Saya mengajar di sekolah menengah pertama negeri di kota saya.
Saya telah menangani siswa yang mengalami masalah di sekolah beberapa kali. Selain itu, rata-rata mereka menghadapi kesulitan di rumah. Sebagian besar masalah ini terkait dengan orang tua. Ada di antaranya:
- Orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga mereka lupa betapa pentingnya mencurahkan perhatian, kepedulian, dan kasih sayang mereka kepada anak-anak mereka.
- Sering membela anak bahkan di saat anak berperilaku tidak pantas apalagi dilakukan langsung depan anak tersebut, ditambah lagi menyalahkan pihak yang ingin menyelesaikan masalah.
- Berbicara tidak pantas didepan anak seperti memaki, membentak kasar. Hal ini akan di contoh oleh anak di umur tertentu yang masih dalam tahap imitating.
- Orang tua berpisah, anak dititipkan dengan orang tua atau saudara tanpa sekali lagi memberikan perhatian yang optimal kepada anak.
- Orang tua berpisah, menikah lagi. Perhatian terbagi. Anak menjadi sedih, merasa disisihkan, kurang perhatian, lalu sakit hati terhadap orang tua.
- Menganggap sudah menjadi orang tua yang baik dengan selal memberikan apa yang diminta oleh anak. Namun, kemudian tidak bertanggungjawab akan perilaku tersebut. Contoh, membelikan anak sebuah smartphone, menyediakan televisi dikamar beserta fasilitas tv kabel atau wifi, namun tidak disertai kontrol. Hal ini membuat anak dapat mengakses apapun, membaginya ke teman-temannya, mencontoh sesuatu yang tidak baik, menonton hal-hal yang sangat tidak baik, begadang karena asik dengan media sosial dll (beberapa hal ini memicu perkelahian disekolah karena tidak puas hanya dengan melempar balasan kata-kata di media sosial).
- Terlalu memanjakan anak.
Terimakasih telah bertanya. Semoga kita bisa menjadi orang tua terbaik untuk anak kita.