Meskipun aneh, ini juga lucu. Di dekat kampus saya, sebuah rumah kost baru dibuka sekitar tahun 2012. Kemudian saya menjadi penghuni kost di sana—entah itu beruntung atau tidak.
Rumah kostnya cukup besar, dengan dua lantai. Di lantai satu, ada dua kamar, satu untuk pemilik kost dan satu lagi untuk anaknya. Di lantai dua, ada lima kamar yang membentuk huruf u, dengan satu kamar di depan tangga dari lantai satu ke lantai 2, tiga kamar sejajar dengan tangga, dan satu kamar di seberang tangga.
Saya menempati kamar yg paling ujung. Menurut saya kamar itu nantinya yg paling tenang, karena tidak akan ada yg seliweran lewat depan kamar itu ketika nantinya semua kamar sudah terisi.
Setelah sekitar seminggu saya kost disitu, pemilik rumah minta tolong ke saya buat jagain rumahnya, karena dia sekeluarga mau pulang kampung sekitar 2–3 hari. Karena seminggu sebelumnya nggak ada kejadian apapun, saya siap saja.
Malam pertama, semua baik-baik saja. Di malam kedua, entah kenapa banyak hal yang buruk. Jadi, karena tidak ada kegiatan di hari itu, saya pulang kuliah skitar jam 3 sore dan akhirnya bersih-bersih di lantai dua. Sampai ke tangga, bagian depan setiap kamar saya dibersihkan. Saya mandi dan makan malam setelah itu.
Selesai makan dan shalat magrib, sekitar sejam kemudian saya ketiduran, waktunya mungkin sekitar jam 7. Lagi enak-enaknya tidur, saya terbangun karena ada suara orang lagi lompat-lompat di sekitaran depan kamar saya. Setengah sadar saya lalu bangun dan keluar kamar.
Begitu membuka pintu kamar, saya disuguhi pemandangan yg benar-benar aneh, di pojokan setelah anak tangga paling atas, ada sosok mirip monyet, tapi besar, lagi teriak-teriak. Sementara itu di depan kamar yg sejajar dengan tangga, ada sosok putih yg melompat-lompat ke arah kamar saya.
Mungkin karena saat itu saya benar-benar capek dan mengantuk, sontak saya berteriak “Woi diem, ini sudah malam, saya butuh istirahat”. Setelah itu saya menutup pintu dan mencoba buat tidur lagi. Baru sebentar saya tidur, suara orang lompat-lompat itu terdengar lagi. Karena benar-benar mengantuk, saya cuma teriak dari dalam kamar “Aku seharian capek kuliah praktek, sore bersih-bersih rumah. Ini mau tidur soalnya besok pagi ada praktek lagi. Kalau mau ngajak maen, besok aja. Sekarang tidur aja”. Dan ajaibnya, setelah itu nggak ada lagi gangguan, saya bisa tidur sampai sekitar jam 3-an. Setelahnya saya shalat isya, maen komputer sebentar, ke masjid buat shalat subuh trus beraktifitas seperti biasa.
Sorenya, ketika saya pulang dari kampus, pemilik kost ternyata sudah pulang. Dia bertanya apa saya tahu wadah bunga kecil yg ada di dekat tangga di lantai 2. Saya bilang saja mungkin tidak sengaja ikut terbuang ketika saya bersih-bersih lantai 2 kemarin. Pemilik kost lalu bertanya lagi, kemarin ada kejadian aneh apa nggak. Saya bilang nggak ada, cuma ada tetangga kost yg iseng maen lompat-lompatan pas saya lagi tidur.
Pemilik kostnya terus cerita, itu yg saya liat itu penunggunya kost itu, si pocong sama genderuwo. Wadah bunga di lantai 2 itu, semacam sesajen biar mereka nggak usil. Setelah diceritain seperti itu, baru saya sadar kalau saya kan di kost itu sendirian tadi malam, dan langsung badan saya merinding 😅😅😅
Saya susah tidur malam itu karena berpikir bahwa duo dedemit itu akan datang ke kamar saya untuk menagih janji saya untuk bermain bersama mereka. Untungnya, mereka tidak muncul sama sekali karena saya sudah diberi bunga lagi. Saya tidak bisa membayangkan jika saya benar-benar harus membawa duo dedemit itu untuk bermain. Saya ingin bermain catur dengan si pocong, tetapi dia tidak bisa memindahkan pionnya.