Banyak orang tidak tahu apa itu vaginismus. Mungkin juga tidak percaya ada penyakit seperti itu. Ketika vagina tidak dapat digunakan untuk penetrasi, itu disebut vaginismus.Mereka yang menderita vaginismus juga bisa menjadi birahi. Dia basah dan memiliki hasrat seksual. Namun, vaginanya tertutup. tidak dapat ditembus.
Saya sempat mengalaminya karena saya sudah menikah selama lima tahun. Itu sebabnya saya anonim. Saya hanya ingin berbagi cerita ini supaya Anda tidak terlalu stres jika ini terjadi pada Anda, atau mungkin anak atau mantu Anda.
Selama 2 tahun pernikahan saya, suami tak bisa sama sekali menembus vagina saya. Sudah berbagai macam cara dari rilex bahkan beli lubrikan namun tak kunjung bisa tembus juga. Saya merasa bersalah. Punya vagina tapi gak bisa diapa2in suami. Saya menjaga kehormatan saya dengan tak melakukan tindakan aneh2 sebelum menikah. Eh tapi hasilnya malah saya dan suami tak bisa menikmati hubungan suami istri. Suami sempat bilang saya suruh rilex tapi ya sama saja. Saya dah rilex tapi ya gak tembus juga. Pernah suami ajak saya liburan ke Malaysia katanya biar tidak stress namun sama saja disana tak tembus juga.
Tak hanya itu gunjingan dari mertua dan saudara semakin keras saat usia pernikahan udah capai 1 tahun namun momongan tak kunjung ada. Mulai dituduh saya mandul lah. Saya kurang iman lah (sakit bgt!). Saya terlalu capek lah (saya kerja di perusahan BUMD terkemuka). Tuduhan2 itu membuat saya semakin tertekan. Untung suami saya adalah orang ya sabar luar biasa (love you, pi). Dia support saya dan selalu dukung saya.
Sebagai informasi untuk pembaca. Organ perempuan memiliki tiga lubang. untuk urin, organ reproduksi, dan anus. Otot yang dikendalikan oleh otak menyokong organ kencing dan anus. Itu menunjukkan bahwa kita dapat menahan pup dan kencing, bukan? Organ reproduktif berbeda. Ototnya tidak dapat mengendalikan otak. Otot ini biasanya dapat melentur saat penetrasi. Saya dan individu yang mengalami vaginismus berbeda. tidak dapat lentur. keras dan kaku.
Singkat cerita, saya akirnya mencoba browsing tentang penyakit saya ini. Ternyata saya sadar bahwa saya menderita vaginismus. Ya, saya normal. Saya birahi. Saya basah juga. Tapi otot vagina saya ada yang gak beres. Akhirnya saya dan suami sepakat untuk berobat ke dokter kandungan yang ada di Bandung. Sang dokter sungguh menjelaskan secara detail tentang saya. Dia juga menjelaskan bahwa kasus vaginismus ini sudah ada sejak tahu 1500an. Saat itu dokter memeriksa derajat keparahan vaginismu saya. Ternyata saya dapat derajat 4 dan harus dilakukan dilatasi berbantu. Apa itu dilatasi? Dilatasi adalah proses penetrasi. Tau kan penetrasi? Memasukan sesuatu kedalam vagina.
Jika derajatnya 1 atau 2, penderita bisa saja latihan dilatasi sendiri dengan bantuan jari. Mungkin bagi sebagian orang normal, penetrasi dengan jari itu mudah. Tapi tidak dengan kami penderita. Suakitnya minta ampun. Kalau udah derajat 4 spt saya maka dilatasinya berbantu. Saya harus dibius total dan saat operasi dokter dan suami membantu memasukan dilator (baca dildo) kedalam vagina saya. Pasca operasi harus tetap latihan. Saya sembuh setelah 2 minggu operasi dan tiap hari setelah operasi harus 1 jam latihan dilatasi mandiri pagi dan malam. Suami mendukung itu.
Saya bersyukur sekarang saya sudah bisa benar benar menikmati hubungan suami istri. Bahkan bonusnya sekarang saya sedang hamil 5 bulan.
Jadi, jika kamu mengetahui ada orang yg tak kunjung hamil, JANGAN KAMU NGEJUDGE DIA. Kamu gak tau rasanya sakit hati saat orang bilang kapan dapat momongan. Tiap malam nangis rasanya. Bahkan kalau tahu bahwa sebenarnya dia vaginismus. Support terus dan bagi kamu yang menderita vaginismus, jangan diam saja. Obatilah. Datang ke dokter kandungan dan konsultasikan masalah itu. Kalau dikasi obat penenang atau pereda nyeri jangan mau. Kadang dokter kandungan gak tau apa itu vaginismus. Ini penyakit aneh nan banyak orang yang tak tahu. Dikiranya si perempuan gak rilex padahal sebenarnya sudah.
Saya berharap quora Indonesia dapat mengambil pelajaran dari pengalaman saya.Saya ingin mengucapkan selamat hari perempuan internasional! Selalu bantu pasien vaginismus.