Apa susahnya sih bilang “aku suka kamu”?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Terima kasih meminta jawaban saya utk pertanyaan ini, Pak Andriansyah Lesner (アンドリアンシャー レスナー).
Hmm, ya jelas umumnya susah ya, karena kita sebagai manusia memang secara naluriah pasti akan punya rasa takut thd sesuatu yang tidak pasti, kecuali memang rasa percaya dirinya besar, atau belum pernah merasakan penolakan.
Nah, dalam hal ini, ketidakpastian ini berkaitan dalam hal membuka hati kita sendiri thd orang yang kita sukai. Sudah membuka hati baik yang baru level main-main maupun serius itu sudah menakutkan, ini hasilnya tidak pasti pula.
Sebagian anak baru di sekolah asing saja yang cuma ingin punya teman pasti pernah merasa ragu-ragu, atau bahkan takut ketika mengajak bicara salah satu teman sekelasnya, (“Hai, namaku A, kamu mau nggak jadi temen aku?”) apalagi orang yang mau ajak pacaran?
Belum lagi kalau rasa suka thd teman akrab, atau temannya teman yang sering kumpul bareng dsb. Interaksi yang biasa terjadi ketika kumpul ini yang sering membuat ambigu, apalagi kalau memang sebelumnya tidak pernah melakukan pendekatan personal. Resikonya ya hubungan pertemanan menjadi renggang, bahkan rusak.
Tapi di lain pihak, kesusahan ini tidak dialami oleh yang menembak saja, yang menolak pun juga begitu, apalagi kalau ke teman akrab. Setidaknya itu yang saya rasakan ketika saya sendiri ada di posisi mem-friendzone-kan beberapa teman saya. Waktu itu saya merasa sangat tidak enak. Saya tidak tahu bagaimana yang lain yang sudah melakukan hal serupa, apakah merasakan hal begitu juga, atau tidak.
Mungkin juga faktor usia dan/atau kedewasaan juga ada kontribusi yang menyebabkan intens-tidaknya perasaan negatif sebelum menyatakan rasa suka ini, dan ini berlaku bagi kedua pihak.
Semakin belum matang secara emosi seseorang yang menyatakan perasaan, akan semakin takut dia, atau kebalikannya, begitu ditolak, malah memaksa dengan marah, atau sedih sampai parah sekali.
Begitu pula dengan yang menerima pernyataan suka. Kalau belum dewasa, cara menolaknya bisa salah dan malah menimbulkan sakit hati. Sudah membuat orang sakit hati karena menolak, ditambah lagi caranya salah, sakit hati orang jadi double.
Kalau pengalaman saya sendiri tidak ada, karena saya tidak sampai menyatakan. Tapi suami saya waktu mengajak saya jadian dan menikah sekalian sih to the point saja saat itu dengan ekspresi mukanya yang datar.
Tidak susah kalau kedua belah pihak memang sudah jelas memiliki rasa satu sama lain ketika masa pendekatan, jadi bukannya tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba ajak jadian.
Jawaban Aya untuk Bagaimana cara PDKT yang kamu lakukan kepada pasanganmu?
Semoga membantu.