Apa saja fakta unik dari negara yang paling tidak terkenal?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Kali ini yang saya akan bahas adalah negara Laos. Negara yang paling tidak terkenal di wilayah Asia Tenggara. Berikut fakta uniknya,
*Disclaimer: Tulisan ini adalah fakta unik berdasarkan pengalaman yang dirasakan penulis saat di Laos.
Warganya suka minum kopi dari plastik. Mohon maaf, tidak ada boba disini. Starbucks yang gerainya dimana-mana saja, di Laos baru mau dibuka musim panas 2021. Minuman kopi seperti ini sudah termasuk fancy. Rasanya? Meskipun katanya kopi adalah hal terbaik di Laos, masih lebih enak kopi sachetan dari warkop di pinggir jalan kota Jakarta. Karena hawa di Laos yang panas, saya minum sampai habis sih meski saya kurang suka, yaa mau minum apalagi di Laos.
Makanannya mahal dan rasanya hambar.
Hal yang bisa saya makan selama di Laos hanya roti goreng. Itu pun minyaknya seperti sudah dipakai dari sebulan lalu. Saya juga sempat makan di restoran western, yang bisa saya makan sampai habis cuma kentang gorengnya. Minumnya sudah kapok sama kopi jadi coke saja. Makanan-makanan di Laos ini lebih mahal daripada di Bangkok dan Jakarta. Padahal negara Laos bukanlah negara yang kaya, miris. Makanan seperti serangga masih banyak ditemui di Vientiane (ibu kota Laos) dan populer. Mungkin karena harganya lebih menjangkau kalangan masyarakatnya.
Bendera komunis dimana-mana.
Bangunan-bangunan besar yang bisa nampak hanyalah bangunan pemerintahan. Itu pun masih lebih besar rumah Crazy Rich Indonesia sekalipun Istana Presiden Laos. Setiap jalan beberapa langkah sudah bisa menemukan bendera komunis lagi. Btw, saya jalan kaki kemana-mana meskipun debu juga dimana-mana dan sulit menemukan pohon rindang. Kendaraan umum di Laos cukup sulit ditemukan, hanya bajaj motor saja tapi mangkalnya hanya di kedutaan-kedutaan. Mungkin karena turis yang berkunjung ke Laos ya hanya untuk pergi ke kedutaan (paling ramai kedutaan Thailand), karena kedutaan di Laos lah yang paling mudah dalam memberikan visa. Kalau nggak begini, nggak ada yang mau ke Laos kali ya.
Banyak daerah terlarang.
Ternyata, di Laos ada beberapa wilayah yang masih terdapat sekitar 31 bom yang tidak meledak saat perang Amerika Serikat dan Vietnam. Hal ini menyebabkan beberapa wilayah di Laos tidak boleh dimasuki, ditakutkan bom tersebut masih aktif dan mengancam keselamatan warganya. Saya tidak kesana sehingga tidak punya dokumentasinya. Meskipun hidup begini-begini saja, saya masih sayang nyawa yaa.
Peninggalan kolonial Prancis.
Nama ibu kota Vientiane sendiri berasal dari bahasa Prancis. Di pusat kota, terdapat bangunan dengan arsitektur megah yang merupakan peninggalan kolonial Prancis yaitu Patuxay Monument. Selain itu, yang dapat dilihat di Laos adalah buddhism temple yang bertebaran dimana-mana. Atraksi turis di Laos kalau bukan temple ya Patuxay Monument. Laos tidak punya akses laut dan pantai, sehingga untuk wisata alam hanya ada air terjun dan gua, namun letaknya bukan di Vientiane sehingga harus naik van untuk kesana. Saya tidak ke wisata alamnya, karena saya tidak mau lama-lama di Laos, selain lupa bawa persediaan sunblock dan masalah makanannya yang hambar, saya juga takut nggak bisa baca tulisan area terlarang lalu nggak sengaja nginjek bom 🤭
Sumber gambar: dokumentasi pribadi.