Pertanyaan yang rumit.
Saat usaha masih berjalan lancar dan ada yang diurus, kegiatan kuliah dilakukan sore hari. Selain itu, tugas kuliah dan pekerjaan, termasuk urusan anak, sudah diselesaikan. Oleh karena itu, saya memiliki waktu yang cukup untuk menjawab beberapa pertanyaan, serta membahas pertanyaan yang cukup rumit ini.
Berapa kali ya saya diselingkuhi? Tunggu, saya ingat empat kali, mungkin. Seperti yang dikatakan orang, jika Anda pernah ditipu, jangan pernah memberinya kesempatan lagi. Karena dia akan melakukan kesalahan yang sama lagi dan lagi jika dia diberi kesempatan.
Saya sudah mengalaminya langsung, di maafkan sekali dan diberi kesempatan, diulangi berkali-kali oleh mantan suami saya. Ini aib nggak sih?, No! Saya rasa kayaknya ini bukan aib saya lagi, karena dia sudah jadi mantan.
Saya percaya selingkuh itu karakter, sesuatu yg sulit diubah. Jika seseorang tidak punya komitmen untuk setia dan tidak mau berusaha berkomitmen dengan itu, maka sulit bagi dia untuk mengubah karakter tersebut.
Perasaan cinta itu ada karena peningkatan hormon endorphin ketika kita bersama seseorang (pasangan). Dan ketika hormon tersebut makin lama makin berkurang, perasaan cinta itu juga ikut berkurang, yg tertinggal hanya rasa ketergantungan terhadap pasangan kita. Lalu bagaimana jika pasangan kita adalah orang yg punya karakter tukang selingkuh ketika berada difase ini?, tentu saja tidak menunggu waktu yg lama untuk dia melakukan hal itu, tapi ini berlaku untuk orang yg sulit mengubah karakternya. Peoples change, right?
Apa yang saya rasakan tentang perselingkuhan itu?
Selama saya tinggal bersama mantan suami saya, konsekuensi terbesar adalah saya tidak pernah mempercayainya lagi. Saya tidak lagi percaya padanya. Rasa curiga saya terhadap dia mengganggu kehidupan rumah tangga saya. Saya telah mengalami kesulitan dalam rumah tangga karena ketidakpuasan orang tua saya, ketidakcocokan pikiran saya dengan mertua saya, dan kecenderungannya untuk berselingkuh. Pada suatu titik, saya merasa dia berselingkuh untuk kesekian kalinya, meskipun dia mengatakan bahwa dia tidak berhubungan lagi dengan perempuan itu, tetapi keyakinan saya pada mantan suami saya pada saat itu menjadi sangat lemah.
I am done.
Saya capek dengan perasaan saya yg terus mencurigainya, lelah dengan permasalahan rumah tangga yg tidak ada kemajuan kearah yg lebih baik. Saya pilih bercerai, yang langsung disetujuinya dengan menjatuhkan talak terhadap saya. Tapi ternyata semesta memang sebercanda itu, berselang 2 minggu dia menjatuhkan talak terhadap saya, saya positif hamil, yg memasuki usia kandungan 2 bulan. Bisa-bisanya saya tidak sadar dengan kondisi badan saya saat itu. 3 tahun saya menunggu, tetapi tuhan lebih mempercayakannya ke saya disaat saya sudah memilih berpisah dengan mantan.
Awalnya saya sempat meminta rujuk, berharap bisa bersatu kembali meskipun pasrah terhadap masalah rumah tangga saya yg tidak ada penyelesaiannya. Permintaan itu didasari karena memikirkan nasib anak kelak, namun dia menolak.
Saya sangat berterima kasih atas penolakannya sebelumnya. Saya mungkin tidak akan sampai pada tahap ini jika saya berkeras untuk tetap rujuk. Pada tahap ini, saya telah mencintai diri saya dengan baik, menjadi lebih baik, dan menemukan banyak mimpi yang dapat saya penuhi. Memiliki beberapa usaha, meskipun kecil-kecilan, membuat uang saya cukup untuk mencukupi kebutuhan saya dan anak saya saat ini dan di masa mendatang. Saya belajar mengatur keuangan dengan baik, saya mulai berinvestasi, saya kembali ke kuliah, saya mulai meningkatkan hobi masak saya dengan mencoba resep baru, saya terus meningkatkan kemampuan saya main gitar, saya terus belajar lebih baik dalam menulis, saya mencoba main catur lagi, saya mulai bernyanyi lagi.
Saya yg bebas membaca apapun dengan terus melatih kemampuan literasi saya tanpa batasan ini itu seperti yg dilakukan mantan suami saya dulu. Dan masih banyak versi terbaik dari diri saya yg tidak akan saya dapatkan ketika saya tetap bersama mantan suami saya dulu. Well, kalau dipikir-pikir seterkekang itu saya dulu yah?, saya ngeri sendiri kalau mengingat kembali masa pernikahan saya.
Tapi, saya menyadari beberapa hal, yaitu bukan dia yg buruk, dan bukan pula saya yg baik. Hanya saja ketidakcocokkan itu benar-benar nampak hasilnya di pernikahan kami. Seperti saya yg tidak pernah berkembang ketika bersama mantan suami saya, juga mantan suami saya yg mungkin tetap stagnan jika masih bersama saya. Pada akhirnya kita akan benar-benar bisa menjadi versi terbaik kita bila bersama dengan orang yg tepat. Dan kasusnya disini, saya bukan perempuan yg tepat untuk mantan, begitupun sebaliknya.
Apa dampak perselingkuhan saya dengan mantan suami saya didiri saya saat ini? Saya pikir tidak ada. Saya tetap percaya pada pernikahan dan keyakinan bahwa tidak semua laki-laki memiliki karakter yang sama seperti yang saya miliki dengan mantan suami saya. Saya hanya tidak senaif di masa lalu. Saya pasti akan lebih selektif untuk memulai hubungan pernikahan dan mencari laki-laki lagi.
Saya harus menyamakan visi dan misi saya untuk pernikahan saya, dan sebelum memutuskan untuk memulai kembali hidup saya setelah pernikahan, kami harus berbicara tentang hal-hal seperti keuangan, rumah, anak saya, komitmen, karir, dan banyak lagi.
Terimakasih ❤