Pernyataan bahwa “sejarah ditulis oleh pemenang” sering kali dianggap sebagai kebenaran mutlak dan digunakan sebagai pembenaran untuk teori-teori konspirasi atau sebagai alasan untuk meragukan informasi sejarah yang sudah terbukti. Meskipun frasa ini sering dikaitkan dengan Winston Churchill, tidak ada bukti bahwa ia pernah mengatakannya. Sebaliknya, frasa ini lebih dikenal dari George Graham Vest, seorang politikus Amerika Selatan yang menggunakannya untuk mendukung buku “Lost Cause of the Confederacy,” sebuah karya yang mencoba mengubah pandangan tentang Perang Saudara AS dengan memberikan kesan bahwa pihak Konfederasi sebenarnya memiliki alasan mulia dan bahwa budak di Selatan hidup bahagia.
Sayangnya, frasa ini masih sering digunakan untuk mendukung berbagai hoaks hingga saat ini. Asal-usul lengkap dari frasa ini bisa dibaca di artikel yang menjelaskan bahwa “History Is Written by the Victors” sebenarnya tidak ditulis oleh pemenang.
Apakah benar bahwa historiografi hanya berasal dari pihak yang menang? Mereka yang percaya bahwa ini adalah dogma sering kali kurang memahami historiografi dan mungkin hanya mengonsumsi sejarah dari artikel-artikel singkat atau media sosial.
Faktanya, ada banyak sumber historiografi yang berasal dari pihak yang kalah. Contohnya:
– Kesaksian tentang kejatuhan Konstantinopel pada 1453 ditulis oleh orang Yunani yang melarikan diri dari kota.
– Dokumentasi tentang Perang Dunia I dan II melimpah, baik dari pihak yang menang maupun kalah, termasuk Kekaisaran Jerman, Kekaisaran Austro-Hungaria, Jerman Nazi, Italia, dan Jepang.
– Perang Vietnam, di mana konsensus internasional menyatakan AS kalah, memiliki dokumentasi yang melimpah dari pihak AS.
– Perang Peloponnesian antara Athena dan Sparta, yang dimenangkan oleh Sparta, didokumentasikan oleh Thucydides, seorang Athena.
– Jatuhnya Republik Romawi lebih banyak didokumentasikan oleh pihak konservatif yang kalah, bukan oleh Augustus Caesar.
– Dalam konflik Israel-Arab dan Israel-Palestina, narasi Palestina yang kalah menjadi lebih populer di banyak negara.
– Alkitab, yang merupakan dokumentasi dari bangsa Israel yang sering kalah dan harus beradaptasi dengan bangsa-bangsa yang lebih kuat.
Sebagian contoh ini diambil dari forum yang membahas apakah sejarah selalu ditulis oleh pemenang. Banyak dokumentasi sejarah berasal dari pihak yang kalah, selain dari pihak yang netral atau pemenang. Meskipun selalu ada subyektivitas dalam dokumentasi sejarah, menganggap bahwa sejarah hanya ditulis oleh pemenang dapat menghilangkan perspektif yang benar dalam memahami sejarah.