Tidak laku keras, namun akan selalu dibutuhkan masyarakat.

Desclaimer : penjelasan di bawah saya tulis berdasarkan pengalaman saya, dengan tujuan berbagi. Jika ada teman teman yang lebih berpengalaman dan ingin mengoreksi atau menambahkan tentu saja sangat dipersilahkan^^ saya juga meminta maaf apabila terdapat kesalahan penulisan serta penyampaian.

[ Wedding Organizer ]

Setelah beberapa bulan lalu saya menjawab pertanyaan mengenai bagaimana memulai bisnis dengan modal di bawah 1juta dan menjelaskan mengenai bisnis Party Planner serta reseller. Akhirnya, pada bulan Agustus lalu, saya memberanikan diri untuk keluar dari zona nyaman, dan memulai sesuatu yang menurut saya lebih besar. Yaitu membuka jasa Wedding Organizer.

Wedding Organizer sendiri merupakan jasa perencanaan serta pengkoordinasi pesta pernikahan. Singkatnya, tugas dari seorang Wedding Organizer membantu pengantin merencanakan dan menyiapkan acara dan vendor, juga mengkoordinasi acara agar sesuai dengan konsep yang telah direncanakan.

Ibarat acara tahunan sekolah, kami berperan sebagai Jajaran Osis, yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan acara, baik itu pra acara, acara, hingga pasca acara.

Jadi apa saja yang diperlukan untuk membuka usaha ini?

1. Mental dan keberanian : saat ini usia saya 19 tahun, dimana sangat wajar pada beberapa waktu saya akan merasa labil, bingung, dan takut mengambil keputusan. Sungguh, pada proses ini mental dan keberanian saya benar benar diuji. Menghadapi kedua belah pihak keluarga pengantin, untuk menyatukan pemikiran mereka agar menyepakati sebuah konsep pernikahan, ternyata bukan hal yang mudah. Ditambah lagi, hal hal tidak terduga yang terjadi pada saat acara, membuat saya harus lugas dan tegas mengambil keputusan demi kelancaran hari spesial yang telah dinanti nanti oleh pengantin.
2. Crew Team : saya memilih orang orang dengan kinerja terbaik di sekeliling saya, yang memiliki inisiatif tinggi, berani, dan bertanggung jawab. Karena kedepannya, saya dan team benar benar saling bergantung satu sama lain dalam menyukseskan acara dengan tugas masing masing.
3. Pengalaman : karena pengalaman yang minim, 1 bulan sebelum acara pertama saya benar benar hanya tidur 4–5 jam per-hari. 24/7 saya selalu memikirkan apa saja yang harus dipersiapkan. Saya mempelajari tentang wedding organizer sendiri melalui berbagai sumber, youtube hingga orang orang terdekat yang telah berpengalaman. Tapi percayalah, sekuat apapun belajar teori, hal yang terjadi di lapangan tetap akan banyak sekali perbedaan, dan di sinilah mental serta keberanian diuji.
4. Proposal kerjasama : proposal ini berisi tentang syarat, ketentuan, serta perjanjian kerjasama. Karena yang diurus merupakan acara besar, maka aturanpun harus jelas. Mengenai konsep, vendor, hingga sistem pembayaran.
5. List vendor : sebelum saya mempromosikan usaha saya, terlebih dahulu saya telah menghubungi berbagai vendor untuk diajak bekerja sama, seperti venue, MUA, attire, photo dan videographer, catering, dan lain lain. Selain untuk menentukan tarif paket wedding organizer, kerjasama ini juga bermanfaat karena biasanya pihak vendor akan memberikan harga khusus kepada Wedding Organizer yang bahkan jauh lebih murah dibandingkan harga asli vendor kepada pelanggan biasa (non wo), jadi hal ini menurit saya menguntungkan semua pihak, baik pelanggan, wedding organizer, maupun vendor.

Lalu, bagaimana dengan modal? Modal yang saya keluarkan pertama kali, hanya sekitar Rp.1.500.000 (digunakan untuk membeli seragam crew, kartu nama, banner, menyewa ht, dan beberapa perlengkapan lain). Dan modal tersebut kembali setelah pelanggan menyelesaikan pembayaran. Ya, karena ini merupakan usaha berupa jasa, tentu saja keuntungan lebih cepat didapat.

Selain karena perputaran untung cukup cepat, weddding organizer juga saya rekomendasikan karena menurut saya akan selalu dibutuhkan masyarakat, apa lagi saat ini standar pernikahan masyarakat semakin variatif, tentu saja sangat membutuhkan perencanaan serta bantuan SDM untuk menyukseskan acara tersebut. Tapi sangat disayangkan masih banyak masyarakat yang berfikir bahwa menggunakan jasa wedding organizer hanya membuang uang, padahal jika dinilai secara materi saya sendiri mendapat banyak sekali harga khusus dari berbagai vendor. Sedangkan jika dipertimbangkan secara keteraturan, tentu saja acara dengan menggunakan jasa crew wedding organizer akan berjalan lebih rapi, ditambah lagi pengantin tidak perlu lagi sibuk sana sini, mengurus berbagai bentuk persiapan acara.

Namun, bisnis ini tentu tidak semudah yang dibayangkan. Terdapat tanggung jawab yang amat sangat besar terhadap acara spesial yang hampir ditunggu oleh setiap orang. Ibaratnya, bagaimana acara tersebut akan dikenang, apakah berkesan atau tidak, semuanya berada ditangan Wedding Organizer.

Sebagai pemanis, saya melampirkan foto team saya saat sedang bertugas minggu lalu^^