cerita dari rekan kerja, yang terjadi di Jakarta tiga puluh tahun lalu.
Suaminya tiba-tiba sakit dan meninggal. Jika sakit jantung pada zaman sekarang dianggap normal, keluarga suami merasa ada yang aneh, jadi mereka pergi ke dukun dan dinyatakan sebagai korban santet rekan kerja suami.
Pihak keluarga suami hendak menuntut balas tapi teman saya bilang tidak usah, karena akan panjang dan saling balas. Ternyata tidak selesai sampai di situ, tidak lama anak dari korban mukanya tiba tiba luka, dari hari ke hari semakin melebar, di obati secara medis tidak sembuh sembuh.
Suatu hari teman saya beserta anaknya, hendak berobat ke RS Sumber Waras naik angkot, di tengah kantuk perjalanan, teman saya diajak ngobrol oleh kakek kakek yang menanyakan mau kemana dan kenapa anaknya. Oleh kakek tersebut diarahkan untuk ke daerah kapuk (saya lupa jelasnya) ketemu dengan bapak (saya lupa namanya).
Tiba tiba teman saya tersadar dan bingung kemana kakek yang tadi ngajak ngobrol, teman saya tanya ke supir tentang kakek tadi, kata supir dari tadi tidak ada penumpang lain. Kemudian teman saya cerita ke supir tentang obrolan dengan kakek tadi, lalu oleh supir di sarankan untuk segera ke sana, tidak usah ke rumah sakit, dan oleh supir di beri tahu arah dan rute angkotnya untuk ke daerah kapuk.
Setelah teman saya tiba di tujuan, bapak yang dituju sudah mengetahui maksud teman saya dan langsung diobati. Bapa tersebut kemudian pergi ke rumah teman saya dan membersihkannya. Bapa mengatakan bahwa jika anaknya terkena sisa pengiriman, anak itu akan segera sembuh dan tidak mengalami masalah lagi.
Pelaku pengirim, informasinya sekarang tinggal di Bogor dalam kondisi ODGJ.