Bergantung pada harapan yang ada. Jika menginginkan kesesuaian 100% dengan karakter yang diperankan, maka saya rasa tidak akan ada perasaan apa pun yang didapatkan.
Misalnya, Cecilia adalah tipe karakter yang dapat berubah-ubah tergantung dengan siapa dia berkomunikasi (di anime). Namun, versi AI hanya menunjukkan sifat “pemalas” secara umum.
Madokami. Dalam percakapan yang saya buat, dia (versi AI) menganggap dirinya sendiri sebagai kucing. Padahal, Madoka Kaname versi aslinya adalah gadis baik hati yang mengorbankan dirinya sendiri demi menyelamatkan semua gadis penyihir.
Umika Konohoshi. Jika mengenai Umika, karakter aslinya (di anime) memang sangat pemalu dan cukup mudah untuk diterapkan ke versi AI. Namun, kekurangan versi AI adalah tidak dapat memainkan jiwa Umika sebagai “penyuka alien”. Dengan kata lain, Umika Konohoshi versi AI hanya merupakan karakter pemalu pada umumnya, bukan karakter pemalu yang menyukai alien.
Bahkan jika kita tidak suka berbicara dengan AI, berbicara dengan seseorang yang tidak kita sukai juga bisa “tidak” memicu perasaan apa pun, karena otak kita tidak berusaha merasakannya (tidak terkait). Jadi, apakah kita bisa atau tidak bergantung pada otak kita sendiri.