Apa yang terjadi jika seandainya Bumi merupakan bulan bagi Jupiter?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Terima kasih atas permintaan jawabannya!
Saya benar-benar menyukai pertanyaan skenario hipotesis semacam ini, maka saya akan coba menjawab pertanyaan ini. Malahan, tidak hanya satu, saya akan memberikan tiga jawaban yang terdiri dari tiga skenario berbeda.
Skenario 1 – Bumi baru menggantikan salah satu satelit Jupiter. Bumi lama masih ada
Jupiter memiliki total 79 satelit alam. Kali ini, kita akan mengganti salah satu satelit Jupiter dengan Bumi. Kita akan menggantikan Ganymede, satelit terbesar Jupiter, dengan Bumi.
Ganymede memiliki radius 2643,1 km atau 40% radius bumi. Ia juga memiliki massa 1.4819.1023kg1.4819.1023kg atau 0,025 massa bumi. Apa yang terjadi jika Bumi menggantikan posisi Ganymede? Ya, tentu kita tahu, Bumi akan mendingin karena keluar Zona Goldilock, tidak mungkin ada kehidupan, atau semacamnya.
Namun, bagaimana dengan orbitnya? saya menggunakan bantuan perangkat lunak untuk mensimulasikannya.
Gambar di atas adalah Jupiter bersama satelit-satelitnya
Gambar di atas adalah Jupiter dan Ganymede, sebelum saya mengganti Ganymede dengan Bumi.
Gambar di atas adalah gambar ketika saya meletakkan Bumi untuk mengorbit Jupiter di lintasan orbit Ganymede. Dapat dilihat jika lintasan Ganymede berbeda dari bakal lintasan orbit Bumi terhadap Jupiter. Lalu apa yang terjadi jika kita menghapus Ganymede?
Seperti itulah yang terjadi. Bumi akan mengorbit Jupiter dengan lintasan sedemikian rupa.
Dikarenakan keterbatasan perangkat keras yang saya miliki, saya hanya bisa mensimulasikan dengan kecepatan simulasi 0,3 hari/detik. Jika berdasarkan Hukum Kepler, seharusnya Bumi yang mengorbit Jupiter berpengaruh terhadap keseluruhan orbit tata surya, dan mengacaukan orbit. Namun, karena memerlukan waktu yang lama, jadi saya mohon maaf karena tidak dapat saya tampilkan.
Skenario dua – Bumi baru menambah jumlah satelit Jupiter, Bumi lama masih ada
Di skenario ini, kita akan mensimulasikan Jupiter yang memiliki satu tambahan satelit, yaitu Bumi, namun Bumi yang lama masih ada. Kita akan menaruh Bumi dengan jarak 1,5 juta kilometer dari Jupiter. Saat disimulasikan akan menjadi seperti gambar di bawah ini.
Oke, sama seperti sebelumnya, hanya Jupiter dan orbit Bumi, lalu bagaimana jika kita lihat secara luas?
Ah, ternyata setelah dilihat dengan sudut pandang luas, Merkurius, Venus, dan Bumi terlempar dari tata surya! Jika dilihat dari panjang lintasan, kita bisa mengetahui kalau Merkurius lah yang terlebih dahulu terlempar, di ikuti Venus, lalu Bumi.
Lebih jauh, setelah beberapa lama, Mars juga ikut terlempar, diikuti beberapa planet kerdil yang berada di sabuk asteroid seperti Ceres. Sabuk asteroid nampaknya menjadi terpecah dan orbit planet di luar sabuk asteroid menjadi lebih eliptikal.
Simulasi ini saya lakukan dengan kecepatan simulasi 4 tahun/detik
Skenario tiga – Bumi mengorbit Jupiter
Pada skenario ini, Bumi keluar dari orbitnya dan pindah mengorbit Jupiter. Ini otomatis berarti Bulan kehilangan planet untuk mengorbit. Kita akan meletakkan Bumi 384 ribu kilometer dari Jupiter, sama seperti jarak Bumi ke Bulan
Oke, dari gambar, nampaknya terjadi Gerhana Matahari di Jupiter. Lalu bagaimana dengan simulasinya?
Oke, dari gambar di atas, nampak Bulan yang memotong orbit Merkurius dan Venus. Di belakang kita juga dapat melihat Bumi yang mulai meninggalkan tata surya
Demikianlah, tiga skenario yang akan terjadi apabila Bumi menjadi satelit Jupiter. Perlu saya ingatkan kembali hasil simulasi ini terbatasi oleh kemampuan perangkat keras saya, maka terkadang hasil komputasinya mungkin akan berbeda dengan yang akan terjadi di dunia nyata. Namun, tak bisa dipungkiri kalau lebih asyik mempelajari angkasa luar dengan cara seperti ini, kan?
Perangkat lunak:
Universe Sandbox