Orang tua yang percaya bahwa anak adalah investasi percaya bahwa banyak anak, banyak rezeki.
Konsep ini, menurut saya, hanya relevan untuk masa lalu bapak saya, ketika bayi makan nasi jagung daripada makanan MPASI lengkap dan minum air beras daripada sufor.
Keluarga bapak saya terdiri dari tiga belas bersaudara, dan kakek nenek mereka bekerja sebagai petani. Ketiga belas anaknya masing-masing membantu di ladang atau sawah. Semua hasil dikonsumsi sendiri dan sebagian dijual. Akibatnya, lebih banyak uang karena semua dilakukan sendiri.
Untuk urusan makanan, Anda hanya perlu mengambil hasil kebun dan ladang, tetapi jika Anda ingin makan daging atau telur, Anda harus mengambilnya dari hewan berburu atau dipelihara. Mereka cenderung lebih hemat karena tidak membeli semua, meskipun satu butir telur harus dibagi tujuh orang.
Selanjutnya, masalah pendidikan. Di masa lalu, orang tidak terlalu tertarik dengan sekolah gratis, apalagi jika mereka harus membayarnya. Pada saat itu, konsep uang saku juga belum ada. Oleh karena itu, pengeluaran orang tua untuk sekolah dapat dianggap sangat kecil.
Setelah bapak saya dan ketiga belas saudaranya dewasa, masing-masing dari mereka merantau dan bekerja di bidang yang mereka pilih. Mereka menyisihkan beberapa persen dari gaji mereka untuk diberikan kepada orang tua mereka. Anggap saja masing-masing anak mengirim uang Rp.100.000 (nilai dijaman sekarang), tinggal kali aja 13 anak.
Jadi, punya banyak anak adalah sebuah investasi yang sangat menguntungkan, karena biaya untuk menghidupi dan membesarkan anak masih relative lebih kecil dibandingkan “return” yang akan orang tua peroleh dimasa depan.
Nah kalau dijaman sekarang?
Jaman sekarang, banyak anak juga berati banyak rezeki….. yang harus dicari.
Jadi saran saya buat orang tua penganut paham anak adalah investasi, kalau ingin banyak rezeki, lebih baik childfree dan investasikan uang anda ke instrumen investasi daripada ke anak.
Asumsi :
- Biaya 3,05M per anak
- Jumlah anak 13 orang
- Total biaya untuk 13 orang anak = Rp. 39,65 Miliar.
Dengan total uang sekian, tinggal bayar Financial advisor untuk kelola uang Bapak dan ibu. Gaperlu pusing-pusing urus anak, dan gaperlu pusing-pusing pilih instrumen investasi. Tinggal pindah ke desa dan nyantai till die, pak, bu.