Apa saja tips dan trik agar punya banyak pengalaman dan pengetahuan saat merantau?
Ahmad SalimPundit
Apa saja tips dan trik agar punya banyak pengalaman dan pengetahuan saat merantau?
Share
Saran saya ini mungkin relevan untuk mahasiswa yang berkuliah di luar negeri dan mau memaksimalkan pengalamannya.
Saran saya adalah: selalu sisihkan dana untuk budget pengembangan diri
Beberapa kali saya ngobrol dengan sesama mahasiswa yang tanya, kok saya anak baru di program doktoral sudah dapat posisi leadership di beberapa acara bergengsi dan sudah kenal si profesor ini dan itu atau kepala pusat riset yang tinggal diemail saja atau dikirim pesan lewat Slack mereka mau balas.
Ya karea relasi dan pengalaman itu sudah saya bangun sejak di program master. Waktu pertama kali kuliah di luar negeri, sebisa mungkin saya menghindari traveling for the sake of traveling. Kalau liburan kuliah ada acara training atau disuruh dosen saya untuk memasukkan proposal atau ikut acara volunteer yang tidak ada bantuan pendanaannya untuk yang masih kuliah master, saya iyain saja pakai budget yang memang sudah saya alokasikan untuk pengembangan diri.
Kalau saya bisa ikut banyak acara volunteer dan magang di luar negeri, bukan karena orang tua saya kaya raya siap ditodong proposal pendanaan kapan saja (mereka malah tidak tahu menahu saya di mana, tahu-tahu sudah di negara lain saja pas ngecek IG) atau karena gaji part time saya sultan banget ya, tetapi karena dana untuk pergi berbagai kegiatan seperti ini sudah disiapkan dari jauh-jauh hari untuk membeli kesempatan dan asuransi kepastian masa depan. Sebisa mungkin saya menghindari mengeluarkan uang untuk hal yang unfaedah yang efeknya susah dibawa sampai ke masa depan. Pengembangan diri dan koneksi akan selalu melekat ke diri sementara makanan mewah bakal keluarnya sama jadi kotoran dan pakaian mewah suatu saat akan jadi gombal juga.
Pas banget di luar negeri terutama negara-negara maju, tawaran untuk program-program pengembangan diri ini bermacam-macam, lebih banyak dan beragam dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan kalau berangkatnya dari Indonesia (harga tiket pesawat bisa berkali-kali lipat kalau dari Indonesia, Indonesia memang termasuk destinasi tidak populer sehingga keterhubungannya rendah dengan negara lain terutama yang ada di hemisfer utara) sehingga butuh dimaksimalkan. Semua orang bisa ambil tur keliling Italia asal punya uang, tetapi untuk masuk ke pelatihan milik program Uni Eropa, sering kali anda butuh menggunakan status sebagai mahasiswa/pelajar.