Kehidupan manusia terdiri dari banyak fase. Tidak ada bayi yang langsung homo atau hetero. Menuju pubertas, mereka tetap polos. Ada ketertarikan dengan lawan jenis (hormon didesain seperti itu) dan menjelang fase ini lah orang tua harus memberi perhatian lebih pada tumbuh kembang emosionalnya dan lingkungan bergaulnya.Masalahnya karena kampanye LGBT ini dimana2, parenting jadi lebih susah sebab jika ada terjadi penyimpangan tidak serta merta keinginan impulsif si anak tetapi dipengaruhi oleh lingkungan, media, bacaan, dan pengaruh external diluar dari kemampuan analisis dalam pikirannya.
Kedua, ada alasan yang kuat mengapa seorang anak menjadi LGBT; itu tidak serta merta berarti dia homo. Laki-laki tidak selalu menjadi perempuan jika mereka berperilaku seperti perempuan. Dia hanyalah laki-laki yang feminim dan tetap laki-laki. Meskipun dia tidak merasa laki-laki, itu bukan alasan dia berhak menjadi perempuan. Dia hanya tetap laki-laki dengan aura kewanitaan yang berlebihan.