Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Pendiri Kerajaan Mataram adalah
Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada abad ke-8 M di Jawa Tengah. Pendirian kerajaan ini dikenal dari prasasti Canggal yang berangka tahun 732 M dan ditemukan desa Canggal, ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sansakerta. Prasasti ini berisi memperingati didirikannya sebuah Lingga (berlambang SiwRead more
Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada abad ke-8 M di Jawa Tengah. Pendirian kerajaan ini dikenal dari prasasti Canggal yang berangka tahun 732 M dan ditemukan desa Canggal, ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sansakerta. Prasasti ini berisi memperingati didirikannya sebuah Lingga (berlambang Siwa) diatas sebuah bukit di daerah Kuncarakunca oleh raja Sanjaya. Daerah ini letaknya di Yawadwipa yang kaya raya akan hasil bumi, terutama padi dan emas. Yawadwipa ini mula-mula diperintah oleh raja Sanna, setelah raja Sanna wafat, negaranya menjadi terpecah. Karena tidak adanya perlindungan, raja Sanjaya naik tahta. Raja sanjaya sendiri merupakan putra Sanaha, anak perempuan dari Sanna. Sanjaya memerintah Mataram Kuno pada tahun 717-780 M. Mendirikan sebuah lingga, secara khusus adalah lambang mendirikan sebuah kerajaan.
Dengan demikian, pendiri kerajaan Mataram adalah Sanjaya.
See lessSebutkan dan jelaskan bukti adanya toleransi antara umat Hindu dengan umat Buddha di Kerajaan Mataram Kuno
Toleransi antar umat beragama di kerajaan Mataram sangat lah baik. Bukti mengenai peninggalan - peninggalan dinasti sanjaya yang Hindu dan dinasti sailendra yang Budha berupa candi-candi yang didirikan secara berdampingan. Selain itu, kerajaan mataram sendiri dikuasai dan diperintah dua dinasti yaknRead more
Toleransi antar umat beragama di kerajaan Mataram sangat lah baik. Bukti mengenai peninggalan – peninggalan dinasti sanjaya yang Hindu dan dinasti sailendra yang Budha berupa candi-candi yang didirikan secara berdampingan. Selain itu, kerajaan mataram sendiri dikuasai dan diperintah dua dinasti yakni sailendra dan sanjaya. Persaingan yang terjadi dianatara dua dinasti tersebut tidak berlangsung lama karena adanya pernikahan antara Rakai Pikatan dari dinasti sanjaya yang beragama hindu dengan Praodhawardhani dari dinasti sailendra yang beragama Buddha.
Dengan demikian, bukti adanya toleransi antara umat Hindu dengan umat Buddha di Kerajaan Mataram Kuno adalah dibangunnya berbagai candi dan Buddha yang tersebar di berbagai tempat di wilayah Mataram Kuno dan masih tetap terpelihara dengan baik dan adanya pernikahan antara Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya (Hindu) dan Pramodhawardani dari Dinasti Syailendra (Buddha).
See lessNama-nama raja yang pernah berkuasa di Mataram dapat kita ketahui dari isi prasasti
Prasasti Kedu (disebut juga Prasasti Mantyasih atau Prasasti Balitung) merupakan salah satu prasasti yang dibuat pada masa Raja Dyah Balitung. Prasasti yang terbuat dari tembaga ini dibuat pada 829 saka atau 907 Masehi. Prasasti ini berisikan mengenai raja-raja yang pernah memerintah pada masa DinasRead more
Prasasti Kedu (disebut juga Prasasti Mantyasih atau Prasasti Balitung) merupakan salah satu prasasti yang dibuat pada masa Raja Dyah Balitung. Prasasti yang terbuat dari tembaga ini dibuat pada 829 saka atau 907 Masehi. Prasasti ini berisikan mengenai raja-raja yang pernah memerintah pada masa Dinasti Sanjaya. Raja-raja tersebut adalah sebagai berikut.
Sebutkan raja keturunan Sanjaya yang terdapat pada Prastasti Kedu
Adapun Daftar silsilah raja-raja Mataram berlandaskan prasasti kedu ini, adalah: rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, sri Maharaja Rakai Panangkaran, sri Maharaja Rakai Panunggalan, sri Maharaja Rakai Warak, sri Maharaja Rakai Garung, sri Maharaja Rakai Pikatan, sri Maharaja Rakai Kayuwangi, sri MaharajRead more
Adapun Daftar silsilah raja-raja Mataram berlandaskan prasasti kedu ini, adalah:
Lebih lanjut menurut analisis atas Prasasti Mantyasih, dalam masa pemerintahannya, Rakai Panangkaran banyak mendirikan candi-candi seperti Sewi, Plaosan dan Kalasan. Dilihat dari struktur bangunannya, candi-candi ini bercorak agama Buddha. Buddha adalah agama yang dianut di Kerajaan Sriwijaya. Kuat dugaan Rakai Panangkaran pindah ke agama Buddha ketika Mataram dikuasai Dinasti Syailendra. Kendati demikian, di bawah Dinasti Syailendra, toleransi beragama tetap terjaga.
See lessSebutkan raja keturunan Sanjaya yang terdapat pada Prastasti Kedu
Kerajaan Mataram (Mataram Kuno) adalah kelanjutan dari Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah sekitar abad VIII, yang kemudian di pindahkan ke Jawa Timur pada abad X. Sebutan Mataram Kuno adalah untuk membedakannya dengan kerajaan Mataram Islam yang berdiri pada abad XVI. Kerajaan Mataram berlokasi di pedRead more
Kerajaan Mataram (Mataram Kuno) adalah kelanjutan dari Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah sekitar abad VIII, yang kemudian di pindahkan ke Jawa Timur pada abad X. Sebutan Mataram Kuno adalah untuk membedakannya dengan kerajaan Mataram Islam yang berdiri pada abad XVI. Kerajaan Mataram berlokasi di pedalaman Jawa Tengah, di sekitar daerah yang banyak dialiri sungai, seperti Sungai Progo, Bogowonto, dan Bengawan Solo. Daerah ini juga di lingkari oleh pegunungan. Kerajaan Mataram diperkirakan berdiri selama 196 tahun dan memiliki 17 orang Raja. Raja memiliki gelar khusus seperti narapati yang berarti manusia yang memimpin, sri maharaja yang berasal dari bahasa Sanskerta, rakai dan abhiseka yang semuanya berasal dari India. Raja pertama Mataram adalah Sanjaya. Pada masa pemerintahan Sanjaya, Kerajaan Mataram Kuno sedang sibuk melakukan perang dengan kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya. Menurut Prasasti Canggal, Raja Sanjaya adalah pendiri Mataram Kun, Sanjaya membangun kuil pemujaan kepada Siwa yang berbentuk candi dengan hiasan patung lembu, yang di percaya sebagai kendaraan dari Dewa Siwa. Sehingga, agama yang dianut pada masa itu adalah Hindu Siwa. Sedangkan dalam Prasasti Balitung atau yang dikenal juga sebagai Prasasti Kedu atau Prasasti Mantyasih, diceritakan nama-nama Raja yang memerintah di Kerajaan Mataram. Prasasti ini berangka tahun 907 M, yang berasal dari Wangsa Sanjaya, kerajaan Mataram Kuno. Prasasti ini ditemukan di kampung Mateseh, Magelang Utara, Jawa Tengah dan bertarikh 828 Saka, ronde yang berisi silsilah raja yaitu pada ronde B baris 7-9: Bosch dalam karyanya Sriwijaya, de Sailendrawamsa en de Sanjayawamsa (1952) pun mencoba menafsirkan prasasti ini bahwa di Kerajaan Mataram terdapat dua dinasti yaitu Wangsa Sanjaya dan Wangsa Sailendra yang sama-sama berkuasa. Wangsa Sanjaya didirikan oleh Sanjaya, pendiri Kerajaan Mataram yang beragama Hindu Siwa. Maharaja berikutnya ialah Rakai Panangkaran, yang menurutnya dikalahkan oleh Wangsa Sailendra. Karenanya di Mataram terdapat Wangsa Sanjaya berkuasa di utara Jawa dan Wangsa Sailendra berkuasa di selatan Jawa. Namun Putri Maharaja Samaratungga dari Wangsa Sailendra yang bernama Pramodawardhani menikah dengan Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya. Hingga akhirnya Rakai Pikatan naik takhta dan mengakhiri masa pemerintahan dari Dinasti Syailendra.
See lessKerajaan Mataram kuno adalah salah satu kerajaan di Nusantara dengan corak agama
Dalam perkembangan kerajaan Mataram Kuno, tercatat terdapat dua wangsa yang berkuasa yakni wangsa Sanjaya dan Wangsa Syailendra. Kedua wangsa ini saling bekerja sama dalam hal-hal tertentu secara beriringan. Berdasarkan peninggalannya, yakni candi yang berasal dari abad ke-8 dan 9 M yang ada di JawaRead more
Dalam perkembangan kerajaan Mataram Kuno, tercatat terdapat dua wangsa yang berkuasa yakni wangsa Sanjaya dan Wangsa Syailendra. Kedua wangsa ini saling bekerja sama dalam hal-hal tertentu secara beriringan. Berdasarkan peninggalannya, yakni candi yang berasal dari abad ke-8 dan 9 M yang ada di Jawa tengah bagian utara bersifat Hindu, maka wangsa sanjaya beragama Hindu yang memuja dewa Siwa dan daerah kekuasaannya meliputi daerah Jawa Tengah bagian Utara. Sedangkan candi yang ada di Jawa Tengah bagian Selatan bersifat Buddha, maka Wangsa Syailendra beragama Buddha aliran Mahayana dan daerah kekuasaannya meliputi Jawa Tengah bagian Selatan.
See lessBerdasarkan prasasti Canggal yang berangka tahun 732 M, Sanjaya dianggap sebagai pendiri kerajaan Mataram Hindu meski raja pertamanya adalah
Berdasarkan Prasasti Canggal diketahui Mataram Kuno mula-mula diperintah oleh Raja Sanna. Sanna kemudian digantikan oleh keponakannya, Sanjaya. Sanjaya adalah anak Sanaha, saudara perempuan Raja Sanna (Sanna tidak memiliki keturunan). Petunjuk lain tentang Sanjaya adalah Prasasti Mantyasih atau PrasRead more
Berdasarkan Prasasti Canggal diketahui Mataram Kuno mula-mula diperintah oleh Raja Sanna. Sanna kemudian digantikan oleh keponakannya, Sanjaya. Sanjaya adalah anak Sanaha, saudara perempuan Raja Sanna (Sanna tidak memiliki keturunan). Petunjuk lain tentang Sanjaya adalah Prasasti Mantyasih atau Prasasti Kedu yang dibuat oleh Raja Balitung. Prasasti itu menyebutkan bahwa Sanjaya adalah raja pertama (wangsakarta) dengan ibu kota kerajaannya di Mdang ri Poh Pitu. Dengan demikian Sanjaya dianggap sebagai pendiri kerajaan karena menurunkan raja-raja dari garis keturunannya (Wangsakerta)
See less