Apa saja hikmah yang Anda dapatkan dari pandemi COVID-19 ini?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Hikmah yang paling saya rasakan adalah.
SYUKUR, ya rasa syukur. Ternyata selama ini saya kurang bersyukur. Di masa masa normal saya memiliki pemasukan yang sebetulnya cukup lumayan tinggi. Tapi di masa masa itu entah kenapa saya hanya merasa “kurang” terutama di saat melihat teman seumuran saya memiliki penghasilan yang lebih tinggi lagi, seolah olah kompetisi ini gak ada habisnya dan gak pernah merasa bahagia.
Namun di masa pandemi ini pemasukan saya hanya seperempatnya saja, di awal saya begitu tertekan, bahkan saking stresnya saya sering terserang anxiety. Seiring dengan perjalanan waktu, berhubung waktu saya cukup senggang saya mencoba membaca beberapa buku tentang kehidupan dan mencoba menerapkan hidup minimalis berkat pengaruh dari kanal youtube matt d avella dan film dokumenter netflix yang berjudul less is now.
ternyata dengan menerapkan gaya hidup minimalis saya bisa banyak bersyukur, banyak barang yang saya beli dengan tujuan untuk membahagiakan diri sendiri ternyata hanya ego sesaat agar bisa mengimpresi orang lain. Dengan penghasilan yang jauh lebih sedikit ternyata saya masih bisa hidup dan tertawa bersama anak anak dan istri.
Saat ini saya hanya berfokus pada diri sendiri dan keluarga saja. Saya tidak peduli lagi dengan teman dan orang lain. Kompetisi saya saat ini hanyalah dengan diri saya sendiri yang sebelumnya. saya selalu berusaha untuk jadi lebih baik dari hari kemarin. Jika kemarin saya bisa menulis satu artikel saja, maka hari ini saya akan menulis dua. Saya tidak peduli jika teman seumuran sudah memiliki mobil mewah dan rumah besar karena ternyata kontrakan sederhana sekarang ini pun masih bisa membuat kami bahagia.