Terdapat lebih dari 100 jenis penyakit autoimun yang telah diidentifikasi. Beberapa di antaranya yang sering ditemukan meliputi:
- Rheumatoid arthritis (RA): Peradangan kronis pada persendian yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kekakuan.
- Lupus (SLE): Gangguan sistemik yang mempengaruhi kulit, persendian, ginjal, otak, dan organ lain, dengan gejala seperti kelelahan berkepanjangan, nyeri sendi, demam, dan ruam wajah khas (butterfly rash).
- Diabetes tipe 1: Autoimun menyerang pankreas, mengurangi produksi insulin.
- Celiac disease: Reaksi berlebihan terhadap gluten yang menyebabkan peradangan pada usus kecil, gangguan pencernaan, dan malabsorpsi nutrisi.
- Vitiligo: Kehilangan melanosit (sel pigmen) kulit, menyebabkan bercak putih.
- Scleroderma: Pengencangan dan pengerasan jaringan ikat.
- Psoriasis: Penumpukan sel kulit yang menjadi kemerahan dan bersisik.
- Inflammatory Bowel Diseases (IBD): Termasuk penyakit Crohn dan kolitis ulserativa, yang memicu peradangan pada saluran pencernaan.
- Penyakit Hashimoto: Autoimun menyerang kelenjar tiroid, menyebabkan kelelahan ekstrem dan kenaikan berat badan.
- Penyakit Addison: Kelenjar adrenal tidak memproduksi cukup hormon, menyebabkan kelelahan, mual, dan penurunan berat badan.
- Graves’ disease: Kelenjar tiroid memproduksi hormon secara berlebihan, menyebabkan kecemasan, tremor, dan pembengkakan kantung mata.
- Sjögren’s syndrome: Menyerang kelenjar air mata dan air liur, menyebabkan kekeringan pada mata dan mulut.
- Antiphospholipid Syndrome: Darah lebih kental dan rentan terhadap penggumpalan, menyebabkan trombosis vena dalam (DVT) dan keguguran berulang.
Secara alphabetik, list penyakit autoimun beserta penjelasannya dapat dilihat dengan mengunjungi laman American Autoimmune Related Disease Association di sini.
Catatan Kaki
[1] Autoimmune Disease List
[2] Autoimmunity: What your doctor Doesn’t Tell You – The Three Tomatoes