Apa saja tips dan trik dalam menjalani OSCE agar tidak blank?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
haloo, slam kenal saya drg. Paulus Meteh.
wahh wahh, mau tau? saya nggak malu sih ngomongnya ini.
saya UKMP2DG yang osce ujian 2x.
yang ujian pertama saya benar benar ngblank, bukan ngblank sih. saya sangat sangat tau jawabannya, waktu saat membaca soal saya sudah tau jawabannya.
tapi saat mengimplementasikan di dalam ruangan, itu bener bener belibet.
sampai penguji saya bilang gini “dek yang tenang, tarik nafas dulu pelan pelan jangan grogi”
setelah selesai osce, apa yang saya lakukan? saya NANGIS!!! iya nangis, kayak ini adalah ujian terakhir saya untuk menjadi drg, saya keinget orang tua aja saat itu, saya berdoa “ya Allah saya telah melakukan semaksimal mungkin, saya tau saya banyak kurangnya, tapi mohon bantu saya” dan waktu pengumuman, taraaa saya tidak lulus osce, tapi CBT lulus hehehe. saya stress saya down semingguan.
dosen dosen saya kaget, karena pada dasarnya saya bagus dalam komunikasi, kenapa sampai nggk lulus. itu pertanyaannya waktu itu. banyak faktor, karena saya ujiannya tidak dikampus sendiri, jadi dikampus orang yg mana saya tidak kenal dengan pengujinya, saya nggak tau sifat, dan maunya penguji bagaimana.
akhirnya waktu ujian kedua, saya ujian dikampus sendiri.
saya belajar dari kesalahan, saya latihan mengatur kata kata.
saya latihan nafas, saya latihan dengerin youtube yang bagian orang orang menjelaskan dengan baik.
1 bulan baca materi materi yang memang masuk kompetensi osce, ngomong depan kaca, ngomong direkam di hp.
seminggu mendekati hari H saya nggak belajar full, saya lebih merilekskan diri. karena saya nggak mikirin CBT lagi jadi seminggu itu cuma dengerin rekaman rekaman saya aja hehe.
kemudian hari H, saat isolasi, saya nggak mau nghafalan, saya nggak mau denger temen temen ngomong, saya baca al-fatehah ajaa sambil ngatur nafas, oalahraga nafas sih.
saat giliran saya, saya memberi sugesti pada diri saya.
“hellow Paulus, hari ini jam ini kamu adalah drg nya, lakukan sebaik mungkin untuk menarik pasien kamu, kamu bisa, kamu adalah dokter”
Bismillah, ketuk pintu, senyum salam sapa.
dan taraaaa sampek stase terakhir saya bahagia 🙂
al-fatehah bikin tenang.
sorry bila kamu non, apapun agama kita, berdoa adalah jalan terbaik, dan yakin pda dirimu, jangan pernah bilang AKU NGGAK BISA, sekarang diganti AKU PASTI BISA!!!