Saya berhasil menurunkan 19kg berat badan dalam waktu 6 bulan dengan bantuan produk MLM yang saya konsumsi secara konsisten. Mentor saya memberikan arahan yang tulus dan tidak hanya fokus pada penurunan berat badan, tetapi juga menjaga kesehatan secara keseluruhan. Dia memberikan panduan tentang makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi, serta memberikan motivasi agar saya tetap konsisten.
Setelah berhasil menurunkan berat badan, saya memutuskan untuk berhenti menggunakan produk tersebut karena memang harganya cukup mahal. Namun, saya merasa yakin bahwa saya bisa menjaga pola makan yang sehat dan tetap konsisten tanpa menggunakan suplemen.
Setelah sekitar 2 tahun, berat badan saya naik sebanyak 3 kg. Meskipun tidak ideal, saya merasa masih dalam batas yang wajar dan tidak terlalu berat. Saat ini, setelah sekitar 3 tahun dari kenaikan tersebut, berat badan saya terlihat stabil dan tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Saya akan membagikan bentuk diet yang saya lakukan:
1. Saya minum banyak air putih. Di kantor, selama jam kerja saya bisa minum lebih dari 4 liter. Dari bangun tidur sampai sebelum berangkat ke kantor, saya setidaknya minum 2 kali 600 ml. Tapi jangan khawatir, saya minumnya dalam takaran 600 ml sekali teguk saja. Kalau sudah terbiasa, itu terasa ringan. Air putih membantu membersihkan usus kita, sehingga tidak ada kotoran atau lemak yang diserap dari usus. Saya yakin akan hal ini.
2. Saya mengurangi secara drastis 4 racun putih, yaitu tepung, beras, gula, dan garam. Saya bahkan tidak yakin semua buah baik untuk diet, terutama yang manis seperti mangga dan semangka. Saya minum kopi tanpa gula. Saat makan siang, saya hanya makan sedikit nasi tapi dengan lauk yang cukup. Anehnya, saya tidak merasa lapar. Saat sarapan, saya makan oat dengan susu rendah lemak. Nasi itu sangat berbahaya. Indeks glikemiknya tinggi, sehingga menjadi sumber energi instan. Tapi jika tidak digunakan segera, bisa cepat menjadi lemak. Saya sendiri berencana untuk mencoba variasi karbohidrat selain nasi, meskipun saya tidak bisa melupakan nikmatnya nasi goreng babat versi Semarang. Dan nasi juga mengandung gula. Jika kita makan terlalu banyak nasi, percayalah, itu sama saja dengan membunuh diri perlahan-lahan.
3. Saya rajin berolahraga. Saya memiliki sebuah orbitrek yang saya usahakan untuk digunakan hampir setiap hari selama 15 menit agar saya berkeringat. Tentu saja, kadang-kadang saya merasa bosan. Tapi bagi saya, ini adalah konsekuensi jika ingin menjaga berat badan. Alat ini lebih murah daripada sepeda biasa, tapi tetap bisa “bersepeda” saat hujan, bahkan dalam keadaan setengah telanjang (tan
4. Makan itu penting. Tidak perlu habis seporsi, tidak perlu membeli saat ingin, tidak perlu membeli saat ada promo atau mampu membeli. Ketika kami makan di warung bakmi jawa (salah satu kuliner khas Semarang), sebelum saya makan, saya sisihkan 3/4 bagian untuk orang lain. Oh ya, tentu saja saya juga makan gudeg, nasi goreng babat, soto, dan juga black forest (makanan-makanan yang saya hindari saat masih mengkonsumsi produk suplemen); tapi dengan porsi dan frekuensi yang sangat terkontrol.
5. Terima diri sendiri. Ketika saya melihat banyak teman yang bisa makan nasi goreng sebagai menu sarapan tanpa menjadi gemuk, jangan iri, nanti bisa stres. Dan stres tidak baik untuk diet. Itu adalah tubuh mereka, memiliki metabolisme yang berbeda dengan kita yang bisa gemuk hanya dengan satu kali makan malam sepotong martabak atau kue Bandung. Istri saya adalah contoh orang yang tidak bisa gemuk, sebanyak apapun ia makan.
Itulah yang dapat saya bagikan. Jika bisa menginspirasi, itu bagus, jika tidak, tidak apa-apa. Jika tidak cocok, berarti harus mencoba cara lain.