Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Apakah Kindle merubah kebiasaan membacamu?
Saya memiliki tablet yg mirip kindle yaitu boox (tidak memilih kindle Karena tidak bisa annotate Di ebook ), jd saya anggap serupa. Ukurannya sedikit lebih besar Dan hampir sama dgn ukuran kindle keluaran terbaru. Menggunakan OS Android. Menurut saya,tablet tsb merupakan alat Bantu untuk memenuhi keRead more
Saya memiliki tablet yg mirip kindle yaitu boox (tidak memilih kindle Karena tidak bisa annotate Di ebook ), jd saya anggap serupa. Ukurannya sedikit lebih besar Dan hampir sama dgn ukuran kindle keluaran terbaru. Menggunakan OS Android.
Menurut saya,tablet tsb merupakan alat Bantu untuk memenuhi kebutuhan saya untuk membaca. Jadi kebiasaannya sdh Ada sebelumnya, Dan dgn tablet tersebut menjadi lebih baik. Bisa dibawa kemana mana banyak buku. Namun toh pada akhirnya, hanya satu buku diselesaikan sebelum pindah ke buku lainnya.
Kemudian,saya pinjamkan tablet tersebut ke anak saya yg Masih belajar di SD…hmmm hanya dipakai sebentar kemudian disimpan saja Di rak buku.
Jadi minat baca sebagai biang nya harus ada kemudian dipeekuat dgn gatget tsb.
Senoga membantu.
See lessApa rekomendasi buku terbaik, untuk menularkan semangat kita meraih impian?
Self Improvement 101 – John C. Maxwell Buku ini menyadarkan kamu untuk tidak terlena oleh waktu. Buang jauh-jauh kalau selama ini kamu berpikir akan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman seiring berjalannya waktu. Sebab, tanpa punya konsistensi untuk berkembang, waktu akan terbuang sia-sia dan kitaRead more
Self Improvement 101 – John C. Maxwell
Buku ini menyadarkan kamu untuk tidak terlena oleh waktu. Buang jauh-jauh kalau selama ini kamu berpikir akan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman seiring berjalannya waktu. Sebab, tanpa punya konsistensi untuk berkembang, waktu akan terbuang sia-sia dan kita tidak akan berada di posisi yang ingin diraih. Buku motivasi terbaik “Self Improvement 101” ini juga memberi tips bagaimana mengatasi hambatan ketika kita ingin mengembangkan diri.
Think And Grow Rich – Napoleon Hill
Buku “Think and Grow Rich” Napoleon Hill ini termasuk buku motivasi terbaik sepanjang masa.Dalam buku motivasi terbaik Napoleon Hill, kamu akan mendapat kiat sukses dengan cara yang unik. Karena, buku ini mendorong kita untuk optimis dengan menyisipkan berbagai anekdot tentang cara para jutawan dan miliarder kontemporer, seperti Bill Gates, Mary Kay Ash, Dave Thomas, dan Sir John Templeton yang berhasil meraih kekayaan.
The Power of Positive Thinking – Norman Vincent Peale
Buku motivasi yang ditulis Norman Vincent Peale ini cocok buat kamu yang merasa gelisah bagaimana cara menjadi orang yang bisa berpikir positif. Walau klise, berpikir positif bisa memberi dampak luar biasa dalam hidup. Karena, dengan berpikir positif setiap orang bisa berhasil meraih impian.
Mestakung – Yohanes Surya
Buku motivasi Mestakung, singkatan dari semesta mendukung ini mengingatkan kita akan kekuatan alam yang bisa mewujudkan mimpi! Sebenarnya teori ini tidak ‘halu’ sama sekali, faktanya ketika kita optimis dan berpikir positif, alam akan menyambut mimpimu. Buku motivasi terbaik ini dibuat sangat inspiratif dan bisa mendorong kita untuk mewujudkan mimpi.
See lessApa saja pengetahuan umum yang jarang diketahui?
Tidak semua hal di dunia ini bisa anda ketahui. Kadang yang anda ketahui, belum tentu orang lain juga ketahui. Selamat membaca semoga bermanfaat:) 1. Nama lengkap Boneka Barbie adalah Barbara Millicent Roberts. 2. Uang tidak terbuat dari kertas. Tetapi terbuat dari katun 3. Monalisa tidak memiliki aRead more
Tidak semua hal di dunia ini bisa anda ketahui. Kadang yang anda ketahui, belum tentu orang lain juga ketahui.
Selamat membaca semoga bermanfaat:)
1. Nama lengkap Boneka Barbie adalah Barbara Millicent Roberts.
2. Uang tidak terbuat dari kertas. Tetapi terbuat dari katun
3. Monalisa tidak memiliki alis.
4. Lagu ‘Happy Birthday’ ternyata memiliki hak cipta.
5. Di Inggris, Ketua DPR tidak diperbolehkan untuk berbicara.
6. Coca-Cola awalnya hijau.
7. Mata burung unta lebih besar dari otaknya.
8. Nama-nama benua didunia mempunyai huruf depan dan belakang yang sama
9. Coklat dapat membunuh anjing, karena mengandung theobromine, yang mempengaruhi jantung dan sistem saraf.
10. Buku ‘The Guinness Book of Records’ memegang rekor sebagai buku yang paling banyak dicuri dari Perpustakaan Umum.
11. Kata “Skak mat” dalam catur berasal dari frase Persia “Shah-Mat,” yang berarti “raja sudah mati”.
12. Otak manusia adalah 80% air.
13. Hampir tiga persen es di gletser Antartika adalah urine penguin,
14. Kacang adalah salah satu bahan dinamit.
15. Semua beruang kutub kidal.
16. Bruce Lee sangat cepat sehingga para crew film harus memperlambat Film untuk bisa melihat semua gerakannya.
17. Unta memiliki tiga kelopak mata untuk melindungi diri dari badai pasir.
18. Gajah adalah satu-satunya hewan yang tidak bisa melompat.
19. Australia memiliki lebih dari 10.000 pantai. Anda bisa mengunjungi pantai baru setiap hari selama lebih dari 27 tahun!
20. Hewan nasional Skotlandia adalah Unicorn
21. Ada sebuah pulau tak berpenghuni di Bahama dikenal sebagai Pig beach, yang dihuni seluruhnya oleh babi-babi yang bisa berenang
22. Pada awal 1900-an, Lobster dianggap sebagai “kecoa laut” dan identik dengan orang miskin .Dan menjadi makanan bagi para tunawisma, budak dan tahanan
23. Tikus berkembang biak sangat cepat sehingga dalam 18 bulan, dua tikus dapat memiliki lebih dari satu juta keturunan.
24. Ketika Anda bersin jatung Anda berhenti beberapa mili-second
25. Kuda tidak bisa muntah.
26. Teh tidak sengaja ditemukan pada tahun 2737 SM oleh Kaisar Cina ketika beberapa daun teh masuk ke dalam panci air mendidih miliknya.
27. Anjing memiliki penglihatan yang lebih baik dari manusia, meskipun tidak berwarna.
28. Rusa tidak bisa makan jerami.
29. Komik Donald Bebek dilarang di Finlandia, karena donald sibebek tidak menggunakan celana.
Terimakasih telah mampir..
See lessBagaimana cara meminum kopi pahit?
Tinggal diangkat gelasnya lalu diminum kopinya… Mungkin maksudnya kopi hitam saja begitu tanpa ada tambahan atau campuran lainnya? Kopi hitam murni bukan? Karena sepengetahuan saya semua kopi mau biji Aspara- eh Arabica atau Robusta, tetap pada dasarnya pahit dan walaupun ditambahkan gula hingga susRead more
Tinggal diangkat gelasnya lalu diminum kopinya…
Mungkin maksudnya kopi hitam saja begitu tanpa ada tambahan atau campuran lainnya? Kopi hitam murni bukan? Karena sepengetahuan saya semua kopi mau biji Aspara- eh Arabica atau Robusta, tetap pada dasarnya pahit dan walaupun ditambahkan gula hingga susu akan tetap muncul sensasi pahitnya.
Sebenarnya memang bisa dipahami mengapa banyak orang tidak bisa, tidak paham, dan bahkan tidak suka dengan kopi hitam saja. Biasanya karena lidah dan pikiran sudah terbiasa oleh yang manis — manis macam kalau di Starbucks ada menu — meni Frappuccino yang diblender. Tapi sebenarnya untuk merasakan esensi kopi sepenuhnya saya pikir baru benar — benar bisa sewaktu minum kopi hitam saja murni tanpa apapun tambahannya.
Kalau saran saya mungkin minumlah Americano atau Cold Brew, yang dingin — dingin saja dibandingkan yang panas karena menurut saya kalau kopinya diseduh dan panas memang terasa jauh lebih pekat dan pahit. Americano, sederhananya kopi dikasih air dingin doang, ini cocok untuk pemula yang ingin mencoba menelusuri cita rasa kopi hitam.
Atau Cold Brew, asamnya jauh lebih rendah karena proses pembuatannya yang cukup lama, ini juga menurut saya sama entengnya macam Americano hanya jauh lebih lama prosesnya namun rasanya tidak terlalu kuat juga. Kedua menu ini cocok untuk pemula, karena menurut saya tingkat keasaman dan kepahitannya tidak setinggi macam kopi yang diseduh langsung lalu diminum.
Jangan coba — coba langsung terjun ke Espresso apalagi yang double shot, kalau itu jelas bikin trauma orang awam karena walaupun dikit saja dada rasanya macam habis ketemu hantu. Saran saya gitu saja, cobalah kalau tidak Americano ya Cold Brew.
See lessBagaimana cara mengatasi karies gigi pada anak?
Hallooo, 🌷 Okey, saya ingin sharing ilmu yang saya pahami. Teruntuk sejawat yang aktif di quora, please correct me if I'm wrong ya hehe, thankyou 🙏 Salam Senyum Sehat Anak Indonesia! First, Silahkan siapkan CEMILAN untuk membaca jawaban ini, karena jawaban ini cukup panjaaaanggg.. By the way, saya sRead more
Hallooo, 🌷
Okey, saya ingin sharing ilmu yang saya pahami.
Teruntuk sejawat yang aktif di quora, please correct me if I’m wrong ya hehe, thankyou 🙏
First, Silahkan siapkan CEMILAN untuk membaca jawaban ini, karena jawaban ini cukup panjaaaanggg..
By the way, saya suka pembahasan yang deep 😂😂
Okey, Here we go!!✨
Di Indonesia, karies gigi (gigi berlubang) pada anak menduduki urutan pertama sebagai penyakit kronis yang paling banyak dialami oleh anak-anak usia sekolah.
Sayangnya, kebanyakan orang tua cenderung menganggap bahwa karies gigi pada anak adalah kondisi yang tidak serius, sehingga tidak perlu melakukan perawatan khusus.
Padahal, karies gigi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan nyeri, gigi tanggal, bahkan kematian.
Setiap orangtua ingin anak-anak mereka menikmati gigi yang kuat dan sehat. Sayangnya, anak-anak lebih rentan mengalami gigi berlubang karena enamel pada gigi susunya lebih lemah daripada enamel pada gigi orang dewasa.
Ditambah, kesadaran anak untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya masih rendah, sehingga risiko anak mengalami gigi berlubang pun tinggi.
Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk untuk peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut si kecil sejak dini.
Kesehatan gigi dan mulut yang terjaga dengan baik dapat menunjang aktivitas dan tumbuh kembang anak di kemudian hari.
Pertumbuhan Gigi Susu Anak
Tidak banyak yang tahu jika mengamati perkembangan gigi susu anak sangat penting untuk perkembangan mereka hingga dewasa.
Dimulai dari kemunculan gigi susu, lalu kemudian tanggal, dan akhirnya tumbuh gigi permanen. Semua proses tersebut jika gigi dirawat dengan baik, maka akan berpengaruh positif terhadap tumbuh kembang anak.
Perkembangan gigi pada anak dimulai dari proses tumbuh gigi susu atau yang populer dikenal dengan sebutan Teething.
Proses tumbuh gigi atau teething ini secara spesifik dikenali sebagai proses dimana gigi susu bayi mulai muncul dan keluar dari gusi anak. Meski sebenarnya, pertumbuhan gigi sudah dimulai bahkan saat bayi masih berupa janin dalam kandungan.
Proses teething terjadi karena pada saat bayi berada di usia tumbuh gigi, tubuh mengeluarkan zat kimia yang merangsang pemisahan gusi dengan gigi.
Proses ini selanjutnya memungkinkan gigi untuk tumbuh terus dan muncul ke permukaan gusi. Ini semua adalah proses yang normal.
Pertumbuhan Gigi Susu
Tumbuhnya gigi susu tidak serta-merta semua gigi langsung muncul secara utuh, tapi tentu dimulai dari proses yang perlahan dan sedikit demi sedikit.
Jumlah gigi susu yang tumbuh di awal masa teething pun sangat terbatas, tidak langsung lengkap 20 buah.
Untuk memahami keseluruhan proses pertumbuhan gigi anak agar kita bisa memperhatikan dan merawat gigi si kecil, yukk simak poin-poin detailnya berikut ini:
✅ Usia 0-3 Bulan pertama → Awal Mula Bakal Gigi Bayi
Saat bayi masih berupa janin dalam kandungan, proses pertumbuhan gigi sudah dimulai. Pertumbuhan ini tepatnya dimulai sejak janin masih berusia kira-kira 6 minggu, bahkan belum genap 1 bulan.
Perlahan-lahan, janin akan menumbuhkan jaringan cikal bakal gigi saat janin memasuki umur 3 atau 4 bulan. Sampai bayi telah terlahir pun, calon bakal gigi ini masih akan tersembunyi dan biasanya tidak muncul hingga bayi berusia di atas 3 bulan.
Namun pada beberapa kasus yang sangat jarang terjadi, ada bayi yang lahir dengan gigi yang sudah tumbuh meski masih sangat kecil → natal teeth
Jika hal tersebut terjadi pada anak, ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Gigi anak tetap bisa tumbuh dengan normal tanpa masalah.
✅ Usia 3 hingga 8 bulan → Gigi Susu Pertama Muncul
Rata-rata, pada umumnya bayi mulai tumbuh gigi pada usia 6 bulan. Namun tingkat pertumbuhan bayi yang berbeda-beda memungkinkan ada kejadian di mana bayi berusia 3 bulan sudah mulai menampakkan giginya. Atau bisa jadi juga si bayi tidak menampakkan giginya hingga berusia 8 bulan.
Pada rentang usia 3 hingga 8 bulan ini, gigi susu pertama yang akan muncul adalah gigi seri tengah bawah. Biasanya, akan langsung muncul sepasang gigi seri tersebut perlahan-lahan sehingga sering disebut dengan istilah erupsi gigi.
Setelah sepasang gigi seri bawah muncul, selanjutnya akan muncul sepasang gigi seri tengah atas. Pada kebanyakan kasus erupsi gigi, banyak bayi yang akan mengalami demam dan rewel. Hal ini tidak masalah karena merupakan proses yang alami.
Si kecil akan merasakan nyeri dan gatal pada gusinya. Saat-saat seperti ini, kita bisa membantu meringankan gejalanya dengan mengusap gusi si kecil dengan handuk kecil yang sudah dicelupkan pada air dingin atau memberinya teether yang telah dibekukan di lemari es. Rasa dingin dari handuk dan teether beku ini akan meringankan nyeri dan gatal si kecil.
✅ Usia 8 hingga 12 bulan → Pertumbuhan Gigi Seri Atas.
Pertumbuhan gigi seri si kecil akan berlanjut hingga usia sekitar 12 bulan. Gigi seri samping atas akan muncul. Saat berusia 12 bulan atau 13 bulan, umumnya si kecil sudah memiliki gigi seri atas yang lengkap.
✅ Usia 12 hingga 16 bulan → Pertumbuhan Gigi Seri Bawah.
Pertumbuhan gigi seri atas biasanya dilanjutkan dengan pertumbuhan gigi seri bawah. Pada usia 12 hingga 16 bulan, gigi seri samping bawah akan keluar perlahan untuk melengkapi jajaran gigi seri lengkapnya. Setelah proses ini selesai, si kecil akan memiliki 8 buah gigi seri lengkap. Si kecil akan mampu untuk menggigit makanan dengan lebih baik.
✅ Usia 16 hingga 24 bulan → Pertumbuhan Gigi Taring dan Munculnya Geraham.
Pada usia 16 hingga 22 bulan, si kecil akan mulai menumbuhkan gigi taringnya. Biasanya, yang muncul lebih dahulu adalah gigi taring atas. Pertumbuhan gigi taring atas ini akan dilanjutkan oleh gigi taring bawah pada usia 17 hingga 24 bulan. Setelah genap berusia 2 tahun, umumnya si kecil sudah memiliki gigi seri lengkap dan gigi taring lengkap. Di masa ini pula, gigi geraham akan mulai tumbuh untuk membantu si kecil mengunyah makanan dengan lebih halus.
Pertama-tama akan muncul gigi geraham kecil yang muncul di sebelah taring, setelah itu menyusul kemudian gigi geraham besar setelahnya. Gigi geraham besar sangat penting untuk menghancurkan makanan dan melumatnya hingga mudah ditelan dan dicerna.
✅ Usia 2 hingga 4 tahun → Jumlah Gigi Susu Anak menjadi Lengkap.
Pada usia 2 hingga 4 tahun, jumlah gigi susu anak akan terus tumbuh dan menjadi lengkap 20 buah. Umumnya di usia ini, si kecil akan memiliki 20 buah gigi susu yang tumbuh dan berfungsi dengan baik.
Gigi susu ini akan terus dipakai oleh si kecil hingga semua gigi susu tergantikan oleh gigi dewasa. Proses pergantian ini akan berlangsung dalam waktu yang sangat panjang antara usia 6 hingga 12 tahun.
Sekali lagi, tidak masalah jika pertumbuhan gigi sedikit terlambat atau lebih cepat dari estimasi pada umumnya. Asupan gizi dan kondisi kesehatan si kecil turut menentukan kapan gigi susu mulai muncul dan tumbuh sempurna.
Masalah-masalah Gigi Susu pada Anak
Masalah-masalah ini bisa timbul karena kurangnya kontrol orang tua atau berbagai sebab lainnya, karena itu, ada baiknya kita mengenal masalah-masalah yang biasa muncul pada gigi susu agar bisa melakukan tindakan pencegahannya sedini mungkin.
⚠️ Gigi Berubah Warna
Ada banyak faktor penyebab gigi bisa berubah warna. Faktor yang paling sering ditengarai sebagai sebabnya adalah malas sikat gigi atau anak tidak melakukannya dengan benar.
Selain itu, makan makanan tertentu yang dikonsumsi secara rutin dan terus menerus juga bisa menyebabkan perubahan warna gigi. Biasanya perubahan warna ini ditandai dengan gigi yang mulai menguning atau kecokelatan.
⚠️ Gigi Sensitif
Masalah gigi sensitif juga tidak luput dialami oleh anak-anak. Penyebab utama gigi sensitif adalah kerusakan enamel yang melindungi bagian terluar gigi. Kerusakan enamel ini adalah akibat dari asam yang diproduksi oleh bakteri-bakteri di mulut saat anak tidak menggosok gigi.
Gigi sensitif membuat anak rewel karena merasa nyeri saat-saat tertentu. Biasanya rasa nyeri ini muncul saat si anak memakan makanan panas atau dingin.
⚠️ Gigi Berlubang
Gejala gigi sensitif pada anak sering kali jadi awal bagi masalah gigi yang lebih serius yaitu masalah gigi berlubang. Beberapa makanan yang patut diwaspadai adalah permen, coklat, dan lainnya. Jangan biasakan anak untuk tiduran sambil meminum susu dari botol, sebab hal ini juga menjadi penyebab kerusakan enamel gigi.
Saat gigi susu dengan enamel yang rusak terpapar makanan dan minuman manis, lalu si anak tidak menyikat gigi, maka bakteri berkembang lebih jauh dan membuat asam yang diproduksinya menimbulkan plak pada gigi. Plak yang tidak diatasi lama kelamaan akan membuat gigi berlubang.
⚠️ Gigi Tanggal Sebelum Waktunya
Gigi susu memang akan tanggal dan digantikan oleh gigi permanen, namun ada kalanya gigi susu tanggal sebelum waktunya. Banyak hal bisa menyebabkan tanggalnya gigi susu sebelum waktunya seperti cedera, kecelakaan, atau bahkan terbentur saat bermain.
Gigi susu yang tanggal sebelum waktunya berpotensi untuk menimbulkan masalah pada gigi permanen nantinya. Kekosongan gigi susu sebelum digantikan gigi permanen akan menyebabkan gigi permanen tumbuh dengan tidak normal.
Nahh sebelum mengetahui
“Bagaimana cara mengatasi karies gigi pada anak?”
Yukk, mari bahas mengenai Karies Gigi (Gigi Berlubang) pada Anak!!
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes tahun 2013, prevalensi karies gigi pada penduduk Indonesia mencapai 53,2%. Hal ini meningkat dibandingkan dengan hasil Riskesdas pada tahun 2007 yang berada pada angka 43,4%.
Di Indonesia, 90,05% kasus karies gigi lebih umum dialami oleh anak-anak. Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut jika Indonesia memiliki angka prevalensi Early Childhood Caries (ECC) tertinggi pada anak usia tiga hingga lima tahun.
Karies gigi atau gigi berlubang adalah kerusakan yang terjadi pada jaringan keras gigi karena aktivitas bakteri dalam plak.
Bakteri penyebab karies gigi adalah Streptococcus mutans. Adanya bakteri dalam mulut memang suatu hal yang normal.
Namun seiring waktu penumpukkan bakteri, sisa-sisa makanan, dan air liur di dalam mulut dapat menyebabkan plak terbentuk. Zat asam dalam plak dapat menyebabkan jaringan keras gigi larut, sehingga terjadilah karies gigi.
Karies ditandai dengan bercak putih pada gigi (white spot). Bercak putih ini muncul karena adanya proses penghilangan kadar garam dan mineral (demineralisasi) pada jaringan keras gigi akibat plak dan sisa makanan yang menumpuk.
Jika dibiarkan terus menerus, bercak putih akan berubah menjadi bercak kecoklatan yang menyebar dan membentuk lubang pada gigi. Jika tidak ditangani, karies ini dapat menyebabkan nyeri, gigi tanggal, infeksi berbahaya, dan bahkan kematian. Secara umum, penyebab karies gigi pada anak dipicu oleh beberapa faktor yang saling berkaitan.
Sebagai orang tua, penting untuk mengetahui apa saja faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan karies gigi pada anak.
Salah satu penyebab paling umum karies adalah kebiasaan minum susu botol pada usia bayi hingga tertidur. Gula yang yang terkandung pada susu dapat mengendap menjadi asam yang merusak hingga memicu gigi berlubang.
Kebiasaan mengkonsumsi makanan manis tinggi gula seperti permen, coklat, es krim, minuman rasa-rasa dan lain sebagainya juga dapat menyebabkan karies gigi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang banyak makan makanan manis lebih rentan mengalami karies gigi. Hal ini diperparah karena orangtua tidak membiasakan anak untuk rutin sikat gigi. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut si kecil. Mengingat, anak-anak belum bisa merawat giginya sendiri.
⚠️ Bahaya Karies Gigi pada Anak ⚠️
Perkembangan karies gigi pada anak begitu cepat karena gigi susu (gigi pertama yang tumbuh pada anak) cenderung memiliki lapisan email dan dentin yang lebih tipis. Lambat laun, karies gigi dapat menyebabkan gigi berlubang dan bahkan gigi tanggal.
Sayangnya, banyak orang tua menyepelekan karies pada gigi susu karena menganggap hal ini bersifat sementara dan akan hilang jika gigi permanennya tumbuh. Akibatnya, karies gigi pada anak tidak ditangani dengan perawatan yang tepat.
Padahal, gigi susu yang rusak akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan gigi permanen kelak. Gigi susu yang rusak dan tanggal bisa mengakibatkan rahang anak mengecil.
Hal ini menyebabkan gigi permanen yang berada di bawah gigi susu tidak mendapatkan tempat yang optimal untuk tumbuh. Jika sudah begini, tak menutup gigi permanen akan tumbuh berantakan.
Kerusakan gigi yang dialami anak juga bisa membuat anak sulit makan. Pasalnya, rasa sakit dan bengkak yang ditimbulkan membuat anak sulit untuk mengunyah makanan. Anak jadi rentan mengalami kekurangan nutrisi, sehingga berat badannya bisa menyusut secara drastis.
Tidak hanya itu saja, kerusakan gigi juga dapat mempengaruhi kesehatan anak secara keseluruhan. Kerusakan gigi yang dibiarkan tanpa perawatan tepat bisa menyebabkan infeksi yang menjalar hingga ke otak.
Mengapa gigi anak sering berlubang, dok?
Karies pada anak merupakan penyebab yang paling sering terjadi.
Pemicunya adalah
Jenis makanan yang mengandung glukosa (manis) sangat berbahaya bagi kesehatan gigi. Umumnya sisa susu juga sering lama berada di mulut sampai mengendap tanpa sempat dibersihkan.
Selain itu anak-anak sering mengalami kesulitan dalam menyikat gigi. Karena itu, dibutuhkan kesabaran dan perhatian orangtua dalam menyikapi hal ini, mengingat pentingnya mempertahankan gigi susu sampai masanya ia harus tanggal.
Penyebab Gigi Berlubang Pada Anak
Bakteri dalam mulut anak secara alami berkembang biak, membentuk substansi lengket yang dinamakan plak.
Plak ini dapat melapisi permukaan gigi. Seiring dengan kebiasaan anak mengonsumsi makanan dan minuman manis, maka bakteri pada plak pun akan menghasilkan asam.
Asam yang terdapat pada plak secara perlahan akan mengikis enamel gigi yang keras dan membuat lubang pada gigi.
Kerusakan gigi yang tidak diobati akan memburuk dan dapat menyebabkan gigi tanggal. Secara umum, penyebab gigi berlubang pada anak dipicu oleh banyak faktor yang saling berkaitan.
Karies gigi yang sering terjadi pada balita adalah karies botol atau karies rampan atau biasa disebut nursing bottle caries. Karies botol disebabkan oleh kebiasaan minum susu botol pada usia balita dengan cara yang kurang tepat yang biasanya dilakukan pada malam hari hingga tertidur.
Gula yang terdapat dalam susu dan sari buah yang diminum anak menjelang tidur atau bahkan sampai tertidur dalam botol mengendap jadi asam yang merusak hingga gigi menjadi berlubang. Karies rampan ini paling sering terjadi pada gigi atas bagian depan, namun dapat pula terjadi pada gigi bawah dan gigi belakang.
Bila dibiarkan, karies botol pada anak bisa menjadi penyakit serius, karies ini kadang menimbulkan rasa sakit dan berkembang dengan sangat cepat. Penyebab karies botol hampir sama dengan penyebab karies pada umumnya, yaitu multifaktorial yang artinya disebabkan oleh lebih dari satu factor dan saling berkaitan.
Sebagai orangtua, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangangan karies yang harus kita cermati.
Beberapa faktor penyebab gigi berlubang pada anak yang perlu diketahui para orangtua di antaranya:
Mikroorganisme kariogenik utama penyebab karies adalah Streptococcus mutans dan Streptococcus sobrinus yang merupakan mikroorganisme patogen. Kedua mikroorganisme ini dapat berkolonisasi di permukaan gigi dan cepat menghasilkan asam yang berujung pada kerusakan gigi.
Ukuran dan bentuk gigi berperan pada perkembangan karies, karena sisa-sisa makanan lebih mudah menumpuk padabagian gigi belakang, seperti gigi geraham dimana pada gigi tersebut terdapat bagian kunyah yang terdiri dari pit dan fissure atau lekukan.
Saliva atau ludah merupakan sistem pertahanan mulut karena berfungsi untuk membersihkan sisa makanan dan bakteri dari gigi dan melawan produksi asam dari sisa makanan yang menumpuk di gigi. Semakin sedikit jumlah saliva, gigi akan semakin rentan terkena karies.
Karies merupakan penyakit kronis yang membutuhkan waktu beberapa bulan sampai tahun untuk berkembang menjadi suatu lubang pada gigi. karies rampan merupakan penyakit yang perkembangannya cukup cepat.
Apa Gejala Gigi Berlubang Pada Anak?
Secara umum tanda gigi berlubang akan tergantung pada seberapa besar lubang yang terbentuk dan di mana lokasinya. Biasanya tanda paling awal kerusakan gigi adalah adanya bintik putih pada satu atau beberapa gigi.
Kemunculan bintik putih pada gigi menandakan bahwa enamel gigi mulai rusak. Bintik putih lambat laun akan berubah warna menjadi bintik kecoklatan yang disertai dengan kemunculan lubang. Semakin dalam lubang, maka warnanya juga semakin gelap. Lubang yang berukuran kecil mungkin tidak menimbulkan gejala.
Akan tetapi jika lubang yang terbentuk sudah berukuran besar, biasanya akan menimbulkan gejala seperti:
Okey, sesuai pertanyaan
“Bagaimana cara merawat karies gigi pada anak?”
Berikut jawabannya :
Persiapan Membawa Anak ke Dokter Gigi
Banyak yang harus diperhatikan oleh ibu saat akan membawa Si Kecil ke dokter gigi.
1. Kenalkan terlebih dahulu apa itu dokter gigi dan kenapa Si Kecil harus ke dokter gigi. Jangan membuat Si Kecil takut. Jelaskan dengan sederhana dan dengan kalimat yang menenangkan. Ceritakan bagaimana keseruan berada di dalam ruangan dokter gigi. Ibu juga bisa menjelaskan kegiatan di dokter gigi dengan buku dongeng.
2. Pilihlah dokter gigi yang tepat. Memilih dokter gigi untuk anak memang cukup sulit, sebaiknya minta rekomendasi dari teman-teman ibu yang pernah membawa anaknya periksa ke dokter gigi. Selain itu, cari dokter yang dapat membuat Si Kecil nyaman dan bukan malah takut untuk datang ke dokter gigi.
3. Saat masuk kedalam ruangan dokter gigi, ciptakan suasana menyenangkan, serta jangan membuat anak semakin bingung atau takut. Jelaskan pada dokter mengenai kondisi anak agar dokter lebih mengenal anak ibu.
Mengatasi Karies Gigi pada Anak
Mengatasi karies gigi pada anak tergantung pada usia dan tingkat keparahannya. Pada tahap yang ringan, yaitu baru muncul bercak kuning/coklat di gigi, membersihkan gigi secara teratur oleh orang tua dapat membantu mencegah karies gigi pada anak bertambah luas dan proses terjadinya karies juga dapat dihentikan.
Untuk anak usia 3 tahun atau lebih, kita bisa menggunakan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung flouride (gunakan sedikit saja). Sementara untuk anak di bawah satu tahun, kita bisa menyeka giginya secara perlahan menggunakan lap lembut yang sudah dibasahi dengan air hangat.
Jika karies gigi pada anak sudah dalam tahap lanjut, segera berkunjung ke Dokter Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak (drg., Sp. KGA) untuk pemeriksaan lebih rinci.
Dokter gigi spesialis anak dapat menentukan perawatan yang sesuai dengan kondisi gigi dan psikologis anak. Tergantung tingkat keparahannya, dokter mungkin akan melakukan penambalan atau pencabutan gigi.
Apabila pencabutan jadi pilihan terbaik, maka dokter akan memilih metode bius tertentu supaya anak tidak traumatis saat cabut gigi. Perawatan dan pengobatan yang dilakukan dokter akan disesuaikan dengan psikologis dan kondisi gigi anak.
Kunci mencegah gigi berlubang pada anak adalah dengan menggabungkan kebersihan mulut dan pola makan yang sehat.
Hal ini bisa dilakukan dengan cara:
Rajin sikat gigi tidak hanya aturan yang wajib dilakukan oleh orang dewasa saja. Sejak dini anak-anak juga sebaiknya diajarkan untuk rajin sikat gigi setidaknya dua kali sehari, setelah makan/minum susu, dan sebelum tidur.
Beberapa dokter mengatakan bahwa anak sudah bisa mulai diajarkan sikat gigi sejak empat gigi pertamanya tumbuh. Namun, ada pula beberapa dokter yang menyarankan untuk menunda hingga anak berusia setidaknya dua sampai tiga tahun.
Jika gigi si kecil belum tumbuh, kita bisa membiasakan membersihkan gusinya menggunakan kain bersih yang sudah dibasahi dan gosoklah gusi bayi secara perlahan-lahan.
Hal ini dilakukan guna membantu melawan pertumbuhan bakteri dan meningkatkan kesehatan mulut si kecil sebelum gigi pertamanya tumbuh.
Kita bisa membantu menyikat gigi anak dan secara perlahan biarlah ia belajar melakukannya sendiri. Namun jika gigi si kecil belum tumbuh, kita bisa membiasakan untuk membersihkan gusinya secara perlahan dengan kain lembut setiap kali selesai menyusu.
Kebiasaan ini sebenarnya mudah, hanya saja sulit untuk dijalankan secara konsisten. Mengingat anak-anak memiliki suasana hati yang cenderung tidak stabil. Jika hari ini ia bersemangat, belum tentu di hari berikutnya ia merasakan hal yang sama.
Nah, agar anak lebih bersemangat menerapkan kebiasaan baik ini setiap hari, kita harus membuat rutinitas menyikat gigi jadi kebiasaan yang menyenangkan.
Perlu dipahami bahwa anak adalah peniru yang ulung. Jadi kalau ingin si kecil menerapkan kebiasaan baik ini, maka kita harus menerapkannya juga.
Kemudian, pilih sikat gigi yang memang didesain dan dibuat khusus untuk anak. Sikat gigi seperti ini biasanya memiliki tingkat kelembutan ekstra yang tidak dimiliki sikat gigi orang dewasa. Sikat gigi anak juga punya bentuk yang lebih kecil, sehingga lebih pas untuk mulut si kecil.
Di masa-masa awal mengenalkan ritual gosok gigi, kita cukup menggunakan air tanpa pasta gigi. Basahi sikat gigi dengan air, lalu gosok-gosok ke gigi susu yang baru tumbuh. Beberapa waktu kemudian, kita bisa menggunakan pasta gigi. Sama halnya dengan sikat gigi untuk anak kecil, kita harus memberikan pasta gigi yang dibuat khusus untuk si kecil.
American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) mengatakan, anak di bawah usia 3 tahun sudah bisa menggunakan pasta gigi berflouride . Tentunya dengan takaran sedikit saja, kira-kira sebesar biji beras. Ketika anak sudah mencapai usia 3 tahun atau lebih, kita bisa menambahkan takaran pasta gigi menjadi sebesar biji polong.
Ajarkan padanya untuk selalu berkumur-kumur setelah gosok gigi. Meski pasta gigi khusus memiliki jenis rasa yang beraneka ragam, katakan padanya jika pasta gigi bukan makanan yang bisa ditelan. Itu sebabnya, orangtua perlu mendampingi anak ketika menyikat gigi. Mulai usia si kecil dua tahun, kita sudah bisa mengajarkannya untuk berkumur dan mengeluarkan air kumurnya setelah sikat gigi.
Agar anak terbiasa untuk menyikat gigi sejak dini, kita harus pintar-pintar merancang strategi menyenangkan untuknya. Langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah memilih peralatan menyikat gigi. Kini sudah banyak pilihan sikat gigi dengan berbagai bentuk dan warna yang menarik hati.
Biarkan anak memilih sikat gigi kesukaannya agar sikat gigi jadi hal yang menyenangkan untuknya. Namun pastikan sikat gigi yang ia pilih memiliki bulu yang lembut, kepala yang kecil, dan pegangan yang besar.
Setiap perilaku anak pasti mencontoh dari orang tua. Maka sebagai orangtua, kita harus menunjukkan bahwa kita juga rajin menyikat gigi. Agar lebih menyenangkan, jadikan momen sikat gigi sebagai rutinitas harian yang dilakukan secara bersama-sama dengan keluarga. Selain untuk mengawasi aktivitas menyikat gigi si kecil, cara ini juga tepat untuk membangun ikatan antara orangtua dan anak.
Jangan permasalahkan teknik menyikatnya yang masih belum sempurna, atau cenderung semaunya saja. Seiring berjalannya waktu, kemampuan anak untuk menyikat gigi dengan cara yang benar akan terbentuk sendiri. Yang terpenting, kita sudah membangun kebiasaan menyikat gigi secara rutin sejak dini.
Kebiasaan makan yang baik membantu mencegah karies gigi pada anak. Jika anak masih ASI atau susu botol, pastikan ia tidak tertidur dengan keadaan menyusu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi paparan asam pada gigi anak, sehingga tidak menimbulkan karies gigi. Usahakan anak tetap terjaga setidaknya 15 menit setelah ia selesai menyusu dan mintalah ia untuk membersihkan giginya terlebih dahulu sebelum tidur.
Jika gigi susu anak belum tumbuh, kita bisa membersihkan gusi dan mulutnya dengan kain lap lembut yang sudah dibasahi air hangat. Pada saat usianya menginjak 12 bulan, mulailah ajari anak untuk minum susu dari gelas. Dengan cara ini, diharapkan pertumbuhan karies gigi pada anak dapat dicegah.
Anak-anak suka sekali dengan makanan yang manis-manis, seperti cokelat, es krim, permen, dan lain sebagainya. Sebagai gantinya, ganti makanan manis tersebut dengan makanan yang lebih sehat yang bergizi seimbang, misalnya buah-buahan dan sayur-sayuran. Keduanya baik untuk gigi si kecil karena dapat meningkatkan produksi air liur sekaligus membantu membersihkan gigi secara alami. Selain itu, pastikan anak minum banyak air putih setiap hari.
Karena bakteri pada plak memakan gula dan makanan bertepung serta minuman ringan, cobalah untuk mulai memperkenalkan makanan sehat yang kaya nutrisi pada anak. Makanan sehat seperti buah-buahan dan sayur-sayuran selain kaya nutrisi juga dapat membantu memineralisasi air liur anak. Hal ini membantu mencegah kerusakan gigi yang disebabkan oleh plak.
Beberapa anak mungkin tak suka makan sayuran karena rasanya yang cenderung hambar. Nah, di sinilah tugas orangtua untuk berpikir kreatif membuat menu-menu makanan yang dapat menarik hati kecil.
Selain menanamkan kebiasaan sikat gigi secara teratur, kita juga sebaiknya mengajarkan anak untuk rutin periksa kesehatan gigi dan mulut ke dokter. Dengan begitu, keberadaan karies gigi pada anak bisa terdeteksi sejak dini dan dapat segera ditangani.
Jadi, jangan tunda hingga anak mengeluhkan sakit gigi dulu baru mengajaknya ke dokter gigi. Ingat, semakin dini karies gigi terdeteksi, maka pengobatannya pun semakin mudah.
Hal ini juga dapat mencegah kerusakan gigi yang lebih parah lagi. American Dental Association dan American Academy of Pediatric Dentistry merekomendasikan kunjungan pertama anak ke dokter gigi bisa dimulai saat usianya 6 bulan setelah gigi pertamanya tumbuh.
Jika kunjungan pertama menyenangkan, maka kunjungan berikutnya tidak memberikan masalah yang berarti untuk mengajak anak ke dokter gigi.
Menjaga kebersihan mulut setiap hari itu penting. Banyak orang tua menganggap bahwa kerusakan pada gigi susu hanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya ketika gigi permanen anak tumbuhnya.
Akibatnya, kesehatan gigi dan mulut si kecil sering terabaikan. Faktanya, gigi susu yang rusak akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan gigi permanennya kelak.
Oleh sebab itu, kita perlu mengajarkan anak untuk rajin sikat gigi mulai dari gigi pertama mereka tumbuh. Saat mereka bisa menyikat gigi sendiri, kita tetap perlu mengawasi mereka hingga usianya menginjak enam tahun.
Pastikan anak :
Cara Tepat Merawat Gigi dan Mulut Bayi
Perawatan gigi dan mulut adalah hal positif yang sangat baik untuk dimulai sejak dini. Tindakan tersebut bahkan direkomendasikan untuk dilakukan sejak bayi dilahirkan ke dunia.
Meski saat baru lahir masih belum memiliki gigi, perawatan gigi pada bayi tetap perlu dilakukan. Salah satu alasannya adalah karena bayi mengonsumsi ASI, yang mengandung gula alami.
Meski bersifat alami, gula tersebut bisa saja tertinggal di dalam mulut bayi dan mengundang kuman. Jika kondisi seperti ini terus berlanjut, gigi bayi yang masih di dalam gusi bisa berlubang ketika tumbuh nanti.
Jika gigi bayi rusak ketika tumbuh nanti, ia akan berisiko untuk mengalami kesulitan dalam mengunyah dan bicaranya menjadi kurang jelas.
Anda tentu tidak ingin si Kecil mengalami kondisi tersebut, bukan? Jika memang demikian, lakukanlah perawatan gigi bayi sejak dini. Berikut ini cara perawatan gigi bayi yang bisa Anda ikuti.
💟 Tips Merawat Mulut dan Gigi Bayi di Usia 0-6 bulan
Pada tahap ini biasanya akan tumbuh dua gigi bagian depan-bawah. Untuk merawatnya, berikut ini hal yang perlu dilakukan:
💟 Tips Merawat Mulut dan Gigi Bayi di Usia 7-12 Bulan
Pada tahap ini, si Kecil umumnya sudah memiliki empat gigi di bagian depan-atas dan depan-bawah. Pada saat ini, Journal of American Dental Association menyarankan Anda untuk mulai mengajak si Kecil periksa ke dokter gigi.
Untuk perawatan gigi di rumah, Anda bisa memulainya dengan menyikat gigi si Kecil dengan sikat gigi khusus anak-anak.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait pemilihan sikat gigi untuk anak:
💟 Tips Merawat Mulut dan Gigi Bayi di Usia 13-24 bulan
Pada tahap ini akan tumbuh empat gigi taring atas dan bawah, serta empat gigi geraham pertama atas dan bawah.
Untuk meneruskan perawatan gigi di rumah, lakukan hal sebagai berikut:
Makanan yang Tepat untuk Pertumbuhan Gigi Bayi
Supaya perawatan mulut anak memberikan manfaat yang paling optimal, orang tua perlu memberikan makanan yang tepat untuk menunjang kesehatan gigi anak. Makanan yang dimaksud, misalnya:
KESIMPULAN
Yukkk, mulai terapkan berbagai kebiasaan-kebiasaan baik di atas pada anak ✨
Tidak ada kata terlambat untuk menghentikan kebiasaan buruk dan mencoba menerapkan kebiasaan baik setiap hari.
Ingat, kesehatan gigi dan mulut anak yang terjaga dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya kelak 👦👧✨
Sekian dari saya, dokter gigi yang masih noob dalam dunia kesehatan gigi dan mulut, hehe.
Semoga bermanfaat ya, ciaoo!! 😊
Gambar : google.com
Referensi buku :
Buku Gigi Sehat. Merawat gigi sehari-hari. drg. Donna Pratiwi, Sp. Pros.
Catatan Kaki
Karies Gigi pada Anak
See lessGigi Susu Anak: Pertumbuhan, Masalah dan Cara Perawatannya
Gigi Susu Anak: Pertumbuhan, Masalah dan Cara Perawatannya
Karies Gigi pada Anak
Penyebab Dan Cara Merawat Gigi Berlubang Pada Anak
5 Faktor Penyebab Karies Gigi Anak
Penyebab Dan Cara Merawat Gigi Berlubang Pada Anak
Usia Ideal Anak Pergi ke Dokter Gigi
Karies Gigi pada Anak
Penyebab Dan Cara Merawat Gigi Berlubang Pada Anak
Cara Tepat Merawat Gigi dan Mulut Bayi
Apakah yang terjadi jika Uni Soviet masih bertahan sampai sekarang?
saya rasa Andriy Shevchenko akan masuk ke Tim Nasional USSR
saya rasa Andriy Shevchenko akan masuk ke Tim Nasional USSR

See lessApa kata-kata “slang” dalam bahasa Inggris yang anda ketahui?
Beef = konflik Tea = gossip Swag = keren Bloke = pria (slang di Inggris) Shawty = perempuan Nailed it = sukses membuktikan atau menjadi juara Savage = keren Roast = mengkritik Fag (faggot) = homoseksual Dope = bagus sekali Dork = konyol Dupe = duplikat Witty = cerdas membuat suasana jadi lucu Diss (Read more