulusan.
• Lain-lain. Yang saya maksud di sini adalah biaya-biaya yang muncul akibat hal-hal yang tidak dapat diprediksi. Hal-hal tersebut antara lain lamanya masa studi, pengulangan mata kuliah tertentu, cuti kuliah, denda akibat keterlambatan mengurus administrasi, semester padat, dll.

Saya sendiri terdaftar sebagai mahasiswa program S1 di perguruan tinggi swasta di Jakarta. Program studi yang saya ambil adalah Teknik Industri dengan akreditasi program studi B. Adapun ketentuan jumlah SKS untuk dapat lulus S1 sebesar 144 SKS (sudah termasuk tugas akhir). Saya terdaftar sebagai mahasiswa aktif angkatan 2015, sehingga rincian biaya di bawah ini bisa saja telah berubah. Berikut rincian biaya perkuliahan saya:

• Biaya pendaftaran, mencakup biaya formulir dan tes masuk sebesar Rp 250,000,-.
• Biaya Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP), atau sering disebut uang pangkal. Di universitas saya, biaya ini bervariasi, tergantung pada grade yang didapat berdasarkan hasil tes masuk. Saya tidak begitu ingat, saya termasuk ke dalam grade apa, tetapi biayanya sebesar Rp 23,000,000,-.
• Biaya OSPEK dan pembelian jaket almamater, sebesar Rp 800,000,-.
• Biaya kuliah pokok, merupakan biaya pokok yang harus dibayarkan setiap semesternya, sebesar Rp 5,000,000. Jika ditotalkan untuk setidaknya 8 semester, menjadi sebesar Rp 40,000,000,-.
• Biaya pendaftaran semester, merupakan biaya yang dikeluarkan setiap semesternya agar terdaftar pada semester yang bersangkutan, sebesar Rp 350,000,-. Jika ditotalkan untuk setidaknya 8 semester, menjadi sebesar Rp 2,800,000,-.
• Biaya SKS, merupakan biaya yang dikenakan untuk sejumlah SKS mata kuliah yang didaftarkan mahasiswa pada semester yang bersangkutan, sebesar Rp 300,000,-/SKS. Jika ditotalkan untuk total 144 SKS (dengan asumsi tidak mengulang mata kuliah), menjadi sebesar Rp 43,200,000,-.
• Iuran Kegiatan Mahasiswa (IKM), merupakan biaya yang akan dialokasikan pada berbagai kegiatan kemahasiswaan maupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), sebesar Rp 200,000,- untuk setiap semester. Jika ditotalkan untuk setidaknya 8 semester, menjadi sebesar Rp 1,600,000,-.
• Biaya wisuda, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk acara wisuda dan pelepasan mahasiswa setelah dinyatakan lulus. Saya sendiri belum sampai pada tahap wisuda, sehingga belum tau pasti apa saja yang tercakup dalam biaya ini. Namun, informasi terakhir yang saya dapatkan, biaya yang dikenakan sebesar Rp 1,870,000,-.

Biaya di atas, jika ditotalkan secara keseluruhan menjadi Rp 113,520,000,- untuk saya dapat lulus sebagai sarjana.

Namun demikian, kampus saya memberlakukan pemotongan biaya kuliah untuk satu semester yang besar persentasenya bergantung pada IPK yang diperoleh pada semester sebelumnya. Selain itu, untuk mahasiswa berprestasi maupun kurang mampu juga dapat mendaftarkan diri ke berbagai program beasiswa yang tersedia. Saya sendiri sempat mendapat beasiswa dari alumni Fakultas Teknik selama dua semester, di mana masing-masing semester saya diringankan sebesar Rp 7,000,000,-.

EDIT:

Biaya belum termasuk biaya transportasi (saya tidak kos), jajan, pembelian buku dan fotokopi bahan kuliah, serta biaya untuk urusan kepanitiaan, dsb.)