Saya ingin berbagi beberapa pengetahuan yang saya miliki.
Untuk teman-teman di Quora yang aktif, tolong koreksi jika ada yang salah, terima kasih! π
Gigi kuning adalah masalah umum yang sering dihadapi banyak orang, bukan?
Kita mungkin sering bertanya-tanya mengapa gigi masih tampak kuning meskipun kita rutin menyikatnya.
Gigi kuning bisa mengganggu penampilan, dan membuat kita merasa tidak percaya diri atau enggan untuk tersenyum.
Namun, gigi kuning bukanlah indikasi kesehatan mulut yang buruk. Sebagian besar, warna gigi kita dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:
- Kebersihan gigi yang kurang: Jarang menyikat gigi atau flossing bisa menyebabkan penumpukan plak yang membuat gigi tampak kuning.
- Konsumsi makanan dan minuman tertentu: Seperti kopi, teh, minuman bersoda, dan anggur yang mengandung kromogen dan asam yang dapat mengubah warna gigi.
- Penuaan: Seiring bertambahnya usia, enamel gigi menipis dan dentin yang berwarna kuning mulai terlihat.
- Kondisi medis tertentu: Beberapa kondisi kesehatan juga dapat mempengaruhi warna gigi.
Mengetahui penyebab gigi kuning dapat membantu kita memilih perawatan yang tepat untuk mengatasi masalah ini.
Tanda-tanda gigi kuning dapat bervariasi, mulai dari warna putih kekuningan hingga coklat kehitaman, dan bisa melibatkan satu atau beberapa gigi. Biasanya, gigi yang menguning disertai dengan masalah mulut lainnya seperti bau mulut atau gigi berlubang.
Faktor risiko meliputi:
- Kebiasaan menyikat gigi yang buruk: Penumpukan plak dapat membuat gigi tampak kusam dan kuning jika tidak dibersihkan secara teratur.
- Makanan dan minuman tertentu: Seperti kopi, teh, minuman bersoda, dan anggur yang dapat meninggalkan noda pada enamel gigi.
- Menyikat gigi terlalu keras: Hal ini dapat merusak enamel dan mengekspos dentin yang berwarna kuning.
- Merokok: Nikotin dan tar dalam rokok serta vape dapat menyebabkan gigi kuning dan bahkan coklat atau hitam jika digunakan dalam jangka waktu lama.
Untuk menjaga gigi tetap putih, penting untuk menjaga kebersihan mulut yang baik, mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang dapat menyebabkan noda, dan berhenti merokok.
Penggunaan Obat Kumur yang Terlalu Sering
Obat kumur memang efektif untuk membersihkan mulut dari sisa makanan dan menyegarkan napas. Namun, banyak obat kumur yang dijual memiliki kadar asam yang tinggi, dan penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan gigi menguning secara perlahan karena merusak enamel.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi mengenai jenis obat kumur yang sesuai dengan kondisi gigi dan batas penggunaannya.
Selain obat kumur, fluoride dalam pasta gigi atau air yang kita konsumsi sehari-hari juga bisa menyebabkan gigi menguning jika digunakan secara berlebihan.
Fluoride berguna untuk melindungi gigi dan menjaga kebersihannya, tetapi kelebihan fluoride dapat mengakibatkan fluorosis, yaitu kondisi di mana gigi berubah warna menjadi kekuningan akibat kelebihan fluoride. Hal ini sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 8 tahun.
Di beberapa negara, air minum yang disuplai langsung dari keran sering diperkaya dengan fluoride. Jika air tersebut dikonsumsi bersamaan dengan suplemen fluoride, dapat meningkatkan risiko fluorosis. Namun, di Indonesia, air minum yang diperkaya fluoride sangat jarang, sehingga menggunakan pasta gigi berfluoride umumnya aman dan bermanfaat.
Penuaan
Seiring bertambahnya usia, lapisan enamel pelindung gigi akan menipis dan memudar, yang dapat menyebabkan gigi tampak kuning. Enamel yang semakin menipis akan memperlihatkan warna asli dentin, yaitu kuning.
Warna kuning ini dapat semakin jelas jika kita mengalami masalah gigi lain, seperti karies atau gigi berlubang. Namun, kita bisa memperlambat proses ini dengan menjaga kesehatan gigi yang baik.
Untuk melindungi enamel gigi, disarankan untuk menggunakan sedotan saat minum minuman asam untuk menghindari asam mengenai gigi secara langsung. Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung asam juga dapat membantu menjaga kesehatan gigi.
7. Obat-obatan Tertentu dan Noda Instrinsik
Obat-obatan yang kita konsumsi sehari-hari dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi. Beberapa jenis obat yang umum menyebabkan perubahan warna meliputi:
- Antibiotik seperti tetrasiklin dan doksisiklin
- Glibenclamide
- Obat kumur yang mengandung chlorhexidine
- Beberapa jenis obat antihistamin
- Obat antipsikotik
- Obat untuk hipertensi
Obat-obatan tertentu, seperti tetrasiklin dan doksisiklin, dapat menyebabkan gigi menguning. Selain itu, beberapa obat untuk alergi dan tekanan darah tinggi juga dapat berdampak serupa.
Menurut Mayo Clinic, penggunaan antibiotik jenis tetrasiklin atau doksisiklin pada anak-anak sebelum usia 8 tahun bisa menyebabkan gigi mereka berubah warna menjadi kuning kecoklatan. Wanita yang mengonsumsi tetrasiklin setelah bulan keempat kehamilan atau saat menyusui juga dapat berisiko memiliki bayi dengan gigi berwarna tidak normal.
Obat kumur yang mengandung chlorhexidine dan cetylpyridinium juga dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti petunjuk dokter dan tidak mengonsumsi obat berlebihan.
8. Riwayat Medis Tertentu
Dentinogenesis Imperfecta
Beberapa kondisi medis yang mempengaruhi enamel dan dentin gigi dapat menyebabkan perubahan warna gigi. Salah satu contohnya adalah dentinogenesis imperfecta, kondisi genetik yang mempengaruhi perkembangan gigi dan menyebabkan perubahan warna.
Kondisi ini berhubungan dengan ketebalan enamel yang semi-transparan, di mana enamel yang tipis membuat warna asli dentin yang kekuningan menjadi terlihat.
Perawatan Kemoterapi
Pengobatan seperti kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher juga dapat menyebabkan noda intrinsik pada gigi. Beberapa obat umum seperti antihistamin, antipsikotik, dan obat penurun tekanan darah juga kadang-kadang menyebabkan gigi menguning.
Kondisi Medis Lainnya
Infeksi yang dialami ibu hamil dapat memengaruhi perkembangan enamel pada janin, menyebabkan gigi anak lebih kuning dari biasanya.
Penyakit genetik seperti porfiria, yang menyebabkan penumpukan porfirin dalam darah, dapat memicu perubahan warna pada gigi susu. Penyakit celiac, yang merusak vili usus dan mengganggu penyerapan nutrisi, juga dapat merusak enamel dan menyebabkan perubahan warna gigi secara permanen.
9. Kecelakaan atau Cedera
Kecelakaan yang merusak enamel gigi, terutama pada anak-anak, dapat menyebabkan perubahan warna gigi menjadi kuning atau keabu-abuan. Cedera yang merusak enamel gigi pada orang dewasa juga dapat menyebabkan perubahan warna permanen.
Menggertakkan gigi secara berlebihan, seringkali saat tidur, dapat mengikis enamel dan mengekspos dentin yang kekuningan di bawahnya.
Solusi: Cara Mendiagnosis Gigi Kuning
Gigi kuning dapat didiagnosis melalui pemeriksaan gigi dan mulut oleh dokter gigi. Dokter akan membandingkan warna gigi asli dengan gigi peraga dan menanyakan tentang riwayat kesehatan serta cara perawatan gigi. Informasikan semua obat yang sedang dikonsumsi, termasuk suplemen, vitamin, obat resep, dan obat herbal. Dokter mungkin akan melakukan rontgen atau pemeriksaan lainnya untuk memastikan diagnosis.
Kapan Harus Ke Dokter Gigi?
Meski gigi kuning tidak selalu menjadi masalah medis serius, perubahan warna gigi bisa menjadi tanda adanya gangguan gigi dan mulut. Jangan sepelekan kondisi ini karena bisa memicu kerusakan gigi yang lebih parah. Segera konsultasikan ke dokter gigi jika mengalami:
- Sakit gigi yang parah dan tajam
- Gigi sensitif
- Gigi mudah berdarah
- Bau mulut yang tidak sedap
- Gigi tanggal tanpa sebab yang jelas
Pencegahan dan Pengobatan Gigi Kuning
Pencegahan
1. Perhatikan Asupan Makanan dan Minuman
- Hindari konsumsi makanan dan minuman yang bisa menyebabkan noda pada gigi seperti kopi, teh, soda, dan anggur merah.
- Kurangi konsumsi makanan yang tinggi pewarna, seperti kari atau soto.
2. Berhenti Merokok
- Rokok dan produk tembakau lainnya bisa menyebabkan gigi menguning dan menempel pada permukaan gigi, jadi berhenti merokok adalah langkah yang penting.
3. Kebersihan Gigi yang Baik
- Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.
- Gunakan benang gigi (flossing) untuk menghilangkan sisa makanan di antara gigi.
- Berkumurlah dengan mouthwash untuk membantu menghilangkan noda dan bakteri.
4. Rutin Periksa ke Dokter Gigi
- Kunjungi dokter gigi setidaknya dua kali setahun untuk pembersihan gigi dan pemeriksaan kesehatan mulut secara menyeluruh.
5. Gaya Hidup Sehat
- Kurangi konsumsi makanan manis dan lengket yang dapat menempel pada gigi dan menyebabkan noda.
- Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran segar yang dapat membantu menjaga kesehatan gigi.
6. Gunakan Sedotan
- Saat mengonsumsi minuman berwarna atau asam, gunakan sedotan untuk mengurangi kontak minuman dengan gigi.
Pengobatan
1. Scaling Gigi
- Perawatan rutin untuk menghilangkan plak dan noda dari permukaan gigi. Scaling biasanya dilakukan saat kunjungan rutin ke dokter gigi.
2. Bleaching Gigi
- Proses pemutihan gigi menggunakan bahan khusus seperti hidrogen peroksida. Bleaching dapat mengubah warna gigi hingga 5β7 tingkat lebih cerah dan bertahan antara 6 bulan hingga 3 tahun.
3. Veneer Gigi
- Prosedur ini melibatkan pelapisan gigi dengan bahan khusus untuk menutupi noda dan mengembalikan warna gigi. Biasanya dilakukan jika bleaching tidak efektif atau tidak memungkinkan.
4. Perawatan Kesehatan Gigi Lainnya
- Jika noda pada gigi disebabkan oleh obat-obatan atau kondisi medis tertentu, dokter gigi mungkin akan memberikan saran spesifik atau perawatan tambahan sesuai kebutuhan.
Tips untuk Mengatasi Gigi Kuning
- Hindari Obat yang Menyebabkan Noda: Jika mungkin, hindari obat-obatan yang dikenal dapat menyebabkan perubahan warna gigi, dan konsultasikan dengan dokter tentang alternatif.
- Jaga Kesehatan Gigi: Terus ikuti rutinitas kebersihan gigi yang baik dan konsultasikan dengan dokter gigi jika Anda mengalami perubahan warna yang mencurigakan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai cara memutihkan gigi, Anda bisa membaca tulisan saya di link ini.
Dengan langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tepat, Anda dapat menjaga kesehatan dan penampilan gigi tetap optimal. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. π
Referensi:
- Dental Bleaching and New Possibilities: Literature Review. 2018. Health Science Journal.