Apa sisi gelap kehidupan di Jogja?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Sisi gelap kehidupan di Yogyakarta yang paling menonjol adalah gaya hidup hedonisnya, khususnya para pelajar dan mahasiswanya, yang sebagian besar berasal dari luar Yogyakarta. Seks bebas, narkoba, hura-hura adalah keseharian bagi mahasiswa dan (dalam skala yang lebih kecil) pelajar, khususnya di tingkat SLTP/SLTA.
Berkaitan dengan gaya hidup hedonis dan seks bebas di kalangan remaja Jogja, sudah menjadi rahasia umum bahwa penginapan murah seharga Rp50rb per 12 jam di tempat wisata seperti Kaliurang atau Parangtritis seringkali jadi tempat favorit bagi pelajar dan mahasiswa berduit cekak (yang hanya butuh waktu beberapa jam) untuk menuntaskan hasrat masa mudanya bersama sang pacar. Khusus di Kaliurang, di atas portal masuk, semua penginapan di sana dijamin bebas razia, bahkan di saat bulan Ramadhan sekalipun.
Masih berkaitan dengan urusan esek-esek, marak prostitusi di Sarkem, Ngebong dan Parangkusumo. Tiga tempat itu adalah sarang prostitusi kelas menengah-bawah di Jogja yang beroperasi persis di depan hidung aparat dan pemerintah setempat, dengan aman dan nyaman
Selain itu di Yogyakarta sepuluh tahun belakangan ini mulai banyak bermunculan genk-genk kenakalan remaja yang terkenal dengan sebutan “klitih” yang tidak segan-segan melakukan aksi vandal, penganiayaan, hingga pembunuhan. Pelaku klitih banyak dilakukan oleh pelajar dan remaja belasan tahun.
Sisi gelap lain adalah premanisme terselubung, berkedok jasa keamanan atau parkir, yang sering dikeluhkan pengunjung tempat wisata yang banyak bertebaran di Yogyakarta khususnya di area perkotaan.