Kalau karya satu ini dijejerkan dengan novel aksi beliau lainnya, masih kalah sama Negeri Pada Bedebah, menurut saya.

Tapi serius, deh, perkembangan karakter utamanya, Si Bujang, gila-gilaan. Niat banget jelasin dari mana fisik hebat dan otak cerdas si anak ‘pedalaman’ ini. Satu hal yang bikin saya betah melahap buku ini sampai habis adalah ceritanya yang masih realistis. Si Bujang yang fix idaman banget ini, sekali pun detail cerita bakal nuntun pembaca buat mikir dia se’sempurna’ itu, punya kelemahan. Sepele, lagi! Ahahah, namanya juga manusia. Oh iya, karakter ‘pasukan’ Si Bujang ini juga bikin seru cerita. Cerita tukang pukul, mafia, atau apalah itu sebutannya, jadi nggak serius-serius amat.

Overall, keren kok! Rekomen buat siapa pun yang mau baca cerita aksi dibumbui konflik keluarga, yaa tentunya untuk kategori buku ringan, ya. Kalau udah biasa baca buku Agatha Christie, J.K. Rowling, dan kawanan lainnya, skip. Bisa-bisa malah ngantuk baca ini.

Buah mangga, buah kelapa

Terima kasih sudah membaca.