Sudah banyak buku motivasi yang menceritakan berhasil berkuliah ke luar negeri walaupun pada saat kuliah nilai biasa-biasa saja, tidak ada sesuatu untuk ditulis di CV, dan seterusnya. Jadi intinya: bisa

Beberapa pola di cerita motivasi tersebut adalah:

• Mengambil jurusan yang sangat out of the box untuk ukuran orang Indonesia. Contoh: jurusan folklore (cerita rakyat). Bukan berarti jurusan ini jelek saudara-saudara, cuma tidak banyak yang tertarik karena potensi lapangan pekerjaan yang sempit. Beban kuliah juga sama saja beratnya, nggak sempat foto-foto cantik Instagram karena harus membaca banyak naskah kuno dan buku referensi untuk tugas esai minimum 8000 kata yang harusnya ditumpuk kemarin (ini rekan satu apartemen saya dulu, kamarnya penuh buku yang dibuka semua sampai mau jalan saja susah)
• Rajin mencari program beasiswa yang tidak mainstream. Semakin mainstream tentu saja persaingan semakin susah. Beasiswa non-mainstream ini juga punya kelemahan di mana pembiayaannya tidak menyeluruh seperti harus bayar tiket pesawat sendiri dan seterusnya. Jadi bisa diurungkan niatnya untuk mencari lotere beasiswa luar negeri tanpa modal (finansial) apapun
• Pantang menyerah mendaftar semua program yang ada, siapa tahu yang mendaftar lainnya kualifikasinya ternyata lebih buruk dari anda sehingga anda tetap diterima.

Atau, pola lebih realistis lainnya adalah:

• Menunda dulu ke luar negeri, memperbaiki CV sehingga ada sesuatu yang membanggakan yang bisa ditulis di dalamnya. Mengumpulkan dana supaya bisa membayar sendiri atau punya modal untuk beasiswa parsial.

Beberapa orang ada yang ingin berkuliah ke luar negeri for the sake of kuliah ke luar negeri sehingga tidak tahu apa yang mau ditulis di esai mendaftar sekolah. Jikalau akhirnya diterima dan berkuliah, tidak tahu juga mau mengisi kuliahnya dengan apa dan akhirnya pertanyaan ini akan terulang lagi dengan varian lainnya seperti apakah bisa hasil yang biasa-biasa saja mendapat beasiswa S2, mendapat kerja di instansi xxx, dan seterusnya.

Mungkin bisa dimulai dari memikirkan apa yang mau dilakukan dan apa yang bisa diperbaiki agar sebuah instansi tertarik untuk berinvestasi membiayai pendidikan anda.

Semoga sukses 🙂

Tidak. IPK S1 saya 3.33. Dan sekarang saya sedang sekolah doktoral dan digaji. Tanpa mengeluarkan biaya. S2 saya disponsori oleh MEXT Jepang. Mungkin ya, IPK memang memiliki pengaruh dalam seleksi beasiswa. Beberapa teman saya, hanya mencoba beberapa kali, langsung bisa dapat beasiswa. Namun itu bukan harga mati. Jika kamu mengakui dan menyadari kurang di satu hal, maka kuatkan di hal lain. Yang paling sederhana, kuatkan semangat. Dimana setiap orang sukses pasti memilikinya.

Sebagaimana jawaban lainnya, saya juga baru berhasil setelah apply beasiswa 7 kali. Dimulai dari 1 tahun sebelul saya lulus S1, saya mulai mendaftar beasiswa2. Sampai akhirnya saya mendapat beasiswa MEXT.

Untun doktoral, jauh lebih keras. Saya tidak tahu persis berapa kali saya mencoba. Tapi sepertinya sudah ratusan kali. Waktu itu, saya membuat list lowongan PhD di excel. Saya daftar sekitar 2–4 kali tiap hari. Saya juga sudah biasa mendapat surat penolakan. Sehari bisa dapat dua kali email penolakan. Dari puluhan aplikasi itu ada beberapa saja yang maju ke seleksi berikutnya.

Diwawancara, mengerjakan assignment, ujian online dll. Ingat ya, notabene yang saya daftar adalah lowker. Bukan beasiswa.

Saya sengaja mendaftar beasiswa di akhir2. Dari beberapa beasiswa, relatif lebih mudah lolos. Untungnua waktu itu saya sudah diterima di salah satu lowker, jadi aplikasi2 beasiswa saya, saya tinggalkan.

Terus semangat!

Saya akan coba rangkum beberapa fakta yang menurut saya sangat unik dan mungkin tidak banyak orang yang tahu.

Melihat langit malam sama saja dengan melihat masa lalu

Cahaya bintang yang kita lihat berasal dari bintang-bintang yang jaraknya sangatlah jauh dari bumi, sehingga cahaya butuh waktu yang cukup lama untuk sampai ke bumi supaya dapat kita lihat. Oleh karena itu cahaya yang kita lihat saat ini adalah cahaya yang dipancarkan bintang pada masa lalu dan bisa saja pada saat yang bersamaan, kemungkinan bintang tersebut sebetulnya sudah mati!

Gunung tertinggi di tata surya kita bukanlah Everest melainkan Olympus Mons

Olympus Mons merupakan gunung berapi di planet Mars sekaligus gunung tertinggi di tata surya. Ketinggian puncaknya dari permukaan Mars yaitu sekitar 26.000 meter yang dimana Everest di Himalaya memiliki ketinggian sekitar 8.000 meter. Tahukah anda, jika anda berdiri pada tepi Olympus Mont anda tidak akan dapat melihat puncak dari gunung tersebut dan sebaliknya jika anda berada pada puncaknya anda tidak akan merasakan berdiri di puncak yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena luas gunung yang terlampau luas dan memiliki kecuraman kecil sehingga pandangan keseluruhan gunung ada di balik horizon.

Uranus berotasi pada sumbu horizontal

Planet Uranus merupakan satu-satunya planet dengan kemiringan sumbu putar yang sangat besar yaitu 98° dibandingkan dengan bumi sebesar 23°, sehingga planet ini seolah-olah “menggelinding”. Akibat dari kemiringan yang sangat besar, musim di Uranus berdurasi sangat panjang dimana bagian utara yang terkena sinar matahari akan mengalami musim panas sekaligus mendapatkan cahaya matahari selama 42 tahun dan dilanjutkan dengan musim dingin yang gelap gulita sepanjang 42 tahun.

Terdapat berlian yang berbentuk planet

Pada konstelasi Centaurus, terdapat suatu planet yang 90% bagiannya telah mengkristal atau dengan nama lain planet ini merupakan sebuah berlian raksasa yang diberi nama BPM 37093 atau Lucy. Selain itu planet ini memiliki massa yang kurang lebih sama dengan matahari namun dengan ukuran kurang lebih setengah dari bumi.

Foto paling jauh diambil dari jarak 6 milyar kilometer dari bumi

Pada tahun 1977 pesawat luar angkasa Voyager 1 dan Voyager 2 diluncurkan dengan tujuan eksplorasi bagian luar tata surya. Setelah itu, 13 tahun kemudian Voyager 1 mengarahkan kameranya kembali kearah bumi dan mengambil foto seperti diatas yang diberi judul “The Pale Blue Dot” jika dilihat dengan jeli, bumi terdapat di area tanda panah dan berbentuk titik kecil berwarna kebiruan. Hal ini menunjukkan bahwa eksistensi kita di bumi ini bukanlah apa-apa dibandingkan luasnya jagat raya ini.

Alam semesta ini berisi benda-benda yang tidak dapat kita lihat

Perbedaan panjang gelombang pada spektrum elektromagnetik telah membuat kita dapat melihat besarnya alam semesta ini melalui gelombang infra merah, gelombang x-ray, gelombang radio dan gelombang cahaya. Namun, untuk benda-benda atau hal-hal yang lebih besar lagi, belum dapat ditemukan oleh frekuensi-frekuensi tersebut. Sehingga untuk mencerna hal-hal yang belum dimengerti munculah hipotesis seperti dark energy dan dark matter dikarenakan belum dapat dilihat dan diketahui.

Terima kasih, Abriady Putra atas permintaan jawabannya!

Sumber :

Interesting Facts About the Universe – Universe Today

10 Amazing Facts About the Universe You Won’t Believe

20 Extraordinary And Inspiring Facts About The Universe