Menurut saya, mengelola keuangan agar tidak terjerat utang itu tentang mencapai kesejahteraan, bukan hanya tampil kaya. Ini caranya:
1. Hidup Tidak Bergantung pada Gaji: Usahakan untuk menyisihkan uang dan hidup di bawah kemampuan finansial. Meskipun gaji saya UMR di usia 28 tahun, saya bersyukur dan menghindari godaan seperti mengganti gadget atau membeli motor baru. Saya lebih memilih barang bekas dan memprioritaskan pengeluaran pada hal-hal seperti sneakers atau skincare.
2. Investasi dan Tabungan: Alokasikan 10–30% dari gaji untuk investasi dan tabungan. Saya menanamkan uang di reksadana untuk kebutuhan menengah, deposito untuk tujuan jangka pendek (seperti membeli properti kecil untuk disewakan), dan saham untuk jangka panjang (sebagai dana pensiun, dengan dividen yang diinvestasikan kembali).
3. Hindari Utang: Saya dulu berpikir KPR adalah satu-satunya cara untuk memiliki rumah. Namun, setelah COVID, saya menyadari bahwa KPR bisa sangat berisiko dan properti sulit dijual atau disewa. Sebagai alternatif, saya memilih menabung untuk membeli tanah petakan yang bisa disewakan kepada pedagang, dengan modal yang lebih kecil dan pendapatan pasif yang stabil.
4. Tunda Gratifikasi: Biasakan diri untuk menunda kepuasan dan tanamkan prinsip “jika belum mampu bayar tunai, berarti belum layak memiliki.” Jangan biarkan ego Anda dipengaruhi oleh penilaian orang lain tentang kesuksesan yang diukur dari barang-barang mewah atau status sosial.
5. Sejahtera Versi Anda: Bagi saya, kesejahteraan berarti hidup nyaman tanpa khawatir tentang kebutuhan dasar, tanpa beban utang, bisa bepergian jika mau, dan memiliki fleksibilitas untuk berhenti kerja jika diperlukan.