Sebelum membahas apa yang harus dilakukan dalam gap year, ada satu hal penting yang harus tertanam dalam pikiran kita semua, yaitu bahwa GAP YEAR bukanlah sesuatu yang memalukan, buruk dan tidak normal.
Saya akan memberitahu Anda bahwa di barat (Amerika dan Eropa) diketahui bahwa setelah sekolah menengah Anda mengambil pekerjaan paruh waktu sebelum melanjutkan ke universitas. Alasannya bermacam-macam, antara lain keinginan mencari uang (terutama), mencari pengalaman, mencari waktu luang, dan sebagainya.
Aku mau kamu pahami itu dulu, karena ini gap year saat ini masih distigma negatif.
Tapi sejujurnya, hal tersulit dalam mengambil gap year adalah saya merasa tidak punya teman. Kapan pun kami menyebar, kami membahas perkuliahan, baik itu akademis, mata kuliah, sistem perkuliahan dan segala hal kecil.
Dan tentu saja media sosial ! tau lah FOMO itu. Berat banget sih dulu haha sampai aku hiatus dari semua akun medsos.
Di masa jeda, saya memulai usaha sendiri dengan menjual nasi uduki untuk membantu keuangan keluarga saya selama Covid, kemudian saya bekerja sebagai tukang ojek dan melakukan pekerjaan serabutan.
Alhamdulillah, masa gap year itu membuatku menjadi lebih kuat.