Terlepas dari apapun agamanya, saya rasa setiap orang harus memegang teguh bahwa kepercayaannya yang paling benar.
Jika anda adalah seorang Kristen, anda pasti percaya kalau agama anda yang paling benar. Agama yang lain salah. Jika anda Hindu, anda pasti percaya kalau agama anda yang paling benar dan agama lain salah. Jika anda seorang ateis, anda pasti percaya bahwa jalan atau pemikiran yang anda miliki benar dan yang lain anda anggap salah.
Jika anda tidak percaya dan yakin dengan agama/kepercayaan anda sendiri, mengapa anda memilih bertahan dengan agama/kepercayaan tersebut?
Begitulah. Setiap manusia harus yakin dengan agama/kepercayaannya masing-masing. Begitu juga muslim.
Mungkin yang seharusnya ditanyakan adalah mengapa umat muslim di Indonesia kurang menghargai umat agama lain.
Dilogika saja.
Andai kata Islam yang dibawa Rasulullah ﷺ mengajarkan hal tersebut, yakni Islam bukan satu-satunya yang benar, lalu untuk apa beliau berdakwah? Untuk apa beliau rela sampai dilempari batu, dilempari kotoran, dicaci, di-bully, difitnah, dituangkan jeroan ke atas pundaknya ketika sedang bersujud, dikatakan tukang sihir, divonis terkena gangguan jiwa, diusir dari tanah kelahirannya sendiri, dipersekusi, diancam bunuh, dsb?
Jikalau menurut beliau Islam bukan satu-satunya agama yang diridai Allah, untuk apa beliau dan para sahabatnya menjalani berbagai aral ujian mengajak manusia kepada Islam hingga harus menjalani pertempuran demi pertempuran, hingga sahabat-sahabat beliau tercinta berguguran? Beliau yang sebelumnya disenangi semua orang karena keluhuran budi pekertinya, tiba-tiba mendadak menjadi dimusuhi dan dihina. Bukankah lebih enak jika tidak punya musuh sama sekali?
Kalau menurut beliau keimanan terhadap Islam bukan satu-satunya iman yang benar, tentunya lebih mudah bagi beliau duduk manis di rumah dan tidak usah capek-capek berdakwah. Atau lebih baik beliau berdakwah bagaimana caranya bisa cepat kaya dan cepat sukses. Saya yakin beliau akan mendapat banyak dukungan naik.
Nyatanya tidak…
Beliau ﷺ ditawari jabatan, ditawari kepemimpinan, ditawari wanita, ditawari harta berlimpah, yang kalau semua tawaran ini ditujukan pada kebanyakan politikus zaman sekarang, tentu tidak akan ditolak. Dengan syarat apa? Dengan syarat beliau menghentikan dakwahnya, sebuah dakwah yang mengajak manusia untuk beribadah hanya kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya, sebuah konsep ketuhanan yang dianggap aneh nan bertentangan dengan common-sense keumuman masyarakat beliau di zaman itu.
Apakah beliau menerima semua tawaran tersebut? Tidak.
Saat ini saya bisa melihat Islam sudah tersebar di berbagai belahan dunia tanpa perlu ikut mengalami masa-masa susah itu. Lantas jika saya tidak meyakini iman Islam sebagai satu-satunya kebenaran, masih pantaskah saya mengaku diri sebagai Muslim?