Kamu gak bisa tiba-tiba jadi programmer di perusahaan seperti gojek hanya dengan modal ChatGPT doang.
Belajar pemrograman tentu masih worth it sampai 10 tahun kedepan walaupun dengan adanya AI. Belajar pemrograman itu bukan berarti kamu bisa tinggal belajar bahasa pemrograman terus bisa copy paste program. Ada logika dan kreativitas yang juga dipelajari dalam pemrograman.
Sebuah program tidak cukup hanya bisa memberikan output yang benar saja, tetapi harus benar dan efisien. Sebagai contoh kamu punya permasalahan sorting dalam projectmu, terus kamu pake aja algoritma sorting yang ada di internet yaitu bublesort. Ketika kamu coba untuk sorting beberapa data itu bekerja dengan baik, tidak terasa ada masalah. Bencana datang ketika kamu dihadapkan dengan 1juta data untuk disorting, maka yang terjadi adalah algoritma itu sangat lambat melakukan sorting.
Seperti yang pernah dikatakan seseorang:
My grandma run faster than your code
Ada strategi dalam membuat sebuah program. Bagaimana melakukan problem solving dan pemilihan algoritma yang benar. Itu hanya dipahami oleh seseorang yang belajar pemrograman.
ChatGPT itu hanyalah alat bantu untuk programmer karena hanya programmerlah yang tahu kata kunci yang tepat saat kebingungan menghadapi sebuah masalah.